Kapan Sebaiknya Sakit Tenggorokan Diperiksakan ke Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Februari 2021
Kapan Sebaiknya Sakit Tenggorokan Diperiksakan ke Dokter?Kapan Sebaiknya Sakit Tenggorokan Diperiksakan ke Dokter?

Halodoc, Jakarta - Sakit tenggorokan merupakan penyakit umum yang pernah dialami semua orang. Dalam kasus yang ringan, sakit tenggorokan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 12 hari. Kondisi ini tentu sangat mengganggu aktivitas makan dan minum pengidapnya. Namun, jika sejumlah gejala sakit tenggorokan berikut ini muncul, segera periksakan diri sebelum komplikasinya kamu alami, ya.

Baca juga: Vitamin yang Baik untuk Menangani Sakit Tenggorokan

Gejala Sakit Tenggorokan yang Harus Segera Ditangani

Sakit tenggorokan merupakan kondisi yang disebabkan oleh banyak hal, seperti gejala awal pilek dan flu akibat virus, naiknya asam lambung, polusi udara, atau setelah kamu berteriak. Beberapa gejala umum sakit tenggorokan ditandai dengan:

  • Gatal di tenggorokan;
  • Sakit di tenggorokan;
  • Sakit saat berbicara;
  • Suara menjadi serak;
  • Demam biasa;
  • Batuk-batuk;
  • Hidung meler dan tersumbat;
  • Bersin-bersin;
  • Badan pegal-pegal.

Jika sakit tenggorokan dialami oleh anak, hal tersebut disertai dengan gejala tambahan berupa kemerahan pada amandel. Gejala-gejala sakit tenggorokan yang telah disebutkan sebelumnya umumnya dapat sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, jika terjadi perubahan gejala menjadi semakin parah, kamu disarankan untuk memeriksakan diri di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan langkah penanganan dan perawatan yang tepat. Berikut ini sejumlah gejala sakit tenggorokan parah yang memerlukan penanganan medis segera:

  • Batuk kering atau berdahak lebih dari seminggu.
  • Kegiatan makan atau minum terasa sangat menyakitkan.
  • Demam tinggi di atas suhu 38,3 derajat Celsius.
  • Demam tinggi disertai dengan menggigil.
  • Sakit kepala parah dalam waktu yang lama.
  • Pembengkakan gusi atau lidah dalam rongga mulut.
  • Sakit perut dan telinga.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.
  • Suara serak terjadi lebih dari 2 minggu.

Pada anak-anak, gejala sakit tenggorokan parah akan ditambah dengan kesulitan bernapas, kesulitan menelan, serta peningkatan atau penurunan produksi air liur. Sejumlah gejala parah yang muncul merupakan pertanda adanya infeksi atau penyakit yang serius. Jadi, temukan langkah penanganan yang tepat, ya.

Baca juga: Ini 4 Penyebab Umum Sakit Tenggorokan yang Perlu Diketahui

Adakah Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan? 

Dalam kasus apapun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum penyakit muncul dan bertambah parah, kamu dapat melakukan langkah pencegahan dengan beberapa hal berikut ini:

  • Jangan merokok dan hindari asap rokok.
  • Jangan mengonsumsi alkohol dan kafein.
  • Jangan mengonsumsi makanan pedas atau asam.
  • Rajin mencuci tangan, sesudah dan sebelum makan, atau setelah menggunakan toilet.
  • Jauhi pengidap sakit pilek atau batuk.

Baca juga: Ibu, Begini Cara Alami Mengurangi Sakit Tenggorokan pada Anak

Jika sudah terjadi, beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan pada sakit tenggorokan ringan, yaitu minum banyak air putih, berkumur dengan air hangat campur garam, menggunakan pelembap udara (humidifier), serta banyak beristirahat. Kamu juga disarankan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan mengonsumsi suplemen atau multivitamin tambahan. Untuk membelinya, kamu bisa menggunakan fitur “beli obat” di aplikasi Halodoc, ya.

Referensi:
Osteopathic.org. Diakses pada 2021. Know the warning signs when to call the doctor if your sore throat persists.
Medical News Today. Diakses pada 2021. How to deal with a sore throat.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Sore throat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan