Ini Bedanya Anemia Defisiensi Besi dengan Anemia Pernisiosa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Maret 2019
Ini Bedanya Anemia Defisiensi Besi dengan Anemia PernisiosaIni Bedanya Anemia Defisiensi Besi dengan Anemia Pernisiosa

Halodoc, Jakarta – Kekurangan jumlah sel darah merah menjadi penyebab utama seseorang mengalami penyakit anemia. Ada banyak jenis anemia yang bisa menyerang seseorang, termasuk anemia defisiensi besi dan anemia pernisiosa. Apa perbedaan dari kedua jenis penyakit tersebut?

Selain penyebab dan faktor risiko, ada banyak hal lain yang membedakan penyakit anemia yang satu dengan lainnya. Termasuk perbedaan gejala dan tingkat keparahan. Biar lebih jelas, yuk cari tahu apa saja perbedaan antara penyakit anemia defisiensi besi dan anemia pernisiosa!

Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi adalah penyakit yang terjadi karena menurunnya jumlah sel darah merah akibat kekurangan asupan zat besi. Padahal, tubuh manusia membutuhkan asupan zat besi untuk membentuk komponen sel darah merah, yaitu hemoglobin. Komponen ini bertugas untuk mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh organ tubuh. Selain itu, hemoglobin juga berperan dalam pembuangan karbondioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru.

Baca juga: Wanita Paling Rentan Kena Anemia Defisiensi Zat Besi

Saat seseorang mengalami anemia, maka seluruh fungsi-fungsi tersebut pun akan terganggu. Selain kekurangan asupan zat besi, ada beberapa penyebab seseorang bisa mengalami penyakit anemia defisiensi besi. Di antaranya faktor genetik yang menyebabkan seseorang rentan mengalami anemia sel sabit. Penyakit ini menyebabkan banyak sel darah merah mengalami cacat, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Selain itu, anemia defisiensi besi juga bisa terjadi karena malnutrisi alias kurangnya asupan zat besi dalam menu makanan. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu memenuhi kebutuhan zat gizi yang satu ini. Caranya dengan meningkatkan jumlah konsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti hati, bayam, tahu, brokoli, ikan, dan daging merah.

Baca juga: Awas, Anemia Defisiensi Besi Bisa Sebabkan Komplikasi Ini

Anemia Pernisiosa

Jika pada anemia defisiensi zat besi tubuh kekurangan asupan zat besi, pada anemia pernisiosa gejala penyakit muncul karena tubuh kekurangan asupan vitamin B12. Padahal, asupan vitamin B12 dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah yang dapat berfungsi normal.

Anemia pernisiosa juga bisa dipicu oleh penyakit autoimun. Sebab, sistem imun pengidap penyakit ini menyerang bagian saluran cerna yang memproduksi faktor intrinsik dan menyebabkan tubuh tidak bisa menyerap vitamin B12. Penyakit ini juga bisa terjadi karena kekurangan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, seperti daging, ikan, dan produk susu.

Kabar buruknya, gejala dari anemia pernisiosa biasanya berkembang secara perlahan, sehingga sering terlambat dikenali. Gejala yang muncul tergantung pada berat atau tidaknya kekurangan vitamin B12 yang terjadi. Ada beberapa gejala yang bisa terjadi sebagai tanda penyakit ini, di antaranya sering merasa lemas atau lemah, pusing, nyeri dada, kehilangan kesadaran alias pingsan, sulit berkonsentrasi, mual dan muntah, nafsu makan menurun, serta mudah lupa dan merasa bingung.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Bahayanya Penyakit Anemia Pernisiosa

Anemia pernisiosa bisa dicegah dengan mengubah pola makan menjadi lebih sehat, yaitu dengan meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12. Selain itu, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan saluran cerna agar terhindar dari serangan penyakit yang satu ini.

Cari tahu lebih lanjut seputar gejala penyakit anemia defisiensi besi dan anemia pernisiosa dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!