Inilah Tes untuk Mendeteksi Gejala Parkinson Sejak Dini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Desember 2018
Inilah Tes untuk Mendeteksi Gejala Parkinson Sejak DiniInilah Tes untuk Mendeteksi Gejala Parkinson Sejak Dini

Halodoc, Jakarta – Terkadang perlu waktu untuk mendiagnosis penyakit parkinson. Dokter dapat merekomendasikan janji tindak lanjut secara teratur dengan ahli saraf yang terlatih dalam gangguan gerakan untuk mengevaluasi kondisi dan gejala seseorang dari waktu ke waktu.

Tes, seperti MRI, CT, USG otak, dan PET scan dapat digunakan untuk membantu mendeteksi gangguan lain parkinson. Selain pemeriksaan, dokter mungkin memberimu carbidopa-levodopa (Rytary, Sinemet, lainnya), dan obat penyakit Parkinson. Dosis yang diberikan harus sesuai, karena dosis rendah untuk satu atau dua hari tidak dapat diandalkan. Perbaikan yang signifikan dengan obat ini akan seringnya bisa mengonfirmasi diagnosis terhadap penyakit Parkinson.

Dokter yang terlatih dalam kondisi sistem saraf (ahli saraf) akan mendiagnosis penyakit Parkinson berdasarkan riwayat medismu, kemudian meninjau kembali tanda dan gejala parkinson, dan pemeriksaan neurologis dan fisik.

Dokter mungkin menyarankan pemindaian tomografi komputer foton tunggal-foton tertentu yang disebut pemindai dopamin transporter (DAT). Pemeriksaan ini dapat membantu mencari tahu kecurigaan bahwa kamu mengidap penyakit Parkinson atau tidak. Tes darah juga perlu dilakukan untuk mencari tahu kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala.

Perawatan Parkinson

Penyakit parkinson tidak dapat disembuhkan, tetapi obat-obatan dapat membantu mengendalikan gejala. Dalam beberapa kasus, operasi sangat disarankan. Dokter juga mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup, terutama latihan aerobik.

Selain itu, terapi fisik yang berfokus pada keseimbangan dan peregangan juga penting. Ahli patologi wicara bahasa juga dapat membantu melatih berbicara. Konsumsi obat-obatan dapat membantu pengidapnya mengelola masalah berjalan, gerakan, dan tremor.

Orang dengan penyakit parkinson memiliki konsentrasi dopamin otak yang rendah. Namun, dopamin tidak dapat diberikan secara langsung, karena tidak dapat masuk ke otak. Pengidapnya sangat mungkin mengalami perbaikan gejala yang signifikan setelah memulai pengobatan penyakit parkinson.

Jika kamu telah didiagnosis mengalami penyakit parkinson, maka akan disarankan untuk mengubah gaya hidup, di antaranya menerapkan pola makan sehat untuk dapat membantu meringankan gejala. Misalnya, mengonsumsi makanan tinggi serat dan minum cairan dalam jumlah yang cukup dapat membantu mencegah sembelit yang umum pada penyakit parkinson.

Diet seimbang juga menyediakan nutrisi, seperti asam lemak omega-3, yang mungkin bermanfaat bagi pengidap penyakit Parkinson. Berolahraga dapat meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan. Olahraga juga dapat meningkatkan kesehatan dan mengurangi depresi atau kecemasan.

Kamu juga akan disarankan untuk mencoba latihan, seperti berjalan, berenang, berkebun, menari, dan aerobik air atau peregangan. Penyakit parkinson dapat mengganggu keseimbangan, sehingga sulit untuk berjalan dengan gaya berjalan normal. Olahraga dapat meningkatkan keseimbangan.

Ada beberapa tips yang bisa membantu kamu untuk beradaptasi dengan gejala Parkinson,seperti:

  1. Cobalah untuk tidak bergerak terlalu cepat

  2. Bidik tumit untuk menyerang lantai pertama saat kamu berjalan.

  3. Senantiasa periksa postur dan berdirilah tegak

  4. Menatap ke depan saat berjalan untuk menghindari jatuh dan menjaga postur tetap tegak.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai tes untuk mengetahui gejala Parkinson sejak dini ataupun informasi seputar kesehatan lainnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan