Ini yang Harus Dilakukan Ketika Pergoki Anak Melihat Konten Dewasa

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   05 Februari 2020
Ini yang Harus Dilakukan Ketika Pergoki Anak Melihat Konten DewasaIni yang Harus Dilakukan Ketika Pergoki Anak Melihat Konten Dewasa

Halodoc, Jakarta - Menjauhkan anak dari gadget merupakan hal yang cukup sulit di era digital ini, apalagi jika orangtuanya sering bermain gadget di depan anak. Sebenarnya tidak apa-apa jika anak diperkenalkan pada gadget, asal orangtua bisa membatasi waktu dan hal-hal apa saja yang diakses anak. Namun, bagaimana jika suatu waktu anak tertangkap basah sedang melihat konten dewasa? Bagaimana orangtua harus bersikap?

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah tidak panik. Sebab, cepat atau lambat, anak akan mengetahui tentang hal-hal dewasa, baik di rumah ataupun di pergaulannya dengan teman-temannya. Anggaplah rasa ingin tahu dan perubahan hormon saat pubertas itu sebagai salah satu dari fase tumbuh kembangnya menuju dewasa. Justru orangtua berperan penting untuk mengedukasi anak tentang seks dan reproduksi, agar anak tak terjerumus pada hal negatif. Jadi, ketika memergoki anak sedang melihat konten dewasa, coba lakukan beberapa hal ini!

Baca juga: Melindungi Anak di Era Digital dengan Pola Asuh yang Tepat

1. Jangan Marah dan Mengeluarkan Kalimat Kasar

Meski kesal karena anak melihat sesuatu yang belum waktunya ia lihat, janganlah marah apalagi mengeluarkan kalimat kasar padanya. Biasanya, anak yang ketahuan melihat konten porno juga akan berbohong dan menutup-nutupinya. Jika ia melakukan hal itu, pastikan untuk tenangkan diri dan jaga emosi. Selanjutnya, gunakan kesempatan ini untuk menasehati anak agar tidak mengulangi perbuatannya.

2. Normalkan Suasana Hati Anak

Ketika terpergok sedang melihat konten dewasa, anak tentu akan merasa sangat malu. Oleh karena itu, selain menahan emosi untuk tidak marah, orangtua juga perlu menormalkan suasana hati anak. Namun, hal ini bukan berarti orangtua mendukung perilaku tersebut. Hal ini dilakukan untuk memberikan dukungan moral, agar anak tidak merasa rendah diri akibat rasa penasarannya akan hal yang mereka cari di internet.

Selanjutnya, beri tahu anak kalau rasa ingin tahu tersebut wajar, apalagi ketika memasuki masa pubertas. Namun, beri tahu padanya bahwa itu adalah hal yang tidak baik untuk anak seusianya. Jadi, cobalah untuk mengajaknya mencari hal-hal bermanfaat lainnya di internet, agar pikirannya teralihkan.

Baca juga: Aturan Aman Penggunaan Gadget pada Anak

3. Cari Tahu Bagaimana Anak Bisa Melihat Konten Dewasa

Kebanyakan orangtua mungkin akan cenderung menghindar dan tidak mau tahu. Padahal, penting untuk melakukan sedikit interogasi pada anak tentang bagaimana ia bisa mengakses konten dewasa. Tanyakanlah padanya sejak kapan ia menonton konten porno, dengan siapa ia pernah melihatnya, dan dari mana sumber konten tersebut.

Bicarakanlah hal ini secara baik-baik agar anak tidak merasa terintimidasi dan mau berkata jujur. Jika ia sudah jujur mengatakan semuanya, mulailah perhatikan lingkungan pertemanannya. Beri nasihat padanya untuk tidak melihat konten dewasa bersama teman-temannya, tidak menontonnya di saat suasana ramai, dan jangan langsung membatasi aksesnya terhadap beberapa gadget di rumah.

4. Beri Tahu Bahaya Pornografi

Jika anak sudah cukup besar, kemungkinan besar ia akan melihat berbagai macam konten porno. Oleh sebab itu, segeralah beritahu padanya tentang efek buruk yang bisa disebabkan oleh pornografi. Minta ia untuk menjauhi pergaulan bebas agar terhindar dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.

Selain berbahaya bagi kesehatan, tanamkan pada anak bahwa pornografi mampu merusak perkembangan otak. Jelaskan juga padanya bahwa hubungan intim yang dilakukan tepat pada waktunya akan terasa lebih indah.

Baca juga: Bahaya Kecanduan Gadget Pada Anak Milenial

5. Jelaskan Bahwa Hubungan Intim Tidaklah Seperti dalam Film Porno

Setelah menjelaskan bahaya dari pornografi, beritahukan juga pada anak bahwa film porno itu hanyalah fiksi, sama seperti buku cerita yang sering ia baca. Fiksi itu tidak nyata dan tidak bisa ia percaya begitu saja. Jelaskan juga bahwa hubungan intim itu tidak akan sama seperti apa yang ia tonton. Katakan juga padanya tentang pentingnya hubungan intim untuk dilakukan pada waktu dan usia yang tepat, setelah menikah contohnya.

Itulah beberapa sikap yang bisa diambil orangtua ketika memergoki anak melihat konten dewasa. Meski tampaknya sulit, cobalah untuk memberikan edukasi seks yang tepat pada anak sedini mungkin. Agar anak bisa mendapatkan penjelasan yang tepat dan positif. Jika butuh saran psikolog, kamu bisa bertanya pada psikolog di aplikasi Halodoc.

 

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2020. Should We Teach Kids About Porn's Harms? Yes, and Here's How.
Happy Families. Diakses pada 2020. 7 Strategies for when your child accidentally finds pornography.
Kid’s Health. Diakses pada 2020. Internet Safety.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan