Ibu, Inilah 9 Cara Mengatasi Mastitis Selama Masa Menyusui

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 September 2023

“Mastitis merupakan kondisi yang umum terjadi selama masa menyusui. Untuk mengatasinya, ibu dapat memijat payudara, mengompres hangat, atau mengeluarkan ASI dengan menyusui bayi atau memompanya.”

Ibu, Inilah 9 Cara Mengatasi Mastitis Selama Masa MenyusuiIbu, Inilah 9 Cara Mengatasi Mastitis Selama Masa Menyusui

Halodoc, Jakarta – Mastitis merupakan gangguan kesehatan yang kerap dialami oleh ibu menyusui. Kondisi ini biasanya terjadi akibat adanya penyumbatan pada saluran susu yang terjadi akibat beberapa faktor. Mastitis dapat menyebabkan rasa nyeri, bahkan memicu infeksi payudara bila tidak ditangani dengan tepat.

Lantas, apa saja sih penyebab dan cara mengatasi mastitis?

Penyebab Mastitis

Ada beberapa penyebab mastitis yang perlu kamu ketahui, antara lain:

1. Jumlah produksi ASI yang berlebih

Penyebab mastitis yang paling utama adalah hiperlaktasi atau produksi jumlah susu yang berlebihan. Produksi susu yang berlebihan ini dapat menyebabkan penyempitan saluran susu, karena jaringan di sekitarnya memberi tekanan pada saluran tersebut.

Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan payudara dan memicu rasa tidak nyaman pada ibu. Nah, kondisi mastitis yang terjadi karena produksi susu berlebih terkenal sebagai mastitis inflamasi.

2. Penyumbatan saluran susu

Setelah menyusui, pastikan ASI habis dan payudara kosong. Jika payudara tidak sepenuhnya kosong setelah menyusui, hal ini bisa memicu penyumbatan pada saluran susu.

Penyumbatan pada saluran ASI membuat ASI menumpuk sehingga memicu gumpalan yang dapat menyebabkan rasa nyeri. Bahkan, dapat memicu infeksi payudara

3. Infeksi bakteri

Saat menyusui ibu juga bisa mengalami lecet puting. Kondisi ini membuat bakteri dari kulit payudara maupun mulut bayi rentan masuk ke saluran susu. Nah, bakteri yang masuk berisiko berkembang jika terdapat penyumbatan saluran susu yang tidak segera teratasi dengan baik.

Lalu, apakah penyakit mastitis itu berbahaya? Jika segera ditangani dengan baik, mastitis tidak membahayakan. Namun, jika diabaikan, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi, seperti abses, infeksi jamur, mastitis berulang, hingga penghentian menyusui dini.

Cari tahu perbedaan kanker payudara dan mastitis melalui artikel ini: Apa Bedanya Gejala Kanker Payudara dengan Mastitis?

Cara Mengatasi Mastitis Selama Masa Menyusui

Apa yang harus dilakukan jika terjadi mastitis? Jika mengalami mastitis, segera lakukan beberapa cara ini di rumah:

1. Memijat payudara

Langkah pertama mengatasi mastitis yaitu dengan memijat payudara. Terutama jika payudara terasa keras. Pijatan sebaiknya dilakukan saat menyusui. 

Saat payudara terasa keras, kemungkinan ada saluran air susu yang tersumbat. Melakukan pijatan payudara adalah kunci untuk membersihkan saluran air susu ibu (ASI) yang tersumbat. 

Apabila sumbatan teratasi, maka air susu akan mengalir dengan deras, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk memberikannya pada Si Kecil atau memompanya

2. Gunakan minyak esensial

Melansir dari jurnal Natural Product Communications dengan judul Plant Essential Oils and Mastitis Disease: Their Potential Inhibitory Effects on Pro-Inflammatory Cytokine Production In Response to Bacteria Related Inflammation, memijat lembut payudara menggunakan minyak esensial dapat membantu mengatasi mastitis.

Dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa penggunaan minyak esensial dengan kandungan tea tree oil yang mengandung senyawa terpinen, memiliki sifat antijamur, antibakteri, dan anti peradangan.

Kamu bisa mencampurkan sedikit minyak esensial tea tree oil dengan minyak zaitun atau minyak almond. Kemudian, oleskan pada bagian payudara saat beristirahat dan pijat lembut untuk membantu mengatasi masalah ini.

3. Kompres hangat

Meletakkan kompres hangat pada payudara yang membesar dan bengkak dapat membantu melunakkan sumbatan, sehingga ASI dapat mengalir lancar. 

Untuk mengompresnya, ambil handuk kecil bersih, kemudian basahi dengan air hangat. Setelah itu, letakkan handuk hangat tersebut di atas payudara yang mastitis. Jika handuk mulai dingin, ulangi kembali pengompresan hingga gejala mereda dan ibu merasa nyaman.

