Advertisement

Ini Arti Aktif Secara Seksual yang Perlu Diketahui

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 Mei 2024

“Tak sedikit orang yang belum mengetahui arti dari aktif secara seksual. Selama ini, seseorang dikatakan aktif secara seksual hanya jika telah melakukan seks penetrasi saja.”

Ini Arti Aktif Secara Seksual yang Perlu DiketahuiIni Arti Aktif Secara Seksual yang Perlu Diketahui

DAFTAR ISI

  1. Kapan Seseorang Dikatakan Siap Aktif Secara Seksual?
  2. Apakah Dokter Bisa Tahu Seseorang Telah Aktif Secara Seksual?
  3. Apakah Penting Memberi Tahu Status Seksual Pada Dokter?
  4. Bagaimana Jika Tidak Jujur dengan Status Seksual?
  5. Hubungi Dokter Ini Jika Butuh Informasi soal Kondisi Kesehatan Seksual

Halodoc, Jakarta – Mungkin kamu pernah dengar orang lain, seperti dokter, orang tua, atau teman, bicara tentang “aktif secara seksual.” Meskipun istilah ini sering dikaitkan dengan seks penetratif (penis ke vagina), sebenarnya maknanya lebih luas. 

Seseorang bisa dikatakan sudah aktif secara seksual apabila telah melakukan seks penetratif, kontak antar alat kelamin, oral seks, maupun merangsang dengan tangan.

Jadi, meskipun kamu belum pernah melakukan seks penetratif, bisa jadi kamu sudah aktif secara seksual apabila telah melakukan aktivitas seksual lainnya. 

Lantas, apakah telah melakukan masturbasi juga sudah dianggap aktif secara seksual? Secara teknis ternyata tidak. Meskipun masturbasi bisa dianggap sebagai tindakan seksual, aktivitas ini tidak melibatkan kontak kulit dengan orang lain.

Ketika kamu tidak melakukan kegiatan fisik dengan orang lain, kamu tidak berisiko mengalami infeksi menular seksual (IMS) atau kondisi menular lainnya.

Kapan Seseorang Dikatakan Siap Aktif Secara Seksual?

Beberapa kegiatan seksual meningkatkan risiko infeksi menular seksual dan kehamilan. Di Indonesia sendiri, kesiapan seksual biasanya dipandang dari sudut pandang nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. 

Namun, secara umum, seseorang dikatakan siap untuk aktif secara seksual ketika mereka telah memahami betul tentang konsekuensi dan tanggung jawab yang melekat, memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi dan penggunaan alat kontrasepsi, serta menghormati nilai-nilai budaya dan agama yang dianutnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa definisi kesiapan seksual bisa bervariasi antara individu dan budaya. 

Jadi, selain mempertimbangkan nilai dan norma sosial yang berlaku, penting juga untuk mendengarkan dan menghormati keputusan individu terkait kesiapan seksual mereka.

Apakah Dokter Bisa Tahu Seseorang Telah Aktif Secara Seksual?

Jika kamu seorang wanita, kamu mungkin pernah mendengar tentang “robeknya selaput dara” dan hal ini sering dijadikan tanda pasti dari aktivitas seksual. Padahal, hal tersebut adalah mitos.

Beberapa orang lahir dengan selaput dara atau selaput dara parsial, dan beberapa bahkan lahir tanpa selaput dara.

Meskipun selaput dara bisa robek selama aktivitas seksual, selaput dara juga bisa robek akibat olahraga atau aktivitas fisik lainnya. Tidak ada cara untuk mengetahui apa yang menyebabkan selaput dara robek.

Satu-satunya cara bagi dokter untuk tahu bahwa kamu sudah aktif secara seksual adalah jika kamu memiliki jadwal pemeriksaan panggul atau rektal dan baru-baru ini pasanganmu ejakulasi di dalam vagina selama hubungan seks.

Sebab, sperma bisa bertahan di dalam tubuh selama hingga 5 hari. Jadi, dokter mungkin akan melihatnya selama proses pemeriksaan tersebut. 

Apakah Penting Memberi Tahu Status Seksual Pada Dokter?

Membicarakan kehidupan seksualmu bisa sulit, terutama jika kamu khawatir akan penilaian atau kerahasiaan.

Namun, ada beberapa alasan mengapa penting untuk memberi tahu dokter terkait status seksual kamu:

1. Vaksinasi

Memberi tahu status seksual kamu dengan dokter sangat penting untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan vaksin yang diperlukan.

