Ini Ciri-Ciri Sifilis pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Sifilis pada ibu hamil dapat menular ke bayi dalam kandungan, menyebabkan sifilis kongenital.

DAFTAR ISI
- Pentingnya Deteksi Dini Sifilis pada Ibu Hamil
- Ciri-Ciri Sifilis pada Ibu Hamil
- Tahapan Sifilis dan Gejalanya pada Wanita
- Penyebab Sifilis pada Ibu Hamil
- Diagnosis Sifilis pada Ibu Hamil
- Pengobatan Sifilis pada Ibu Hamil
- Komplikasi Sifilis pada Ibu Hamil dan Bayi
- Pencegahan Sifilis pada Ibu Hamil
Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Penyakit ini dapat menimbulkan masalah kesehatan serius jika tidak diobati, terutama pada ibu hamil.
Sifilis pada ibu hamil dapat menular ke bayi dalam kandungan, menyebabkan sifilis kongenital.
Pentingnya Deteksi Dini Sifilis pada Ibu Hamil
Deteksi dini dan pengobatan sifilis selama kehamilan sangat krusial untuk mencegah penularan infeksi ke bayi.
Menurut ahli, skrining sifilis sebaiknya menjadi bagian dari pemeriksaan kehamilan rutin (antenatal care).
Deteksi dini memungkinkan penanganan cepat dan efektif, mengurangi risiko komplikasi serius pada ibu dan bayi.
Simak informasi lain mengenai Penyakit Menular Seksual – Gejala, Penyebab dan Pengobatannya berikut ini.
Ciri-Ciri Sifilis pada Ibu Hamil
Ciri-ciri sifilis pada ibu hamil umumnya sama dengan wanita dewasa lainnya.
Namun, karena perubahan hormonal dan fisik selama kehamilan, beberapa gejala mungkin tidak terlalu jelas atau terabaikan.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri sifilis yang perlu diwaspadai:
- Luka (chancre): Luka kecil, tidak nyeri, dan biasanya muncul di area genital, rektum, atau mulut. Luka ini muncul pada tahap sifilis primer dan dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu, meskipun tanpa pengobatan.
- Ruam: Ruam kulit yang tidak gatal, seringkali muncul di telapak tangan dan kaki. Ruam ini adalah ciri khas sifilis sekunder.
- Demam dan Gejala Mirip Flu: Beberapa wanita mungkin mengalami demam, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot.
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Kelenjar getah bening di selangkangan, ketiak, atau leher mungkin membengkak.
- Lesi Mukosa: Luka pada mulut, hidung, atau vagina.
Jika punya keluhan atau informasi lebih lanjut seputar kehamilan, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.
Tahapan Sifilis dan Gejalanya pada Wanita
Sifilis berkembang melalui beberapa tahapan, masing-masing dengan gejala yang berbeda:
- Sifilis Primer: Ditandai dengan munculnya chancre. Luka ini biasanya tunggal, keras, dan tidak nyeri. Chancre dapat bertahan 3-6 minggu dan sembuh tanpa pengobatan, tetapi infeksi tetap ada.
- Sifilis Sekunder: Jika sifilis primer tidak diobati, akan berkembang ke tahap sekunder. Gejala meliputi ruam kulit (terutama di telapak tangan dan kaki), demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
- Sifilis Laten: Pada tahap ini, tidak ada gejala yang terlihat. Sifilis laten dapat berlangsung bertahun-tahun. Infeksi masih dapat dideteksi melalui tes darah.
- Sifilis Tersier: Jika tidak diobati, sifilis dapat berkembang ke tahap tersier, yang dapat menyebabkan kerusakan organ serius, termasuk otak, jantung, dan saraf. Tahap ini dapat menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, demensia, masalah jantung, dan bahkan kematian.
Penyebab Sifilis pada Ibu Hamil
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan luka sifilis (chancre) selama aktivitas seksual vaginal, anal, atau oral.
Ibu hamil yang terinfeksi sifilis dapat menularkan infeksi ke bayi mereka melalui plasenta.
Diagnosis Sifilis pada Ibu Hamil
Diagnosis sifilis pada ibu hamil melibatkan beberapa langkah:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan mencari luka (chancre) atau ruam yang mencurigakan.
- Tes Darah: Tes darah digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri sifilis. Tes yang umum digunakan termasuk Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) dan Rapid Plasma Reagin (RPR). Jika hasil tes skrining positif, tes konfirmasi seperti Fluorescent Treponemal Antibody Absorption (FTA-ABS) atau Treponema Pallidum Particle Agglutination Assay (TPPA) diperlukan.
Pengobatan Sifilis pada Ibu Hamil
Pengobatan utama untuk sifilis pada ibu hamil adalah antibiotik penisilin. Penisilin sangat efektif membunuh bakteri Treponema pallidum.
Dosis dan durasi pengobatan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan stadium sifilis dan kondisi kesehatan ibu hamil.
Penting: Ibu hamil yang alergi terhadap penisilin harus memberi tahu dokter. Dokter akan merekomendasikan alternatif pengobatan yang aman dan efektif.
Lantas, Apakah Keputihan Berwarna Cokelat Perlu Diwaspadai? Ini jawaban yang perlu kamu pahami.
Komplikasi Sifilis pada Ibu Hamil dan Bayi
Jika tidak diobati, sifilis pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:
- Keguguran atau Kelahiran Prematur: Sifilis meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur.
- Sifilis Kongenital: Bayi yang terinfeksi sifilis dalam kandungan dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Deformitas tulang
- Anemia berat
- Pembesaran hati dan limpa
- Masalah saraf
- Kebutaan atau ketulian
- Kematian
Pencegahan Sifilis pada Ibu Hamil
Pencegahan sifilis pada ibu hamil melibatkan beberapa strategi:
- Skrining Rutin: Melakukan skrining sifilis sebagai bagian dari pemeriksaan kehamilan rutin (antenatal care).
- Praktik Seks Aman: Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks.
- Komunikasi Terbuka: Berdiskusi dengan pasangan tentang riwayat kesehatan seksual masing-masing.
- Pengobatan Segera: Jika terdiagnosis sifilis, segera menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter.
- Pemeriksaan Pasangan: Memastikan pasangan juga diperiksa dan diobati jika terinfeksi.
Jika seorang wanita merencanakan kehamilan atau sedang hamil, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan penanganan yang sesuai.
Hubungi Dokter Ini untuk Perawatan Sifilis pada Ibu Hamil
Jika ibu hamil mengalami sifilis, penting sekali untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter spesialis di Halodoc telah berpengalaman menangani penyakit menular seksual, termasuk sifilis pada ibu hamil, serta mendapatkan ulasan positif dari pasien yang mereka tangani sebelumnya.
Berikut beberapa dokter yang bisa ibu hubungi di Halodoc:
- dr. Frieda, Sp.D.V.E: Dokter spesialis kulit dan kelamin dengan pengalaman 8 tahun, lulusan Universitas Sebelas Maret (2022). Saat ini praktik di Bogor, anggota PERDOSKI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari, Sp.D.V.E: Dokter spesialis kulit dan kelamin dengan pengalaman 10 tahun, lulusan Universitas Hasanuddin (2022). Kini praktik di Bima, NTB, anggota PERDOSKI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Made Martina W., M.Biomed, Sp.D.V.E: Dokter spesialis kulit dan kelamin dengan pengalaman 12 tahun, lulusan Universitas Udayana (2017). Kini praktik di Denpasar, Bali, anggota PERDOSKI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
Itulah dokter yang siap membantu ibu menangani sifilis agar kesehatan ibu serta janin tetap terjaga.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi secara mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.
Tunggu apa lagi? Ayo pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
American Sexual Health Association. Diakses pada 2025. What Is Syphilis?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Syphilis.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Syphilis History.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Syphilis.
NHS UK. Diakses pada 2025. Syphilis.
WebMD. Diakses pada 2025. What Is Syphilis? What Cause it?
WHO. Diakses pada 2025. Syphilis.
FAQ
1. Apakah sifilis bisa sembuh total?
Ya, sifilis dapat disembuhkan dengan antibiotik, terutama jika diobati pada tahap awal. Penting untuk mengikuti semua anjuran dokter dan menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan.
2. Bagaimana sifilis memengaruhi kesuburan wanita?
Sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PID), yang dapat merusak saluran tuba dan menyebabkan masalah kesuburan.
3. Apakah mungkin terinfeksi sifilis berulang kali?
Ya, seseorang dapat terinfeksi sifilis berulang kali jika mereka terpapar bakteri Treponema pallidum lagi, meskipun sudah pernah diobati sebelumnya.


