Ini Ciri-Ciri Asam Lambung Naik yang Perlu Diwaspadai

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   31 Januari 2025

Ciri-ciri asam lambung naik umumnya sensasi terbakar di dada (heartburn), mual, mulut pahit dan susah menelan.

Ini Ciri-Ciri Asam Lambung Naik yang Perlu DiwaspadaiIni Ciri-Ciri Asam Lambung Naik yang Perlu Diwaspadai

DAFTAR ISI


Asam lambung adalah cairan pada lambung untuk membantu mencerna makanan. Cairan ini mengandung asam klorida (HCl) yang berfungsi memecah makanan dan membunuh bakteri. 

Namun, ketika asam lambung naik ke kerongkongan, kondisi ini disebut sebagai refluks asam. Nah, gejala refluks bisa menyebabkan iritasi dan kondisi lain yang tidak nyaman. 

Nah, mau tahu apa saja ciri-ciri asam lambung naik dan cara mengatasinya? Berikut ulasannya!

Ciri-Ciri Asam Lambung Naik

Ciri-ciri asam lambung naik dapat bervariasi pada setiap orang, tetapi umumnya menyebabkan kondisi berikut:

1. Sensasi terbakar di dada (heartburn)

Rasa panas atau terbakar di dada dapat muncul setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan pedas, berlemak, atau asam.

Gejala ini sering terasa lebih parah saat berbaring, terutama di malam hari, karena posisi tubuh memudahkan asam lambung naik.

Rasa terbakar ini juga dapat menjalar hingga ke leher atau tenggorokan, menyebabkan ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Mual dan muntah

Perasaan mual biasanya terjadi setelah makan terlalu banyak atau mengonsumsi makanan yang memicu produksi asam lambung berlebih. Contohnya seperti makanan berminyak atau pedas.

Jika kondisi ini tidak ditangani, mual dapat berlanjut menjadi muntah, yang juga berisiko menyebabkan iritasi lebih lanjut pada kerongkongan.

3. Rasa asam atau pahit di mulut

Ciri-ciri asam lambung naik juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman [ada mulut. Hal ini terjadi akibat asam lambung yang naik hingga ke tenggorokan atau mulut, terutama saat refluks tidak terkontrol.

Kondisi ini dikenal sebagai regurgitasi asam, di mana makanan atau cairan terasa kembali ke mulut dengan rasa asam atau pahit. Gejala ini sering muncul saat berbaring setelah makan.

4. Sulit menelan

Asam lambung yang terus-menerus naik dapat menyebabkan peradangan di kerongkongan (esofagitis), yang membuat lapisan kerongkongan menjadi iritasi atau bahkan luka.

Akibatnya, pengidapnya merasa sulit atau sakit saat menelan makanan dan minuman, terutama makanan padat.

5. Batuk atau suara serak

Refluks asam yang mencapai pita suara atau saluran pernapasan dapat menyebabkan iritasi kronis.

Hal ini dapat memicu batuk kering yang tidak kunjung sembuh, serta membuat suara menjadi serak.

Pada beberapa kasus, gejala ini bisa disalahartikan sebagai gejala asma atau infeksi saluran napas.

6. Perut kembung

Gangguan pencernaan akibat produksi asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan gas berlebih di lambung.

Penumpukan gas ini membuat perut terasa penuh, keras, dan tidak nyaman. Kembung juga sering kali disertai dengan sendawa yang berulang.

7. Cegukan yang berulang

Asam lambung yang naik dapat mengiritasi kerongkongan dan otot diafragma, memicu kontraksi yang tidak terkendali sehingga menyebabkan cegukan yang sulit dihentikan.

Jika cegukan berlangsung dalam waktu lama, kondisi ini perlu diwaspadai dan sebaiknya diperiksakan ke dokter.

Gejala-gejala ini sering kali memburuk setelah mengonsumsi makanan berat, pedas, atau berlemak, serta ketika kamu langsung berbaring setelah makan.

Simak informasi lebih dalam tentang Apa itu Penyakit Asam Lambung (GERD) ? Gejala & Pengobatannya berikut ini.

Studi Tentang Asam Lambung

Penelitian yang dipublikasikan pada BMJ Journals, membandingkan fungsi otot kerongkongan bagian bawah (lower esophageal sphincter) pada perokok dan bukan perokok. 

Hasilnya menunjukkan bahwa, perokok memiliki tekanan LES yang lebih rendah dibandingkan bukan perokok. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan frekuensi refluks asam, terutama saat batuk atau menarik napas dalam-dalam.

Jadi, merokok dapat memperburuk kondisi refluks asam dengan melemahkan otot kerongkongan bagian bawah dan meningkatkan frekuensi refluks.

Studi lain dari BMC Gastroenterology (2024) berjudul Risk factors for gastroesophageal reflux disease: a population-based study menyebut bahwa, penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas hidup, yang berujung pada penyakit pencernaan. 

Berdasarkan hasil penelitian, merokok, alkohol, kurang aktivitas, asupan makanan manis yang tinggi, asupan serat yang rendah, depresi, lemak visceral (lemak di perut), dan obesitas dianggap sebagai faktor risiko GERD. 

Penanganan saat Asam Lambung Naik

Ketika asam lambung naik, kamu bisa melakukan beberapa tips di bawah ini untuk meredakan gejalanya:

1. Ubah posisi tubuh

Cobalah duduk tegak atau berdiri untuk membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Hindari berbaring setelah makan, terutama dalam dua hingga tiga jam setelah makan.

2. Minum air putih

Minum air putih dapat membantu membersihkan asam lambung yang naik ke kerongkongan, sekaligus menjaga tubuh tetap terhidrasi. Minumlah air putih sedikit demi sedikit tetapi rutin. 

3. Konsumsi makanan ringan

Pilih makanan yang mudah dicerna, seperti roti tawar, pisang, atau oatmeal. Makanan ini membantu menyerap asam lambung berlebih dan meredakan gejalanya sementara.

4. Hindari makanan pemicu

Hindari makanan berlemak, pedas, cokelat, kafein, dan minuman bersoda. Makanan-makanan ini justru dapat memperburuk gejala asam lambung naik.

Jika tetap tak kunjung membaik, Ini Rekomendasi Dokter yang Bisa Mengobati GERD untuk kamu hubungi. 

5. Gunakan obat antasida

Obat ini dapat menetralkan asam lambung dan meredakan gejala dengan cepat. Namun, penggunaannya harus sesuai dosis yang dianjurkan.

Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter di Halodoc terlebih dahulu untuk mendapat dosis yang tepat. 

6. Latihan pernapasan

Teknik pernapasan dalam dapat membantu mengurangi tekanan di perut yang menjadi pemicu naiknya asam lambung.

Tarik napas perlahan dan dalam melalui hidung, tahan beberapa detik, lalu hembuskan secara perlahan.

7. Kompres hangat

Meletakkan kompres hangat di area perut dapat membantu meredakan kram atau ketegangan otot yang terjadi akibat refluks asam.

Kamu bisa menggunakan bantalan pemanas atau botol yang berisi air hangat untuk melakukan kompres. 

Jika gejala terus berlanjut atau semakin parah, segera hubungi dokter di Halodoc untuk saran lebih lanjut.

Mereka bisa memberikan informasi dan tips perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat. 

Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. GERD: Symptoms and Causes.
NHS. Diakses pada 2025. Heartburn and Acid Reflux.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Acid Reflux (GERD).
BMJ Journals. Diakses pada 2025. Mechanisms of acid reflux associated with cigarette smoking.
WebMD. Diakses pada 2025. What Is Acid Reflux Disease?
Medical News Today. Diakses pada 2025. Acid Reflux Causes.
BMC Gastroenterology. Diakses pada 2025. Risk factors for gastroesophageal reflux disease: a population-based study. 

Frequently Asked Questions

1. Apa ciri-ciri asam lambung naik

Nyeri atau rasa terbakar di dada (heartburn), sensasi asam di mulut, mual, atau muntah, dan sering bersendawa dan kembung.

2. Ciri-ciri asam lambung naik ke paru-paru?

Batuk kronis atau mengi, sesak napas, serta nyeri dada mirip asma.

3. Apa ciri-ciri asam lambung naik saat puasa?

Heartburn lebih terasa menjelang waktu berbuka, perut kembung atau mual, serta mulut terasa pahit atau asam.

4. Apa perbedaan asam lambung dan sakit maag?

Asam lambung disebabkan akibat otot esofagus yang melemah, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan. Sedangkan sakit maag akibat Iritasi atau luka pada lambung akibat asam lambung berlebih atau infeksi bakteri Helicobacter pylori.

Gejala asam lambung meliputi rasa terbakar di dada, sulit menelan, batuk, perut kembung, sulit menelan, serta rasa pahit di mulut. Sakit maag berupa nyeri di perut bagian atas, mual, dan muntah.