4. Mandi atau berendam dengan air hangat

Cara mengatasi mastitis berikutnya yaitu dengan mandi atau berendam. Mandi atau berendam dapat membuat payudara yang bengkak atau keras menjadi lembut, terutama jika dilakukan dengan air hangat. Saat mandi, cobalah untuk memijat payudara. 

Coba pula meremasnya dengan tangan hingga air susu keluar. Jika gejala mulai mereda, ibu dapat memompa ASI atau menyusui Si Kecil secara langsung. 

5. Penuhi kebutuhan istirahat

Pastikan ibu memenuhi kebutuhan waktu istirahat baik siang maupun malam hari saat mengalami mastitis. Jangan lupa minta bantuan pada pasangan untuk bergantian dalam menjaga Si Kecil. 

6. Menyusui atau memompa ASI

Pada intinya, ibu perlu mengeluarkan ASI dari payudara saat mengalami mastitis. Sebab, mengeluarkan ASI dapat meredakan gejala mastitis. Jadi, berikan ASI pada bayi sebanyak yang ibu bisa. Pastikan pelekatan pada menyusui benar-benar tepat sehingga ASI dapat keluar dengan lancar dan bayi dapat menghisapnya. 

Apabila Si Kecil sudah kenyang atau menolak diberi ASI saat payudara terasa penuh, segera pompa ASI agar keluar dari payudara. Mengeluarkan ASI secara teratur (baik dengan menyusui langsung atau memompa) bermanfaat untuk membersihkan saluran susu. 

7. Obati puting yang luka

Saat terjadi mastitis, tidak jarang puting terasa sakit dan tampak pecah-pecah. Hal tersebut dapat terjadi karena pelekatan bayi ke payudara dengan posisi yang salah. Puting yang luka atau pecah-pecah dapat diatasi dengan krim lanolin, atau dengan ASI ibu sendiri. 

8. Tingkatkan sistem imun tubuh

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sangat baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk menyembuhkan mastitis. Tidak ada salahnya ibu mengonsumsi suplemen seperti vitamin C dan probiotik supaya tubuh lebih siap melawan infeksi. 

Selain itu, konsumsilah makanan sehat dan bergizi agar tubuh selalu sehat. Meskipun merawat bayi baru lahir terasa melelahkan, tetap jangan lupakan merawat diri sendiri dengan mendapatkan cukup istirahat. Semua itu baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

9. Mengonsumsi obat-obatan

Hal selanjutnya yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi mastitis dengan mengonsumsi obat-obatan, tetapi harus sesuai dengan saran dan dosis dari dokter. Ada beberapa jenis obat-obatan yang bisa dikonsumsi, seperti antibiotik dan penghilang nyeri.

Itulah beberapa langkah awal untuk mengatasi mastitis selama masa menyusui. Namun jika ibu mengalami demam dengan suhu lebih dari 38 derajat celcius selama lebih dari 24 jam, dan disertai gejala seperti flu, sebaiknya segera kunjungi dan tanyakan langsung pada dokter

Ibu juga bisa cari tahu berbagai cara mencegah mastitis melalui artikel Ibu, Ini 10 Cara yang Ampuh untuk Mencegah Mastitis Selama Menyusui.

Kenali Gejala Mastitis

Sebelum mastitis semakin berkembang, kenalilah gejala awalnya seperti: 

  • Pembengkakan payudara.
  • Rasa nyeri pada payudara.
  • Payudara terasa lebih hangat dan lembut.
  • Sensasi panas pada puting pada saat menyusui.
  • Adanya benjolan pada payudara yang menyebabkan permukaan kulit berwarna kemerahan.
  • Merasa kondisi tubuh yang tidak nyaman.
  • Demam ringan.

Selain gejala tersebut, jangan abaikan gejala lain dari mastitis. Cari tahu melalui artikel ini 4 Gejala Mastitis yang Kerap Diabaikan Wanita.

Pastikan untuk segera mendapatkan penanganan secara medis agar kondisi ini tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan. Baik kesehatan ibu maupun bayi.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Mastitis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Mastitis.
Today’s Parent. Diakses pada 2023. 7 easy ways to treat mastitis.
Healthline. Diakses pada 2023. How to Treat Mastitis at Home.
Natural Product Communications. Diakses pada 2023. Plant Essential Oils and Mastitis Disease: Their Potential Inhibitory Effects on Pro-Inflammatory Cytokine Production In Response to Bacteria Related Inflammation.
IDAI. Diakses pada 2023. Mastitis: Pencegahan dan Penanganan.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan