Ini Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik yang Tak Disadari
“Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi mental seseorang yang memiliki kebutuhan berlebihan untuk diperhatikan, merasa dirinya penting, namun sebenarnya memiliki rasa insecure yang mendalam. Gejala yang sering tidak disadari termasuk reaksi berlebihan terhadap kritik, rendahnya kepercayaan diri, sikap defensif, mudah marah, dan kerap merendahkan orang lain.”

Halodoc, Jakarta – Kamu mungkin sudah sangat sering mendengar istilah “narsis”. Biasanya, istilah tersebut ditujukan pada orang yang suka mengambil foto dirinya sendiri alias selfie.
Sebenarnya bila masih dalam tahap wajar, sifat narsis sebenarnya tidak masalah dan cenderung dimiliki oleh semua orang.
Namun, kadar narsis yang sudah terlalu berlebihan bisa jadi pertanda gangguan kepribadian narsistik.
Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik?
Gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD) adalah kondisi mental saat seseorang memiliki perasaan yang berpusat pada kepentingan dirinya sendiri.
Orang yang memiliki gangguan kepribadian tersebut juga biasanya memiliki kebutuhan yang dalam untuk diperhatikan dan dikagumi, serta kurang bisa berempati terhadap orang lain.
Namun, dibalik rasa percaya diri yang berlebihan, orang dengan NPD sebenarnya memiliki perasaan yang rapuh yang rentan terhadap kritik sekecil apapun.
Baca juga: 4 Psikolog yang Bisa Bantu Perawatan Gangguan Narsistik
Gejala Gangguan Kepribadian Narsisitik
Sayangnya, tidak semua pengidap menyadari gangguan kepribadian ini. Berikut ini gejala gangguan kepribadian narsistik yang seringkali tidak disadari:
1. Sangat Reaktif Terhadap Kritik
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik cenderung sangat reaktif terhadap kritik atau apapun yang ia anggap atau tafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap kepribadian atau kinerja mereka.
Inilah mengapa ketika orang NPD diajukan pertanyaan yang mungkin mengharuskan ia untuk mengakui kekurangan atau kesalahannya, ia akan cenderung berbohong, dengan cepat mengganti subjek pembicaraan atau memberi jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaannya.
2. Memiliki Tingkat Keamanan Diri yang Rendah
Kondisi mental orang dengan gangguan kepribadian narsistik memang sedikit rumit. Dari luar, harga diri mereka tampak lebih tinggi dan lebih terjamin daripada orang lain.
Selain itu, mengingat sifat mereka yang cukup ambisius, tidak jarang orang dengan NPD mendapatkan posisi kekuasaan yang cukup tinggi, serta kekayaan yang berlimpah.
Namun, bila diamati lebih dalam lagi, di balik permukaan status sosial, politik, atau ekonomi yang tinggi tersebut, orang dengan NPD sebenarnya memiliki tingkat rasa tidak aman yang sangat tinggi.
Dengan berbagai cara, pengidap gangguan kepribadian narsistik terus-menerus didorong untuk membuktikan diri mereka sendiri, baik kepada orang lain maupun kepada batin mereka yang tidak begitu percaya diri.
Itulah mengapa untuk menutupi rasa tidak aman mereka, para pengidap NPD cenderung mencari pujian dan gemar untuk menyombongkan diri atau membual tentang prestasinya (yang seringkali berlebihan).
3. Mau Menang Sendiri dan Defensif
Dibutuhkan upaya yang besar untuk melindungi ego yang tinggi, tetapi sebenarnya rapuh tersebut, sehingga sistem pertahanan orang-orang dengan NPD dapat dengan mudah keluar.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang dengan NPD sangat reaktif terhadap kritik, tetapi pada kenyataannya, perkataan atau tindakan apapun dari orang lain yang mereka anggap mempertanyakan kompetensinya, dapat mengaktifkan sistem perlindungan diri mereka yang kuat.
Itulah mengapa, dalam situasi yang menantang, orang-orang dengan NPD seringkali tidak mau kalah dan sangat sulit untuk mengucapkan “maaf” untuk pelanggaran yang mereka buat.
4. Mudah Marah atau Meledak Bila Menghadapi Sudut Pandang yang Berbeda
Faktanya, karakteristik ini sangat umum pada orang dengan gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian ambang.
Kedua gangguan kepribadian tersebut biasanya bereaksi dengan emosi yang memanas ketika orang lain membawa rasa tidak aman terdalam mereka terlalu dekat ke permukaan.
Alasan mengapa mereka marah biasanya karena pada saat itu ia mengeluarkan emosi kecemasan atau rasa malu yang jauh lebih menyakitkan yang mereka simpan di dalam.
Jadi, mereka mengalihkan perasaan malu atau beberapa luka atau trauma masa lalunya dengan amarah.
5. Merendahkan Orang Lain
Karena orang-orang dengan NPD terdorong dari dalam diri mereka untuk menyembunyikan kekurangan atau kelemahan dalam citra dirinya, mereka biasanya cenderung mengarahkan penilaian negatif tersebut ke orang lain.
Jadi, salah satu cara yang paling dapat diandalkan bagi orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri dan aman, adalah dengan merendahkan orang lain.
Mereka akan fokus pada kelemahan orang lain (entah benar-benar ada atau tidak) daripada mengakui dan menerima kata sepakat.
Bagaimana Gejala Narcissistic Personality Disorder Menurut Studi?
Selain gejala-gejala yang telah disebutkan, NPD juga ditandai dengan pola perilaku yang merusak dalam hubungan interpersonal.
Individu dengan NPD seringkali kesulitan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat karena kurangnya empati dan kebutuhan akan kekaguman yang berlebihan.
Studi yang dimuat dalam Journal of Clinical Psychiatry menyoroti bagaimana seseorang dengan NPD cenderung mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadi, meremehkan perasaan orang lain, dan memiliki harapan yang tidak realistis terhadap orang lain.
Dalam hubungan romantis, individu dengan NPD seringkali menunjukkan pola perilaku seperti manipulasi, kontrol, dan kurangnya keintiman emosional.
Mereka merasa berhak atas perhatian dan kekaguman yang konstan dari pasangan mereka, dan menjadi marah atau merendahkan ketika kebutuhan mereka tidak terpenuhi.
Sementara dalam hubungan persahabatan dan keluarga, individu dengan NPD sulit untuk mempertahankan hubungan yang sehat karena mereka cenderung fokus pada kebutuhan mereka sendiri dan mengabaikan kebutuhan orang lain.
Itulah gejala gangguan kepribadian narsistik yang tidak disadari. Bila kamu merasa memiliki salah satu gejala tersebut, coba bicarakan pada ahli kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan.
Kamu juga bisa berbicara pada psikolog Halodoc melalui Video/ Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.