Ketahui Fakta Vaksin HPV yang Diberikan Gratis oleh Pemerintah

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 April 2024

“Program vaksinasi HPV yang diberikan gratis oleh pemerintah merupakan langkah penting untuk mencegah kanker serviks. Vaksin ini mampu memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV pada perempuan dan laki-laki.”

Ketahui Fakta Vaksin HPV yang Diberikan Gratis oleh PemerintahKetahui Fakta Vaksin HPV yang Diberikan Gratis oleh Pemerintah

DAFTAR ISI

Fakta Seputar Vaksin HPV yang Perlu Diketahui


Halodoc, Jakarta – Vaksin Human Papilloma Virus (HPV) berperan penting dalam mencegah kanker serviks. HPV merupakan virus yang menular melalui hubungan seksual.

Untuk mengatasi masalah ini, banyak negara, termasuk Indonesia, melakukan program vaksinasi HPV. Di Indonesia, pemerintah memberikan vaksin HPV secara gratis bagi anak-anak guna menekan potensi kanker serviks di kemudian hari.

Mau tahu fakta seputar vaksin HPV yang diberikan pemerintah? Berikut ulasannya!

Fakta Seputar Vaksin HPV yang Perlu Diketahui

Vaksin HPV adalah jenis vaksin yang memberikan tubuh kita proteksi dari infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Vaksin ini sendiri telah terbukti memberikan perlindungan yang berkelanjutan terhadap infeksi HPV dan perkembangan kanker terkait HPV. 

Berikut ini beberapa fakta penting seputar vaksin HPV:

1. Gratis diberikan pemerintah

Melansir dari Kementerian Kesehatan RI, program bebas biaya vaksin HPV utamanya diberikan kepada anak perempuan kelas 5 SD/MI/sederajat atau anak usia 11 tahun (bagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah) untuk dosis pertama. 

Dosis keduanya diberikan 6-12 bulan kemudian. Pada tahun 2024, Kementerian Kesehatan RI juga mulai menargetkan perluasan jangkauan vaksinasi gratis ini hingga anak berusia 15 tahun.

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P), imunisasi HPV adalah program yang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, mulai tahun 2016 di Provinsi DKI Jakarta. 

Pemberian imunisasi ini gratis atau tidak dipungut biaya sepeserpun. Prosedurnya dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS pada bulan Agustus setiap tahunnya.

2. Mencegah beberapa jenis kanker

Saat anak mendapat vaksin HPV, tubuh mereka akan membuat protein yang disebut ‘antibodi’ guna melawan virus. Antibodi ini yang akan memberikan perlindungan kuat dari virus HPV

Paparan virus tersebut menyebabkan infeksi yang berhubungan dengan berbagai jenis kanker. Termasuk kanker serviks, vagina, vulva, penis, anus, bahkan orofaringeal (tenggorokan belakang).

Tak hanya untuk anak-anak saja, wanita dewasa yang sudah aktif melakukan hubungan seksual juga perlu melakukan suntik HPV. Hal tersebut tertuang dalam studi HPV vaccination and the risk of invasive cervical cancer yang terbit pada The New England Journal of Medicine.

Studi mengonfirmasi bahwa tindakan vaksin HPV secara luas secara signifikan, mengurangi jumlah perempuan yang terkena kanker serviks. Hampir 1.7 juta perempuan yang menerima vaksinasi sebelum usia 17 tahun, mengalami penurunan insiden kanker serviks sebesar hampir 90 persen.

3. Paling efektif pada usia 9-12 tahun

Sebaiknya lakukan vaksinasi saat anak masih berusia 9 hingga 12 tahun. Usia tersebut paling efektif, sebab dalam rentang usia tersebut tubuh menghasilkan antibodi paling banyak terhadap HPV. 

Adapun rekomendasi pemberian vaksin HPV bisa dimulai dari anak-anak dan orang dewasa usia 9 sampai 26 tahun. Dewasa usia 27 sampai 45 tahun sesuai rekomendasi Food and Drug Administration (FDA), yang pemberiannya hingga usia 45 tahun, dan menunda vaksinasi HPV sampai setelah kehamilan.

Untuk cari tahu fakta selengkapnya, kamu bisa baca artikel ini: “Waktu Terbaik Memberikan Vaksin HPV pada Anak”. 

4. Diberikan dalam beberapa dosis

Vaksin HPV umumnya diberikan dalam bentuk serangkaian dosis. Jumlah dosis dalam vaksinasi dapat bervariasi, tergantung pada usia penerima dan rekomendasi dari tim medis terkait.

Dosis pertama dapat diberikan di rentang usia 9-12 tahun. Sementara untuk dosis kedua, vaksin HPV dapat dilakukan di rentang usia 9-14 tahun dengan syarat sebagai berikut:

  • Dosis 2 direkomendasikan untuk orang yang mendapatkan dosis pertama sebelum usia 15. Dalam rangkaian 2 dosis, dosis kedua harus diberikan 6–12 bulan setelah dosis pertama.
  • Interval minimalnya adalah 5 bulan antara dosis pertama dan kedua. Jika dosis kedua diberikan kurang dari 5 bulan, dosis ketiga harus diberikan minimal 5 bulan setelah dosis pertama dan minimal 12 minggu setelah dosis kedua.
  • Apabila jadwal vaksinasi terganggu, dosis vaksin tidak perlu diulang.
  • Dua dosis vaksin HPV yang diberikan kepada anak usia 9-14 tahun dengan jarak minimal 6 bulan memberikan perlindungan yang lebih baik. Hal itu dibandingkan dengan tiga dosis yang diberikan kepada remaja atau dewasa muda.

Bagaimana vaksin dosis ke-3? Jadwal 3 dosis direkomendasikan untuk anak yang mendapat dosis pertama pada atau setelah usia 15 tahun, dan orang dengan kondisi tertentu. 

Dalam rangkaian 3 dosis, dosis kedua harus diberikan 1-2 bulan setelah dosis pertama. Sementara dosis ketiga harus diberikan 6 bulan setelah dosis pertama.

Interval minimalnya adalah 4 minggu antara dosis pertama dan kedua, 12 minggu antara dosis kedua dan ketiga, dan 5 bulan antara dosis pertama dan ketiga. 

Jika dosis vaksin diberikan dalam selang waktu yang lebih singkat, maka dosis tersebut harus diberikan kembali dalam rentang waktu minimum sejak dosis terakhir. Hal ini bisa kamu diskusikan terlebih dulu dengan dokter.

Untuk informasi yang lebih lengkap mengenai vaksin HPV, kamu bisa hubungi dokter di Halodoc, Ini Dokter yang Bisa Beri Info Seputar Vaksin HPV.

5. Efek samping ringan pasca vaksin

Vaksin HPV telah melewati uji keamanan yang ketat sebelum diedarkan secara massal. Namun, sama seperti vaksinasi lainnya, ada efek samping ringan yang mungkin saja terjadi dan akan hilang dengan sendirinya. Beberapa di antaranya:

  • Sakit kepala.
  • Demam.
  • Rasa sakit, kemerahan, dan bengkak di tempat suntikan. 

Dalam jumlah yang kecil, beberapa anak bisa mengalami efek samping yang lebih serius. Misalnya, reaksi alergi atau pingsan. Karena itu, siapapun yang memiliki alergi parah sebaiknya tidak menerima vaksin HPV.

Vaksin ini juga tidak akan menyebabkan kemandulan pada wanita. Simak selengkapnya di sini: “Kemenkes: Vaksin HPV Tidak Sebabkan Kemandulan”.

6. Vaksin HPV juga ditujukan pada pria

Vaksin HPV tak hanya berguna untuk anak perempuan saja, tetapi juga bisa diberikan pada anak laki-laki. Vaksin dapat diberikan jika mereka telah memasuki usia 19 sampai 26 tahun.

Pada pria, infeksi HPV cenderung bermanifestasi secara klinis sebagai kutil anogenital, yang menyebabkan peningkatan angka penularan HPV. Infeksi juga dikaitkan dengan kanker penis, dubur, dan orofaring.

The International Agency for Research on Cancer memperkirakan terdapat sekitar 69.400 kasus kanker pada pria, yang disebabkan oleh HPV pada tahun 2018.

7. Keamanannya teruji secara klinis

Vaksin HPV telah digunakan sejak tahun 2006. Vaksin ini telah melalui pengujian keamanan yang matang sebelum disebarluaskan. Lebih dari 270 juta dosis vaksin HPV telah diberikan di seluruh dunia. 

Ketahui selengkapnya dengan cek artikel ini: “Kapan Harus Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks?”.

Kisaran Harga Vaksin HPV

Perlu dicatat bahwa pemberian vaksin HPV gratis dari pemerintah hanya berlaku untuk anak-anak pada batasan usia yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Remaja di atas 15 tahun dan orang dewasa tetap perlu membayar sejumlah biaya untuk mendapatkan vaksin HPV di rumah sakit.

Vaksin HPV harganya berkisar mulai dari 1 juta hingga 2 juta. Harga ini ditentukan tergantung tergantung paket, merek vaksin, dan rumah sakit tempat melakukan vaksin.

Itulah beberapa fakta menarik tentang vaksin HPV. Jika kamu ingin melakukan vaksin HPV, Halodoc memiliki layanan Halodoc Home Lab vaksin HPV yang bisa diakses dari rumah.

Jika punya pertanyaan lebih lanjut, kamu juga bisa mengonsultasikannya bersama dokter spesialis obgyn di Halodoc. Tak perlu takut dan cemas, privasi-mu aman dan terjaga kok! Kamu juga bisa konsultasi kapan dan dimana pun karena dokter-dokter di Halodoc tersedia 24 jam. 

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2024. Human Papillomavirus (HPV) Vaccination: What Everyone Should Know.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2024. HPV Vaccine Schedule and Dosing.
Kemenkes RI. Diakses pada 2024. Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin, Salah Satunya HPV.
Kemenkes RI. Diakses pada 2024. Cegah Kanker Leher Rahim, Kemenkes Canangkan Perluasan Imunisasi HPV Secara Nasional.
National Cancer Institute. Diakses pada 2024. Human Papillomavirus (HPV) Vaccines.
American Cancer Society. Diakses pada 2024. HPV Vaccine Facts.
The New England Journal of Medicine. Diakses pada 2024. HPV vaccination and the risk of invasive cervical cancer.
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2024. One in three men worldwide are infected with genital human papillomavirus.
Detik Health. Diakses 2024. Kabar Baik! Kemenkes Bakal Perluas Vaksinasi HPV Gratis Buat Usia Ini.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan