Ini Hal yang Bisa Jadi Penyebab Glaukoma yang Perlu Diketahui

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Desember 2023

"Penyebab utama glaukoma adalah tekanan pada mata, terutama bagian intraokular. Penting untuk mengetahui penyebab lainnya supaya kamu lebih waspada."

Ini Hal yang Bisa Jadi Penyebab Glaukoma yang Perlu DiketahuiIni Hal yang Bisa Jadi Penyebab Glaukoma yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Glaukoma adalah sekelompok kondisi mata yang merusak saraf optik, bagian yang bertugas mengirim informasi visual mata ke otak. Ada banyak faktor yang bisa merusak saraf optik ini, salah satunya adalah tekanan pada mata. 

Sayangnya, glaukoma seringkali berkembang tanpa gejala awal yang jelas. Itu sebabnya, kamu perlu mengetahui penyebab kondisi ini supaya bisa melakukan tindakan pencegahan.

Penyebab Glaukoma

Nah, berikut sejumlah faktor yang bisa memicu terjadinya glaukoma:

1. Tekanan intraokular tinggi 

Tingginya tekanan pada bagian intraokular adalah faktor risiko utama terjadinya glaukoma.

Normalnya, mata memiliki tekanan yang normal untuk menjaga bentuknya. Namun, jika tekanan ini meningkat secara berlebihan, saraf optik mata bisa rusak. 

Meskipun tidak semua orang yang mengidap tekanan ini mengalami glaukoma, mereka tetap perlu melakukan pengukuran secara penting untuk mencegah kondisi ini. 

2. Faktor genetik dan riwayat keluarga

Genetik dan riwayat keluarga juga termasuk faktor penyumbang glaukoma.

Jika ada riwayat keluarga dengan glaukoma, risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini dapat meningkat. 

Beberapa bentuk glaukoma, seperti glaukoma sudut tertutup, memiliki komponen genetik yang lebih kuat, sedangkan glaukoma sudut terbuka lebih cenderung dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

3. Usia lanjut

Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang tua. Semakin tua seseorang, semakin besar risikonya.

Oleh karena itu, pemeriksaan mata secara teratur penting terutama pada usia lanjut untuk mendeteksi glaukoma sedini mungkin dan mencegah kerusakan yang lebih lanjut.

4. Ras dan etnisitas

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ras dan etnisitas juga dapat memengaruhi risiko glaukoma.

Orang Afrika dan orang Amerika Latin memiliki risiko lebih tinggi ketimbang orang Kaukasus. Begitu pula dengan orang Asia, terutama orang Jepang.

Faktor-faktor genetik dan perbedaan struktur mata mungkin berkontribusi pada perbedaan risiko ini.

5. Diabetes melitus

Diabetes melitus atau diabetes tipe 2, dapat meningkatkan risiko glaukoma. 

Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah dan saraf di mata, yang dapat berkontribusi pada perkembangan glaukoma. 

Oleh karena itu, pengelolaan diabetes melitus dengan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan mata.

Karena berpotensi fatal, Ketahui Cara Mencegah Glaukoma di Usia Muda berikut ini.

6. Cedera mata atau bedah mata sebelumnya

Mengalami cedera pada mata atau bedah mata tertentu dapat meningkatkan risiko kondisi ini.

Cedera mata yang parah, terutama yang melibatkan trauma langsung pada mata, dapat memicu perkembangan glaukoma sekunder. 

Oleh karena itu, melindungi mata dari cedera dan mengikuti panduan perawatan setelah bedah mata.

7. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan tertentu, terutama kortikosteroid yang digunakan untuk jangka waktu yang lama, dapat meningkatkan risiko glaukoma.

Jika kamu menggunakan kortikosteroid untuk pengobatan jangka panjang, lakukanpemeriksaan mata secara teratur dan bicarakan dengan dokter mengenai risiko potensial ini.

8. Faktor kesehatan lainnya

Beberapa kondisi kesehatan lain juga dapat berkontribusi pada risiko glaukoma, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan hipotiroidisme.

Kelola kesehatan dengan baik, seperti mengendalikan tekanan darah dan penyakit kronis, dapat membantu mengurangi risiko glaukoma.

9. Kondisi mata lainnya

Kondisi mata tertentu, seperti mata bengkak atau pembengkakan yang berulang di mata, dapat meningkatkan tekanan intraokular dan menyebabkan glaukoma.

Oleh karena itu, masalah pada mata jangan kamu abaikan dan segera obati.

10. Gaya hidup dan kebiasaan merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko glaukoma. Zat-zat kimia dalam asap rokok dapat merusak saraf optik dan meningkatkan tekanan intraokular.

Oleh karena itu, berhenti merokok atau tidak memulai kebiasaan merokok adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga kesehatan mata.

Pemeriksaan mata rutin adalah kunci untuk deteksi dini dan pengelolaan glaukoma. 

Pemeriksaan ini dapat mencakup pengukuran tekanan intraokular, pemeriksaan saraf optik, dan uji lapang pandang.

Jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu menghubungi dokter di Halodoc!

Referensi:
American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2023. Glaucoma.
National Eye Institute.  Diakses pada 2023.  Facts About Glaucoma.
Mayo Clinic.  Diakses pada 2023. Glaucoma.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan