Ini 5 Alasan Gen Z Lebih Rentan Terhadap Gangguan Mental
“Gen Z disebut-sebut lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Ada berbagai faktor pemicu contohnya paparan media sosial, hingga ketidakpastian akan masa depan.”

DAFTAR ISI
- Gangguan Mental yang Sering Dialami Gen Z
- Alasan Gen Z Lebih Rentan terhadap Gangguan Mental
- Rekomendasi Obat Penenang untuk Atasi Gangguan Mental
Halodoc, Jakarta – Generasi Z adalah istilah untuk menyebut mereka yang lahir di antara tahun 1997 dan 2012. Berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi ini tumbuh besar dengan internet sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan.
Perbedaan ini tidak hanya membentuk cara pandang mereka terhadap dunia secara keseluruhan, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental mereka secara signifikan.
Gen Z pun sering dikenal sebagai generasi yang lebih sensitif dan rentan mengalami gangguan mental. Kira-kira mengapa hal ini bisa terjadi? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
Gangguan Mental yang Sering Dialami Gen Z
Menurut penelitian dari American Psychological Association (APA), sekitar 91% Gen Z mengaku pernah mengalami setidaknya satu gejala fisik atau emosional akibat stres. Contohnya seperti merasa depresi atau sedih, kehilangan minat, motivasi, atau energi.
Bukan hanya itu, sekitar 1 dari 3 anak muda berusia 18-24 tahun juga melaporkan gejala terkait kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Penelitian lainnya dalam Journal of Abnormal Psychology pada tahun 2019, menunjukkan peningkatan besar dalam tingkat depresi di kalangan remaja dan dewasa muda antara tahun 2009 dan 2017.
Selain itu, data lain menunjukkan bahwa angka bunuh diri pada remaja 15-19 tahun dan dewasa muda 20-24 tahun juga mengalami peningkatan signifikan.
Alasan Gen Z Lebih Rentan terhadap Gangguan Mental
Berikut ini beberapa alasan Gen Z lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental:
1. Paparan media sosial
Generasi Z memang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial daripada generasi sebelumnya. Akan tetapi, aktivitas ini juga menjadi faktor yang meningkatkan risiko gangguan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa, semakin banyak waktu anak muda bermain media sosial, semakin rendah kesehatan mentalnya. Hal ini terjadi karena akses mudah terhadap konten di media sosial, memungkinkan individu terpapar lebih banyak konten negatif.
Selain itu, kehadiran influencer di media sosial sering kali menyebabkan perbandingan fisik dan sosial yang dapat meningkatkan perasaan rendah diri.
Dampak negatif lainnya meliputi gangguan tidur, cyberbullying, pelecehan online, permasalahan citra tubuh, perilaku makan tidak sehat, fear of missing out (FOMO), dan gejala depresi.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa membaca artikel berikut ini: “Hubungan Kecanduan Media Sosial dan Kesehatan Mental”.
2. Memiliki pandangan pesimis terhadap dunia
Alasan lainnya adalah karena Gen Z memiliki pandangan yang semakin pesimis terhadap dunia.
Menurut studi dari Montclair State University, generasi ini cenderung melihat dunia sebagai tempat yang lebih berbahaya, dibandingkan dengan pandangan generasi sebelumnya yang cenderung lebih positif.
Peristiwa-peristiwa terkini, seperti krisis iklim dan kekerasan yang sering terjadi, membuat Gen Z lebih mudah resah. Belum lagi, generasi ini juga mengalami masa pandemi COVID-19 pada masa pertumbuhan mereka, sehingga menimbulkan pandangan yang cenderung negatif terhadap masa depan.
3. Terisolasi dari lingkungan
Menurut survey, hampir separuh responden Generasi Z menggunakan internet 10 jam atau lebih setiap hari. Hal ini menyebabkan waktu yang lebih sedikit untuk berinteraksi secara langsung atau tatap muka dengan orang lain di sekitarnya.
Dampaknya adalah meningkatnya perasaan terisolasi dan kesepian di kalangan Generasi Z. Akibatnya, mereka menjadi lebih rentan terhadap gangguan mental.
Nah, apabila kamu mengalami kesepian, simak pembahasan pada artikel ini untuk mengetahui cara mengatasinya: “Lawan Kesepian dengan 4 Cara Sederhana Ini”.
4. Lebih peduli terhadap isu sosial dan politik
Menurut penelitian dari Edelman, sekitar 70% dari Generasi Z di seluruh dunia mengatakan mereka terlibat dalam isu sosial atau politik. Kepedulian ini sering kali dipicu oleh mudahnya akses mereka terhadap berita terbaru melalui internet.
Akan tetapi, hal ini juga membuat Gen Z terpapar secara intensif pada berbagai isu sensitif. Contohnya seperti perang, kekerasan, konflik politik, rasisme, dan masalah-masalah sosial lainnya yang sering kali belum terselesaikan oleh pemerintah.
Lingkungan politik dan sosial yang tidak stabil dapat memperburuk kecemasan dan juga mendorong pikiran pesimis dari Gen Z.
5. Ketidakpastian masa depan
Generasi Z tidak hanya menghadapi tantangan dalam isu-isu sosial dan politik, tetapi juga dari perubahan yang cepat dalam masyarakat dan teknologi.
Kemajuan Artificial Intelligence (AI) yang mengancam pekerjaan tradisional dan kesulitan mendapatkan pekerjaan, menambah tekanan psikologis pada mereka yang baru memasuki dunia kerja. Selain itu, biaya perumahan dan kebutuhan dasar yang semakin melonjak juga menambah beban finansial yang mereka tanggung.
Ketidakpastian akan masa depan dan perubahan konstan ini seringkali memicu stres di kalangan Generasi Z.
Itulah beberapa alasan Gen Z lebih rentan terhadap gangguan mental. Apabila kamu mengalami gejala-gejala gangguan kesehatan mental, segera konsultasikan dengan psikiater atau psikolog untuk mendapatkan penanganan profesional.
Apabila kamu mengalami depresi atau tanda-tanda gangguan kesehatan mental, segera hubungi psikolog atau psikiater di Halodoc. Dalam beberapa kasus, psikiater mungkin saja meresepkan obat-obatan bila dirasa perlu.
Rekomendasi Obat Penenang untuk Atasi Gangguan Mental
Berikut ini sejumlah rekomendasi obat penenang untuk atasi gangguan mental, yang biasanya diresepkan oleh psikiater, yaitu:
1. Brintellix 10 mg Tablet

