Kebiasaan yang Bisa Mencegah Takikardia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Desember 2018
Kebiasaan yang Bisa Mencegah TakikardiaKebiasaan yang Bisa Mencegah Takikardia

Halodoc, Jakarta - Sering mengalami jantung berdetak sangat cepat hingga menimbulkan rasa tidak nyaman di dada? Bisa jadi itu tanda kamu terserang takikardia. Ya, takikardia adalah kondisi ketika detak jantung melebihi 100 kali per menit, sedangkan normalnya jantung berdetak hanya sebanyak 60 hingga 100 kali per menitnya. Kondisi percepatan detak jantung tersebut normal terjadi saat sedang berolahraga, atau merupakan respon tubuh terhadap stres, trauma, hingga penyakit tertentu. Keadaan ini disebut sinus takikardia.

Takikardia dapat dikatakan abnormal ketika serambi atau bilik jantung berdetak lebih cepat, walaupun saat sedang beristirahat. Terdapat beberapa jenis takikardia yang abnormal berdasarkan tempat dan penyebabnya, yaitu takikardia pada serambi atau atrium (fibrilasi atrium dan atrial flutter), serta takikardia pada bilik jantung atau ventrikel (takikardia ventrikel dan supraventrikular).

Takikardia abnormal sering kali tidak menimbulkan gejala atau komplikasi apapun. Namun, jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini lama-kelamaan dapat mengganggu fungsi jantung, sehingga memicu komplikasi serius, seperti gagal jantung.

Apa yang Menyebabkan Takikardia?

Detak jantung manusia diatur oleh pacu jantung alami bernama nodus sinoatrial yang terletak di serambi kanan jantung. Nodus tersebut bertugas untuk memproduksi sinyal elektrik yang memicu setiap detak jantung. Nah, takikardia terjadi saat terjadi gangguan pada sinyal elektrik yang mengatur detak jantung untuk memompa darah.

Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh:

  • Kondisi medis, seperti anemia, hipertiroidisme, hipertensi atau hipotensi, serta demam.

  • Melakukan olahraga berat.

  • Gangguan elektrolit.

  • Efek samping obat, seperti salbutamol atau azithromycin.

  • Kebiasaan merokok.

  • Konsumsi kafein.

  • Penyalahgunaan NAPZA.

  • Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.

  • Mengalami stres atau ketakutan.

Pada beberapa kasus tertentu, penyebab takikardia tidak dapat dipastikan. Selain itu, kondisi usia lanjut dan riwayat keluarga yang memiliki gangguan ritme jantung juga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita takikardia.

Gejala yang Dialami

Pada saat terserang takikardia, gejala utama yang muncul adalah denyut jantung dan nadi menjadi cepat. Sementara, gejala lain yang juga sering mengiringi adalah:

  • Nyeri dada (angina).

  • Kelelahan.

  • Sesak napas.

  • Pusing.

  • Pingsan.

Pada beberapa kasus, takikardia tidak menyebabkan munculnya gejala. Namun, jika kondisi ini dibiarkan, komplikasi serius dapat terjadi. Di antaranya adalah gagal jantung, stroke, atau henti jantung. Dengan pemberian obat dan prosedur medis, takikardia dapat dikendalikan, Kondisi takikardia yang menyebabkan komplikasi, tergantung dari penyebab dan jenis takikardia yang dialami.

Cegah Takikardia dengan Kebiasaan-Kebiasaan Berikut

Intinya, upaya pencegahan takikardia adalah dengan menjaga kesehatan jantung. Upaya tersebut termasuk mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung yang berupa:

  • Berhenti merokok.

  • Kontrol konsumsi minuman beralkohol atau minuman yang mengandung kafein.

  • Menjaga berat badan ideal, serta tekanan darah dan kadar kolesterol normal.

  • Berolahraga rutin dan mengonsumsi makanan yang sehat.

  • Hindari penggunaan NAPZA.

  • Berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan bebas, dan pastikan untuk selalu mematuhi petunjuk pemakaian.

  • Kelola stres.

  • Memeriksakan kesehatan ke dokter secara rutin.

Itulah sedikit penjelasan tentang takikardia, penyebab, gejala, dan kebiasaan yang dapat mencegah kondisi ini. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan