Kenapa Perut Bayi Berbunyi? Ini Penyebabnya
Penting untuk memahami penyebab perut bayi berbunyi demi mencegah gangguan kesehatan.

DAFTAR ISI
- Penyebab Umum Perut Bayi Berbunyi
- Penyebab Tambahan Perut Bayi Berbunyi yang Perlu Diwaspadai
- Kapan Harus ke Dokter?
- Tips Mengatasi Perut Bayi Berbunyi
Perut bayi yang mengeluarkan suara, seringkali terdengar seperti keroncongan atau gemuruh, adalah hal yang umum terjadi dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, sebagai orang tua, penting untuk memahami berbagai penyebabnya agar dapat memberikan perhatian yang tepat bagi si kecil.
Penyebab Umum Perut Bayi Berbunyi
Ada beberapa faktor yang seringkali menjadi penyebab perut bayi mengeluarkan suara.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu orang tua untuk lebih tenang dan tahu bagaimana cara meresponsnya.
- Bayi Lapar: Saat perut bayi kosong, dinding perut berkontraksi untuk memberi sinyal rasa lapar. Kontraksi ini dapat menghasilkan suara yang terdengar seperti keroncongan.
- Gerakan Pencernaan Normal: Setelah menyusu atau makan, makanan bergerak melalui saluran pencernaan. Pergerakan usus ini, yang disebut peristaltik, menghasilkan suara gemuruh.
- Posisi Menyusui yang Kurang Tepat: Jika bayi tidak melekat dengan baik pada puting ibu atau dot botol, ia mungkin menelan lebih banyak udara. Udara ini dapat terperangkap dalam perut dan menyebabkan suara berbunyi.
- Perut Kembung: Sistem pencernaan bayi yang masih berkembang menghasilkan gas. Gas ini dapat menyebabkan perut terasa kembung dan mengeluarkan suara.
Nah, Ini 5 Cara Tradisional Mengatasi Perut Kembung pada Bayi.
Penyebab Tambahan Perut Bayi Berbunyi yang Perlu Diwaspadai
Selain penyebab umum, ada beberapa faktor lain yang mungkin menjadi pemicu perut bayi berbunyi dan memerlukan perhatian lebih.
- Makanan yang Dikonsumsi Ibu (untuk bayi yang disusui): Makanan tertentu yang dikonsumsi ibu dapat memengaruhi bayi melalui ASI. Makanan seperti brokoli, kol, atau makanan pedas dapat menyebabkan bayi lebih banyak memproduksi gas.
- Makanan Pendamping ASI (MPASI): Jika bayi sudah mulai mengonsumsi MPASI, makanan tertentu juga bisa menyebabkan perut berbunyi. Beberapa makanan yang mengandung gas, seperti kacang-kacangan dan beberapa jenis sayuran, dapat memicu masalah ini.
- Intoleransi Laktosa: Meskipun jarang, intoleransi laktosa bisa menjadi penyebab. Bayi yang kesulitan mencerna laktosa dapat mengalami gejala seperti perut berbunyi, kembung, dan diare.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun perut berbunyi pada bayi seringkali normal, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai dan memerlukan konsultasi dengan dokter:
- Bayi mengalami kesulitan makan atau menolak makan.
- Bayi sering gumoh atau muntah.
- Bayi mengalami diare atau sembelit.
- Bayi tampak rewel atau terus-menerus menangis.
- Perut bayi terlihat bengkak atau keras.
- Bayi demam.
Catat, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc.
Tips Mengatasi Perut Bayi Berbunyi
Ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat perut bayi yang berbunyi:
- Perbaiki Posisi Menyusui: Pastikan bayi melekat dengan benar pada puting ibu atau dot botol untuk mengurangi masuknya udara.
- Sendawakan Bayi: Setelah menyusu atau makan, sendawakan bayi untuk mengeluarkan udara yang mungkin tertelan.
- Pijat Perut Bayi: Pijat lembut perut bayi searah jarum jam untuk membantu mengeluarkan gas.
- Perhatikan Makanan: Jika bayi sudah mulai MPASI, perhatikan makanan yang dikonsumsi dan hindari makanan yang dapat memicu gas. Jika bayi masih menyusui, perhatikan makanan yang ibu konsumsi.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika masalah berlanjut atau bayi menunjukkan gejala lain, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan: Menjaga Kesehatan Pencernaan Si Kecil
Perut bayi berbunyi adalah hal yang umum terjadi, namun penting bagi orang tua untuk memahami penyebabnya dan tahu kapan harus mencari bantuan medis.
Dengan memperhatikan tanda-tanda yang ada, memberikan perawatan yang tepat, dan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak di Halodoc jika diperlukan, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan bayi dan memastikan si kecil merasa nyaman.