Brintellix 10 mg Tablet merupakan obat penenang yang di dalamnya mengandung zat aktif vortioxetine atau obat golongan antidepresan. Obat ini bermanfaat untuk mengurangi gejala depresi, termasuk kesedihan, perasaan cemas, gangguan tidur, penurunan nafsu makan, penurunan konsentrasi, serta perasaan kehilangan minat.
Masuk dalam kategori obat keras, Brintellix 10 mg Tablet hanya bisa dibeli dan digunakan dengan resep dokter. Dokter biasanya akan memberikan dosis umum, yaitu:
- Dewasa: 10 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditambah menjadi 20 mg 1 kali sehari atau dikurangi menjadi 5 mg 1 kali sehari, tergantung dari efek pengobatan.
- Lansia: 5 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditambah menjadi 10 mg, 1 kali sehari.
Obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa mual, penurunan nafsu makan, pusing, muntah, gatal, serta konstipasi. Karena itu, gunakan obat ini sesuai anjuran dokter atau saran medis.
Rentang harga: –
Dapatkan Brintellix 10 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Depram 10 mg Tablet

Obat untuk mengatasi gangguan mental berikutnya ada Depram 10 mg Tablet. Ini merupakan obat antidepresan dengan kandungan escitalopram oxalate, yang bisa bantu mengatasi depresi dan gangguan kecemasan, termasuk panik disorder.
Penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan dan harus berdasarkan resep dokter. Biasanya dokter memberikan Depram dengan dosis umum, yaitu:
- Dewasa untuk depresi mayor: 10 mg, 1 kali sehari. Dapat ditingkatkan dengan dosis maksimal 20 mg per hari.
- Dewasa untuk gangguan panik atau tanpa agorafobia: 5 mg selama minggu pertama, sebelum dosis ditingkatkan hingga 10 mg per hari.
Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Hati-hati terhadap efek samping obat berupa insomnia, penurunan nafsu makan, pusing, gangguan tidur, dan gangguan pengecapan.
Rentang harga: –
Dapatkan Depram 10 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
3. Kalxetin 10 mg 10 Kapsul

Berikutnya ada Kalxetin 10 mg 10 Kapsul yang biasanya diresepkan dokter untuk mengatasi gangguan mental. Di dalamnya mengandung fluoxetine yang bisa digunakan untuk mengatasi depresi, obsessive compulsive disorder (OCD), bulimia nervosa, serta gangguan disforik pramenstruasi.
Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan medis alias perlu resep dokter. Biasanya dokter memberikan dosis umum 20 mg per hari, di mana dosis bisa ditingkatkan menjadi 40-80 mg per hari, diberikan 1 kali sehari atau dosis terbagi.
Penambahan dan pengurangan dosis biasanya dilakukan berdasarkan respon pasien terhadap dosis obat di awal. Obat bisa diminum sebelum atau sesudah makan, di pagi atau malam hari.
Selain itu, perhatikan juga efek samping obat berupa rinitis, penurunan berat badan, tremor, kelelahan, gugup, serta gangguan pada sistem saraf pusat.
Rentang harga: –
Dapatkan Kalxetin 10 mg 10 Kapsul di Toko Kesehatan Halodoc.
4. Xiety 10 mg 10 Tablet

Xiety 10 mg 10 Tablet mengandung buspirone HCI yang merupakan obat ansioselektis untuk mengatasi gangguan ansietas umum dan gejala ansietas nonspesifik dengan atau tanpa depresi.
Obat ini bisa diberikan hanya dengan resep dokter dengan dosis awal 3 kali sehari, 5 mg. Dosis kemudian bisa ditingkatkan menjadi 5 mg pada interval 2-3 hari, hingga didapatkan efek terapeutik. Namun, total dosis harian maksimal 60 mg setiap hari.
Obat ini tidak disarankan untuk mereka yang memiliki alergi terhadap kandungan obat terutama buspirone HCI. Jika muncul efek samping berupa kesulitan tidur, rasa tidak nyaman di lambung, serta pusing dan gelisah, sebaiknya segera hentikan pemakaian obat dan konsultasikan diri ke dokter.
Rentang harga: –
Dapatkan Xiety 10 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
5. Depram 20 mg Tablet

Depram 20 mg Tablet juga bisa diberikan pada pengidap gangguan mental, berdasarkan resep dari dokter. Obat ini bisa bantu mengatasi depresi dan gangguan kecemasan, dengan cara meningkatkan kadar serotonin pada otak. Faktanya, hormon serotonin jadi faktor penting dalam perkembangan depresi dan penyakit terkait lainnya.
Dokter biasanya memberikan dosis umum yaitu:
- Dewasa untuk episode depresi mayor: 10 mg, 1 kali sehari dan bisa ditingkatkan hingga maksimal 20 mg per hari.
- Dewasa untuk gangguan panik atau tanpa agorafobia: 5 mg selama minggu pertama, sebelum dosis ditingkatkan menjadi 10 mg per hari.
Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Perhatikan efek samping obat yang muncul berupa penurunan nafsu makan, insomnia, pusing, dan gangguan tidur. Jika efek samping ini kamu rasakan, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan diri ke dokter.
Rentang harga: –
Dapatkan Depram 20 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
6. Kalxetin 20 mg 10 Kapsul

Terakhir ada Kalxetin yang mengandung fluoxetine untuk mengatasi depresi, OCD, bulimia nervosa, dan gangguan disforik pramenstruasi. Obat ini bekerja dengan cara menghambat re-uptake serotonin pada celah sinap di sistem saraf pusat.
Obat ini hanya bisa dibeli dan digunakan dengan resep dokter, karena termasuk golongan obat keras.
Biasanya dokter akan memberikan dosis umum yaitu dosis awal 20 mg per hari (1 kali sehari sebanyak 1 kapsul) diminum pada pagi atau malam hari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 40 mg per hari (1 kali sehari sebanyak 2 kapsul).
Kalxetin tidak direkomendasikan untuk orang yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan fluoxetine, pengidap gagal ginjal berat, ibu hamil dan menyusui.
Rentang harga: –
Dapatkan Kalxetin 20 mg 10 Kapsul di Toko Kesehatan Halodoc.


