Kehujanan Bikin Kepala Pusing, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Januari 2019
 Kehujanan Bikin Kepala Pusing, Ini Alasannya Kehujanan Bikin Kepala Pusing, Ini Alasannya

Halodoc, Jakarta - Banyak orang percaya kalau hujan bikin sakit. Musim yang biasa terjadi pada bulan Oktober sampai Maret ini memang identik dengan musimnya orang sakit. Pandangan ini memang sangat wajar, sebab tak sedikit orang yang sakit setelah kehujanan. Penyakit yang mungkin muncul akibat kehujanan adalah demam, influenza, atau diare.

Baca Juga: Kepala Sering Pusing? Lakukan 6 Cara Ini untuk Mengatasinya

Penyebab Kepala Pusing Setelah Kehujanan

Efek langsung yang mungkin kamu alami setelah kehujanan adalah kepala pusing. Apa sebabnya?

  • Daya tahan tubuh rendah. Suhu dingin akibat kehujanan memengaruhi daya tahan tubuh. Perubahan suhu yang mendadak memaksa tubuh mengeluarkan energi lebih besar. Kondisi ini melemahkan sistem imun, sehingga kamu rentan sakit dan mengalami sakit kepala (pusing).

  • Perubahan suhu ekstrem. Pada saat terjadinya hujan, suhu udara menjadi lebih dingin. Perubahan suhu yang awalnya normal menjadi dingin memaksa tubuh beradaptasi lebih cepat. Perbedaan suhu ekstrem inilah yang memengaruhi daya tahan tubuh. Air hujan yang menyirami kepala membuat suhu tubuh menjadi lebih dingin, terutama di bagian kepala. Akibatnya, kamu mengalami pusing setelah kehujanan.

Pusing yang kamu alami setelah kehujanan dapat sembuh tanpa tanpa perlu diobati. Caranya dengan mengonsumsi semangkuk sup panas dan membalurkan minyak kayu putih ke seluruh badan. Jadi, sebenarnya kehujanan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan serius apabila daya tahan tubuh cukup baik.

Cegah Sakit Setelah Kehujanan

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan setelah kehujanan untuk menghindari demam, flu atau diare. Berikut di antaranya:

  • Mandi dan Keramas

Beberapa orang mungkin menyuruh mandi setelah kamu kehujanan. Hal itu bukan tanpa alasan, lho. Pasalnya, air hujan mengandung senyawa bersifat asam sehingga kamu harus mandi dan keramas untuk menghilangkan senyawa asam yang dibawa oleh air hujan. Mandi dan keramas juga bertujuan membersihkan kotoran dan virus penyebab penyakit di tubuh. Mengganti baju yang basah dengan baju kering juga penting agar suhu tubuh tidak semakin dingin yang membuat daya tahan tubuh menurun.

Baca Juga: Badan Demam, Boleh Mandi atau Tidak?

  • Mengonsumsi Makanan dan Minuman Sehat

Untuk menjaga daya tahan tubuh, kamu harus mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Hindari makanan yang memiliki rasa asam dan pedas serta minuman dingin pada musim hujan. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak vitamin maupun mineral untuk meningkatkan daya tahan tubuh.  Jika telanjur kehujanan, disarankan agar mengonsumsi makanan atau minuman yang hangat seperti sup, susu hangat, wedang ronde, atau sekoteng. Ini bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh saat kehujanan. Air jahe juga cocok diminum setelah kehujanan karena berfungsi menghangatkan tubuh, sehingga mencegah kamu terkena flu dan pilek.

  • Minum Air Putih

Sudah bukan rahasia lagi jika air putih memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Air putih berfungsi melancarkan peredaran darah dan mengeluarkan virus atau bakteri melalui urine dan keringat. Maka itu, air putih bisa menjaga daya tahan tubuh dan mencegah flu setelah kehujanan.

Baca Juga: Agar Sehat, Benarkah Orang Butuh Minum 8 Gelas Sehari?

  • Istirahat yang Cukup

Setelah mandi dan mengonsumsi makanan hangat, segera istirahat. Sebisa mungkin hindari tidur terlalu larut atau begadang. Istirahat yang cukup membantu memulihkan stamina dan mengembalikan daya tahan tubuh setelah kehujanan.

Kalau kamu mengalami demam atau terserang flu akibat kehujanan, segera bicara untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. Gunakan fitur Contact Doctor untuk berdiskusi langsung dengan dokter Halodoc kapan saja dan dimana saja. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan