Ini 4 Penyakit yang Bisa Memicu Radang pada Tenggorokan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Agustus 2021
Ini 4 Penyakit yang Bisa Memicu Radang pada TenggorokanIni 4 Penyakit yang Bisa Memicu Radang pada Tenggorokan

“Di Indonesia, radang tenggorokan dikenal dengan istilah panas dalam. Radang tenggorokan akan memicu rasa tidak nyaman, perih, kering, dan gatal di tenggorokan. Munculnya sejumlah gejala tersebut akan membuat kamu kesulitan untuk makan, menelan, bahkan berbicara. Lantas, apa saja penyakit yang menjadi pemicu radang tenggorokan?”

Halodoc, Jakarta – Radang tenggorokan memiliki nama medis lain, yaitu faringitis. Kondisi tersebut biasanya dipicu oleh infeksi virus atau bakteri. Proses penularannya dapat terjadi ketika kamu menghirup virus atau bakteri dari air liur pengidapnya, yang menyebar di udara atau menempel di permukaan benda.  Radang tenggorokan juga bisa menjadi indikasi adanya suatu penyakit.

Berikut ini beberapa penyakit yang menjadi pemicu radang tenggorokan:

Baca juga: 7 Cara Ampuh Atasi Radang Tenggorokan

1. Penyakit Flu

Penyakit pemicu radang tenggorokan yang pertama adalah flu. Penyakit flu disebabkan oleh virus influenza, yang ditularkan melalui udara atau permukaan benda yang sudah terkontaminasi air liur pengidap saat bersin atau batuk. Selain sakit tenggorokan, penyakit ini ditandai dengan gejala, seperti demam, batuk, pilek, sakit kepala, pegal linu, dan lesu.

2. Penyakit Campak

Penyakit pemicu radang tenggorokan selanjutnya adalah campak. Sama seperti sakit flu, campak juga disebabkan oleh virus, dengan proses penularan yang persis dengan penyakit flu. Selain sakit tenggorokan, gejala dapat meliputi batuk, pilek, dan demam. Beberapa hari kemudian, akan muncul bercak keputihan di mulut, diikuti dengan ruam merah di kulit wajah. Nah, seiring dengan berjalannya waktu, ruam merah di wajah dapat menjalar ke hampir seluruh bagian tubuh.

Baca juga: 7 Faktor Risiko Kanker Laring

3. COVID-19

Radang tenggorokan menjadi salah satu gejala COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS-CoV-2. Selain sakit tenggorokan, infeksi virus corona ditandai dengan gejala umum berupa kehilangan indera perasa dan penciuman, sakit kepala, mata merah, ruam kulit, demam tinggi, batuk kering, juga sesak napas. 

4. Penyakit Demam Kelenjar

Penyakit demam kelenjar menjadi pemicu radang tenggorokan yang terakhir. Umumnya, virus penyebab demam kelenjar tidak membahayakan.  Ketika terinfeksi, seseorang dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Gejala umumnya muncul pada 4-6 minggu setelah pengidap terinfeksi. Gejalanya cenderung ringan, bahkan tidak muncul pada beberapa pengida.

Selain radang tenggorokan, gejala penyakit demam kelenjar ditandai dengan  sakit kepala, demam dan menggigil, lemas, serta nyeri otot. Jika sejumlah gejala tersebut tidak ditangani dengan baik, maka gejalanya dapat berkembang semakin parah, seperti:

  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening.
  • Penyakit kuning yang ditandai dengan menguningnya kulit dan bagian putih mata.
  • Muncul ruam merah, di wajah atau bagian tubuh lain.
  • Muncul bintik merah di langit-langit mulut.
  • Pembengkakan limpa yang membuat perut terasa tidak nyaman.

Baca juga: Ini Kondisi Radang Tenggorokan yang Perlu Diwaspadai

Sakit tenggorokan umumnya dapat diobati secara mandiri di rumah dengan perbanyak minum air putih dan cukup istirahat. Namun, jika gejala masih berlangsung setelah melakukan kedua langkah tersebut, segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pasalnya, radang tenggorokan yang muncul bisa saja menjadi indikasi sejumlah penyakit seperti yang telah disebutkan.

Referensi:

Medline Plus. Diakses pada 2021. Throat Disorders.

Healthline. Diakses pada 2021. Sore Throat 101: Symptoms, Causes, and Treatment.

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Sore throat.