Sebagai contoh, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar semua orang mendapatkan vaksin human papillomavirus (HPV) sebelum aktif secara seksual.

Vaksin ini membantu melindungi dari beberapa jenis kanker dan sebagian besar kutil kelamin. 

Kamu masih bisa mendapatkan vaksin HPV jika kamu sudah aktif secara seksual, tetapi lebih efektif jika dilakukan sebelum menjalani aktivitas seksual.

Dokter mungkin juga akan merekomendasikan vaksinasi hepatitis A dan hepatitis B.

2. Infeksi menular seksual (IMS)

Dokter juga bisa mengedukasi tentang risiko infeksi menular seksual ketika kamu jujur tenang status seksualmu.

Meskipun banyak orang mengaitkan risiko IMS dengan hubungan seks penetratif, sebagian besar IMS nyatanya juga mudah menular melalui kontak dengan cairan tubuh apa pun. Sebagai contoh, virus herpes simpleks mudah menular melalui kontak kulit dengan kulit.

Dokter bisa menjelaskan bagaimana kamu bisa mengurangi risiko tersebut dengan menggunakan kondom dan metode penghalang lainnya.

Jika kamu sudah aktif secara seksual, mereka mungkin merekomendasikan pengujian IMS. 

Biasanya, ini dilakukan dengan mengambil sampel darah atau urine. Supaya kamu lebih waspada Ketahui 5 Jenis Penyakit Menular Seksual ini. 

3. Pemeriksaan panggul

Jika kamu belum pernah melakukan pemeriksaan panggul tahunan, dokter mungkin akan merekomendasikan kamu untuk melakukannya.

Pemeriksaan panggul bisa dianggap sebagai pemeriksaan rutin untuk organ reproduksi dan organ genital.

Selama pemeriksaan, doktermu akan memeriksa secara visual dan fisik berbagai area di daerah panggulmu untuk mencari tanda-tanda masalah kesehatan.

Jika kamu memiliki vagina, mereka juga akan menggunakan alat khusus untuk melihat lebih dekat pada rahim, serviks, ovarium, dan saluran tuba.

Doktermu mungkin juga menyarankan untuk melakukan pap smear secara teratur untuk mendeteksi kanker serviks. Tes ini dilakukan selama pemeriksaan panggul internal. 

Selain pap smear, Ini 5 Jenis Skrining untuk Mendeteksi Penyakit Menular Seksual yang perlu kamu ketahui. 

Bagaimana Jika Tidak Jujur dengan Status Seksual?

Lantas, apa yang terjadi ketika tidak jujur dengan status seksual? Jika kamu tidak menceritakan kebenaran tentang riwayat seksualmu pada dokter, ada beberapa dampak yang bisa terjadi. 

Sebab, informasi seksualmu bisa membantu dokter memberikan perawatan yang tepat. Misalnya, dokter tidak akan melakukan skrining untuk kondisi tertentu atau memberikan tindakan guna mencegah suatu penyakit.

Sebagai contoh, human papillomavirus (HPV) adalah virus yang mudah menular lewat aktivitas seks. Beberapa jenis HPV bisa menyebabkan kutil atau kanker. Nah, tes pap smear bisa membantu mendeteksi virus ini.

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah masalah serius lainnya. Banyak IMS tidak menimbulkan gejala, jadi skrining penting untuk mendeteksinya. IMS dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti ruam, gatal-gatal, atau bahkan tidak nyaman saat buang air kecil.

Radang panggul adalah infeksi serius yang bisa terjadi jika IMS tidak diobati. Ini bisa menyebabkan nyeri panggul kronis atau bahkan membuat sulit untuk hamil.

HIV adalah virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jika tidak diobati, HIV bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Beberapa IMS juga bisa meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker serviks, vagina, atau anal.

Jadi, penting untuk menceritakan kebenaran tentang riwayat seksualmu pada dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mengurangi risiko kesehatan yang serius.

Hubungi Dokter Ini Jika Butuh Informasi soal Kondisi Kesehatan Seksual

Jadi, sudah jelas bukan pentingnya memberi tahu dokter terkait status seksualmu? Jika  punya pertanyaan lebih mendalam tentang kesehatan seksual, konsultasi dengan dokter spesialis di Halodoc saja. 

Mereka bisa menjelaskan lebih dalam seputar kesehatan seksual dan tindakan lain untuk mencegah penyakit menular seksual

Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani: 

Ini daftarnya:

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. 

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. What Does It Mean to Be Sexually Active?
Planned Parenthood. Diakses pada 2024. Do I need to tell my doctor that I’m sexually active?