Jenis Keputihan Berdasarkan Warna yang Wajib Diketahui
Keputihan normal terjadi pada wanita usia subur karena adanya perubahan hormon.

DAFTAR ISI
- Definisi Keputihan
- Jenis-Jenis Keputihan Berdasarkan Warna
- Penyebab Keputihan Berdasarkan Warna
- Gejala Keputihan yang Perlu Diwaspadai
- Kapan Harus ke Dokter?
- Cara Mengatasi Keputihan
Keluarnya lendir atau cairan dari dalam vagina merupakan kondisi yang dikenal dengan keputihan.
Kondisi tersebut merupakan cara alami tubuh guna menjaga kebersihan dan kelembapan organ reproduksi wanita. Caranya dengan membawa sel mati dan bakteri keluar tubuh, sehingga vagina terlindung dari infeksi berbahaya.
Keputihan normal terjadi pada wanita usia subur, yaitu 15-49 tahun karena adanya perubahan hormon.
Nah, saat memasuki masa menopause, keputihan akan berkurang. Untuk itu, ketika kamu mengalaminya, jangan langsung panik, ya, karena tidak semua keputihan itu berbahaya.
Definisi Keputihan
Keputihan normal berfungsi untuk membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi.
Cairan ini biasanya berwarna bening hingga putih, tidak berbau, dan tidak menyebabkan gatal atau iritasi.
Namun, perubahan pada warna, bau, atau tekstur keputihan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Jenis-Jenis Keputihan Berdasarkan Warna
Warna keputihan dapat memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa jenis keputihan berdasarkan warna yang perlu diketahui:
1. Keputihan putih
Keputihan berwarna putih, terutama jika tidak disertai gejala lain seperti gatal atau iritasi, umumnya dianggap normal. Namun, jika keputihan putih disertai dengan rasa gatal dan tekstur seperti keju, ini bisa menjadi tanda infeksi jamur.
2. Keputihan kuning
Keputihan berwarna kuning bisa menjadi indikasi adanya infeksi bakteri atau penyakit menular seksual (PMS). Jika keputihan kuning disertai dengan bau tidak sedap, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
3. Keputihan hijau
Keputihan berwarna hijau seringkali menandakan adanya infeksi trikomoniasis, yaitu salah satu jenis PMS. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.
4. Keputihan abu-abu
Keputihan berwarna abu-abu biasanya menjadi tanda vaginosis bakteri (BV). BV adalah infeksi bakteri yang umum terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan bau amis pada keputihan.
5. Keputihan merah muda
Keputihan merah muda bisa terjadi karena adanya campuran darah dalam cairan keputihan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti iritasi, menstruasi yang tidak teratur, atau bahkan tanda awal kanker serviks.
Kamu alami keputihan? Nah, Ini 7 Obat Keputihan yang Bisa Dipilih Berdasarkan Penyebabnya.
Penyebab Keputihan Berdasarkan Warna
Berbagai faktor dapat menyebabkan perubahan warna pada keputihan. Berikut adalah beberapa penyebab umum berdasarkan warna keputihan:
1. Infeksi jamur
Infeksi jamur pada vagina disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida. Kondisi ini menyebabkan keputihan putih kental seperti keju, disertai rasa gatal dan iritasi.
2. Vaginosis bakteri
Vaginosis bakteri (BV) terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri alami dalam vagina. BV menyebabkan keputihan berwarna abu-abu atau putih dengan bau amis.
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Infeksi ini menyebabkan keputihan berwarna hijau atau kuning dengan bau tidak sedap, disertai rasa gatal dan nyeri saat buang air kecil.
4. Penyakit menular seksual (PMS)
Beberapa PMS seperti klamidia dan gonore dapat menyebabkan keputihan abnormal. Keputihan akibat PMS biasanya berwarna kuning atau hijau dan disertai dengan gejala lain seperti nyeri panggul dan perdarahan di antara periode menstruasi.
5. Kanker serviks
Dalam kasus yang jarang, keputihan abnormal bisa menjadi tanda kanker serviks. Kanker serviks dapat menyebabkan keputihan berwarna merah muda atau cokelat, terutama jika disertai dengan perdarahan setelah berhubungan seksual.
Menurut WHO, deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan rutin seperti pap smear sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit.
Gejala Keputihan yang Perlu Diwaspadai
Meskipun keputihan adalah kondisi yang umum, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter:
- Perubahan warna keputihan (kuning, hijau, abu-abu, merah muda).
- Perubahan tekstur keputihan (kental, berbusa).
- Bau tidak sedap.
- Gatal, nyeri, atau iritasi pada vagina.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Perdarahan di antara periode menstruasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala-gejala keputihan yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menentukan penyebab keputihan dan memberikan penanganan yang tepat.
Nah, Ini 5 Dokter Spesialis yang Dapat Mengatasi Keputihan.
Cara Mengatasi Keputihan
Pengobatan keputihan tergantung pada penyebabnya. Beberapa metode pengobatan yang umum meliputi:
- Antibiotik: Untuk infeksi bakteri seperti vaginosis bakteri atau PMS.
- Antijamur: Untuk infeksi jamur vagina.
- Antiprotozoa: Untuk trikomoniasis.
Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan menyelesaikan seluruh pengobatan, bahkan jika gejala sudah membaik.
Selain beberapa langkah tersebut, jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan vagina secara rutin.
Konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!


