Ketahui Tekanan Darah Normal Sesuai Usia
Tekanan darah bersifat fluktuatif atau berubah-ubah sepanjang usia.

DAFTAR ISI
- Tekanan Darah Normal Sesuai Usia
- Tips Menjaga Tekanan Darah Normal
- Cara Mengukur Tekanan Darah
- Dampak Tekanan Darah Tidak Normal
- Apa Kata Riset?
Tekanan darah adalah ukuran kekuatan aliran darah terhadap dinding arteri saat jantung memompa. Nilai tekanan darah dinyatakan dalam dua angka, yakni sistolik dan diastolik.
Sistolik adalah tekanan saat jantung berkontraksi dan memompa darah, sedangkan diastolik adalah tekanan saat jantung beristirahat di antara detak.
Akhir-akhir ini, semakin banyak orang berusia muda yang mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi).
Kondisi ini dipicu oleh banyak faktor, salah satunya adalah pola makan yang kurang baik, seperti banyak mengonsumsi junk food yang bergaram tinggi.
Lantas, bagaimana sih tekanan darah normal sesuai usia? Cari tahu faktanya di sini, yuk!
Tekanan Darah Normal Sesuai Usia
Berikut tekanan darah normal sesuai usia yang perlu kamu tahu:
1. Bayi dan Anak-anak
Tekanan darah bersifat fluktuatif (berubah-ubah) sepanjang usia. Tekanan darah terendah adalah pada saat bayi, kemudian meningkat bertahap seiring dengan pertambahan usia.
Menetapkan tekanan darah pada anak-anak terbilang cukup rumit karena bergantung pada usianya.
Beberapa ahli menyatakan bahwa seorang anak dianggap prehipertensi jika memiliki tekanan darah lebih dari 90 persen dibanding anak seusianya, dan dikatakan hipertensi jika tekanan darah lebih dari 95 persen dibanding anak seusianya.
2. Remaja dan Dewasa
Meski tekanan darah secara alami meningkat seiring pertambahan usia, tekanan darah normal untuk semua remaja, dewasa, dan orang dewasa yang lebih tua adalah di bawah 120/80 mmHg.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Angka pertama (120 mmHg) adalah tekanan darah sistolik. Angka ini menunjukkan tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkontraksi dan mengerahkan tekanan maksimum.
- Angka kedua (80 mmHg) adalah tekanan darah diastolik. Angka ini menunjukkan tekanan dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat di antara kontraksi.
Jika salah satu dari dua angka (sistolik dan diastolik) terlalu tinggi, maka, tekanan darah dianggap tidak normal.
Kamu dianggap prehipertensi jika sistolik secara konsisten berada di antara 120-140 mmHg dan diastolik berada di antara 80-90 mmHg. Jika lebih dari 140/90 mmHg, maka, kamu berisiko mengidap hipertensi.
Kamu bisa lakukan cek pemantauan darah tinggi untuk anak-anak dan dewasa melalui layanan Halodoc Homelab yang tersedia di wilayah Jabodetabek.
Fakta Unik Tentang Tekanan Darah
1. Tekanan darah berfluktuasi sepanjang hari, biasanya lebih rendah saat tidur dan meningkat saat bangun.
2. “White Coat Syndrome“: Beberapa orang mengalami peningkatan tekanan darah saat di lingkungan medis karena kecemasan.
3. Pengaruh Postur: Posisi tubuh, seperti berdiri atau berbaring, dapat memengaruhi pembacaan tekanan darah.
Tips Menjaga Tekanan Darah Normal
Jika kamu memiliki tekanan darah normal, kamu disarankan untuk rutin memeriksa tekanan darah minimal 5 tahun sekali.
Jika kamu termasuk golongan prehipertensi, kamu disarankan untuk rutin memeriksa tekanan darah minimal 1 kali dalam setahun.
Sedangkan jika kamu termasuk dalam kriteria hipertensi, segeralah berbicara dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut adalah beberapa tips menjaga tekanan darah agar tetap normal:
- Berolahraga rutin. Selain memperkuat otot jantung, olahraga juga membuat pembuluh darah lebih elastis, mengurangi stres, dan membantu menurunkan berat badan.
- Jagalah berat badan agar tetap ideal. Ini dilakukan untuk mencegah obesitas yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.
- Mengonsumsi makanan sehat. Misalnya dengan mengurangi konsumsi lemak, daging merah, makanan tinggi garam, maupun tinggi gula untuk menghindari darah tinggi.
- Hindari rokok dan alkohol. Sebab, nikotin dalam rokok dan alkohol dapat menyebabkan pembuluh darah mengerut, kaku, sehingga meningkatkan tekanan darah.
Ketahui informasi lain tentang Apa itu Hipertensi? Gejala, Penyebab & Pengobatannya berikut ini.
Cara Mengukur Tekanan Darah
Lantas, apa pentingnya mengetahui tekanan darah. Memantau tekanan darah penting untuk:
- Mengidentifikasi hipertensi atau hipotensi sebelum menimbulkan gejala.
- Mencegah risiko penyakit jantung, stroke, dan kerusakan organ lainnya.
- Menilai efektivitas terapi dan penyesuaian dosis obat.
Nah, mengukur tekanan darah dapat dilakukan di rumah menggunakan tensimeter digital atau dengan bantuan tenaga medis. Langkah-langkahnya meliputi:
1. Persiapan
Hindari merokok, konsumsi kafein, atau aktivitas fisik 30 menit sebelum pengukuran. Duduk tenang selama 5 menit dengan punggung disangga dan kaki menapak lantai.
2. Posisi Lengan
Letakkan lengan di atas meja sejajar dengan jantung.
3. Pemasangan Manset
Pasang manset pada lengan atas, sekitar 2–3 cm di atas siku, dengan bagian tengah manset tepat di atas arteri brakialis.
4. Pengukuran
Ikuti petunjuk alat untuk memulai pengukuran. Lakukan pengukuran 2–3 kali dengan jeda singkat, lalu rata-rata hasilnya.
Hasil pengukuran tidak normal? Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Mengobati Hipertensi untuk kamu hubungi.
Dampak Tekanan Darah Tidak Normal
Tekanan darah yang tidak normal bisa menyebabkan hipertensi maupun hipotensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Sedangkan hipotensi atau tekanan darah rendah bisa menyebabkan pusing, pingsan, dan syok jika tekanan darah sangat rendah.
Lalu, apa hubungannya tekanan darah dengan hipertensi? Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah secara konsisten berada di atas normal.
Kriteria umum untuk hipertensi adalah tekanan sistolik ≥130 mmHg atau diastolik ≥80 mmHg.
Hipertensi meningkatkan beban kerja jantung dan arteri, yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik.
Apa Kata Riset?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan The New England Journal of Medicine menemukan bahwa menurunkan tekanan darah sistolik hingga di bawah 120 mmHg pada pasien dengan risiko kardiovaskular tinggi dapat mengurangi kejadian kardiovaskular dan mortalitas.
Namun, pendekatan ini harus disesuaikan dengan kondisi individu dan di bawah pengawasan medis.
Hubungi Dokter di Halodoc untuk Mendapatkan Saran Pengobatan yang Tepat
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala yang tidak biasa, segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam Halodoc.
Mereka telah berpengalaman lebih dari 14 tahun, sehingga mereka bisa memberikan saran pengobatan yang tepat
Dokter-dokter ini juga mendapat ulasan positif dari pasien-pasien yang telah ditangani.
Berikut ini daftar rekomendasinya:
1. dr. Siska Damayanti Sp.PD

Kamu bisa segera menghubungi dr. Siska Damayanti Sp.PD, yang merupakan seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tahun 2010 dan 2018.
Saat ini, dr. Siska Damayanti Sp.PD berpraktik di Gresik, Jawa Timur serta aktif tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 3521401423118521.
Berbekal pengalaman 15 tahun sebagai dokter spesialis penyakit dalam, dr. Siska Damayanti Sp.PD mampu memberikan saran pengobatan yang tepat.
Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan dr. Siska Damayanti Sp.PD Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
2. dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD

Dokter spesialis penyakit dalam selanjutnya yang bisa kamu hubungi ketika mengalami asam urat adalah dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD.
Ia memperoleh gelar dokternya dari Universitas Andalas pada 2010 dan kemudian dokter spesialis penyakit dalam pada 2020.
Saat ini, ia membuka praktik di Agam, Sumatera Barat dan terdaftar sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 1321401320109704.
Berbekal pengalaman selama 15 tahun, dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD dapat memberikan saran pengobatan yang tepat melalui Halodoc.
Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD mulai dari Rp 75.000,- di Halodoc.
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!