Makanan Pemicu Hipertensi Sekunder

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Februari 2020
Makanan Pemicu Hipertensi SekunderMakanan Pemicu Hipertensi Sekunder

Halodoc, Jakarta - Tingginya tekanan darah biasa terjadi karena pola hidup dan pola makan yang kurang sehat. Namun, pada kasus hipertensi sekunder, kenaikan tekanan darah terjadi karena kondisi medis tertentu yang terjadi pada tubuh kamu. Ini termasuk masalah pada ginjal, pembuluh darah, sistem kelenjar endokrin, dan jantung. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada kondisi medis yang menjadi penyebabnya.

Setelahnya, biasakan kamu dianjurkan untuk menjalani pola hidup dan pola makan yang sehat. Artinya, kamu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi jenis makanan tertentu yang bisa menjadi pemicu meningkatnya tekanan darah atau membuat penyakit yang menjadi pemicunya kambuh kembali. Nah, berikut beberapa makanan yang menjadi pemicu hipertensi sekunder:

  • Makanan dengan Kandungan Garam Tinggi

Pada beberapa orang, mengonsumsi makanan dengan kandungan garam yang tinggi bisa membuat tekanan darah meningkat tajam. Di sisi lain, ada pula orang yang tidak mengalami kondisi ini meski mengonsumsi makanan kaya kandungan garam. Namun, terlalu banyak garam dikaitkan dengan dampak negatifnya pada jantung. Untuk itu, batasi asupan makanan dengan kandungan garam tinggi agar menghindari peningkatan tekanan darah karena masalah ginjal. 

Baca juga: Ini 6 Kondisi Kesehatan yang Bisa Picu Hipertensi Sekunder

  • Minuman Beralkohol

Pengidap tekanan darah tinggi tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi alkohol, ini termasuk kategori hipertensi sekunder. Pasalnya, alkohol mampu meningkatkan tekanan darah dan merusak dinding pembuluh darah. Kondisi ini membuat tekanan darah meningkat dan menjadi sulit untuk dikendalikan. Alhasil, risiko komplikasi yang terjadi juga semakin besar. Jika kamu merasa kesulitan untuk berhenti mengonsumsi alkohol, setidaknya kurangi asupannya ke dalam tubuh, sehingga tekanan darah tinggi tidak terjadi.

  • Makanan Berlemak dan Makanan Cepat Saji

Kamu perlu tahu bahwa lemak jenuh dan lemak trans adalah dua jenis lemak yang tidak memberikan manfaat baik untuk jantung dan pembuluh darah. Sistem pembuluh darah sudah banyak mengalami tekanan ketika kamu mengidap hipertensi sekunder, jadi jangan sampai kamu menambah beban kerjanya dengan mengonsumsi makanan berlemak, berminyak, dan makanan siap saji yang berlebihan. 

Baca juga: Gaya Hidup Sehat untuk Pengobatan Hipertensi Sekunder

Diet untuk tekanan darah tinggi yang seimbang harus mengurangi lemak jenuh dan lemak trans pada makanan. Daging merah dan makanan cepat saji sama-sama menyumbangkan lemak jahat ini ke tubuh. Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi ikan, daging unggas, biji-bijian, dan jenis kacang-kacangan. Produk susu rendah lemak atau bebas lemak juga bisa menjadi pilihan yang tepat. 

  • Makanan Kemasan Kaleng

Sosis, sarden, kornet, sayuran, dan buah yang dikemas dalam kaleng sebaiknya dihindari pengidap hipertensi sekunder. Begitu pula dengan minuman kemasan kaleng atau dikenal dengan soft drink. Tidak hanya meningkatkan risiko hipertensi, makanan jenis ini memicu peningkatan masalah kesehatan pada bagian kardiovaskular. 

Jadi, demi hidup yang lebih sehat dan bebas dari masalah hipertensi sekunder yang mengancam nyawa, sebaiknya kamu mulai mengurangi, bahkan menghindari keempat jenis makanan yang bisa menjadi pemicu naiknya tekanan darah tinggi.

Baca juga: Nefropati Diabetik Bisa Picu Hipertensi Sekunder, Benarkah?

Jangan lupa, lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, kamu bisa memanfaatkan layanan Cek Lab yang ada di aplikasi Halodoc. Dengan begitu, kamu bisa memantau kadar tekanan darah kamu, dan jika ada keluhan masalah kesehatan, kamu bisa langsung bertanya pada dokter melalui aplikasi ini.

Referensi: 
Verywell Health. Diakses pada 2020. Foods to Avoid on a High Blood Pressure Diet.
Health Xchange. Diakses pada 2020. High Blood Pressure: 3 Foods to Avoid.
Drugs. Diakses pada 2020. Secondary Hypertension.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan