Mata Terasa Mengganjal? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya
Keluhan mata terasa mengganjal atau berpasir sangat umum terjadi.

DAFTAR ISI
- Berbagai Penyebab Mata Terasa Mengganjal
- Cara Mengobati dan Penanganan Awal
- Kapan Harus ke Dokter Mata?
- Pencegahan
- Hubungi Dokter Ini untuk Info Perawatan Mata Mengganjal
Pernahkah kamu merasakan sensasi tidak nyaman pada mata, seperti ada butiran pasir atau benda asing yang mengganjal, terutama saat berkedip? Keluhan mata terasa mengganjal atau berpasir ini sangat umum terjadi dan seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meskipun kadang-kadang disebabkan oleh debu atau kotoran yang mudah dikeluarkan, sensasi ini juga bisa menjadi tanda adanya kondisi medis pada mata yang memerlukan perhatian lebih.
Memahami akar penyebab dari keluhan ini adalah langkah pertama dan terpenting untuk menentukan cara pengobatan yang efektif.
Berikut adalah pembahasan mendalam mengenai berbagai penyebab umum mata terasa mengganjal dan langkah-langkah penanganan yang bisa kamu lakukan!
Berbagai Penyebab Mata Terasa Mengganjal
Sensasi seperti adanya benda asing atau rasa berpasir pada mata, secara medis dikenal sebagai sensasi benda asing (foreign body sensation), terjadi ketika lapisan air mata atau permukaan kornea teriritasi.
Beberapa penyebab utamanya meliputi:
1. Mata kering (dry eye syndrome)
Ini adalah penyebab paling umum dari keluhan mata terasa mengganjal.
Mata kering terjadi ketika mata tidak memproduksi air mata dalam jumlah yang cukup atau kualitas air mata yang buruk sehingga lapisan air mata menguap terlalu cepat.
- Bagaimana ia menyebabkan sensasi mengganjal? Ketika permukaan mata tidak terlumasi dengan baik, gesekan antara kelopak mata dan bola mata saat berkedip akan meningkat, menyebabkan iritasi dan rasa kasar atau berpasir.
- Faktor pemicu: Terlalu lama menatap layar (mengurangi frekuensi berkedip), penggunaan lensa kontak, berada di ruangan ber-AC atau kering, penuaan, dan efek samping obat-obatan tertentu.
2. Benda asing dan iritasi ringan
Terkadang, penyebabnya memang benar karena adanya benda asing.
Partikel kecil seperti debu, bulu mata, serbuk sari, atau pasir yang masuk dan menempel pada permukaan mata atau di bawah kelopak mata dapat memicu sensasi ini.
Selain itu, iritasi ringan akibat paparan polusi udara, asap rokok, atau bahan kimia dari kosmetik juga bisa menimbulkan keluhan serupa.
Berikut Ini Daftar Dokter Spesialis Mata di Halodoc yang Bisa Dihubungi.
3. Infeksi dan peradangan mata
Beberapa kondisi peradangan atau infeksi pada mata dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi yang memicu sensasi mengganjal, di antaranya:
- Konjungtivitis (mata merah): Peradangan pada selaput bening yang melapisi kelopak mata dan bola mata (konjungtiva). Seringkali disertai mata merah, gatal, berair, dan sensasi berpasir.
- Blefaritis: Peradangan pada kelopak mata yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak di dasar bulu mata. Gejala meliputi kelopak mata merah, bengkak, gatal, dan rasa mengganjal.
- Bintitan (hordeolum) dan kalazion: Bintitan adalah benjolan merah dan nyeri yang muncul akibat infeksi bakteri pada kelenjar minyak mata. Kalazion adalah benjolan non-nyeri yang terbentuk akibat penyumbatan kelenjar minyak yang sama. Keduanya dapat menimbulkan rasa ganjal saat berkedip karena adanya benjolan.
Ketahui lebih dalam Apa itu Kalazion? Gejala, Penyebab & Pengobatannya supaya kamu semakin waspada.
4. Masalah pada kornea
Kornea adalah lapisan terluar mata yang berbentuk kubah. Kerusakan pada kornea dapat menimbulkan rasa sakit hebat dan sensasi mengganjal.
- Abrasi kornea: Goresan atau luka pada permukaan kornea, misalnya karena tergores kuku, ranting, atau lensa kontak yang kotor.
- Erosi kornea berulang: Kondisi di mana lapisan permukaan kornea (epitel) terlepas secara spontan, seringkali terjadi saat bangun tidur.
5. Masalah pertumbuhan
- Trichiasis: Kondisi di mana bulu mata tumbuh ke dalam, mengarah dan menggesek permukaan kornea, menyebabkan iritasi kronis dan rasa mengganjal.
- Pinguecula dan pterygium: Pertumbuhan jaringan non-kanker pada konjungtiva, dipicu oleh paparan sinar UV dan debu. Meskipun biasanya tidak nyeri, pertumbuhannya dapat menyebabkan sensasi mengganjal.
Cara Mengobati dan Penanganan Awal
Penanganan untuk mata terasa mengganjal sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Namun, ada beberapa langkah awal yang dapat dilakukan untuk meredakan ketidaknyamanan:
1. Pertolongan pertama untuk benda asing
Jika kamu merasa ada benda asing:
- Jangan mengucek mata. Mengucek mata dapat menyebabkan benda asing menggores kornea dan memperparah iritasi.
- Bilas mata: Gunakan air bersih yang mengalir atau cairan saline (air mata buatan) untuk membilas mata. Kedipkan mata saat membilas agar benda asing terbawa keluar.
- Air mata buatan: Teteskan air mata buatan (artificial tears) yang dijual bebas untuk membantu melumasi permukaan mata dan mengeluarkan partikel yang sangat kecil. Pilih yang bebas pengawet jika digunakan sering.
2. Mengatasi mata kering dan kelelahan
Karena mata kering adalah penyebab utama, mengatasi kondisi ini sangat penting:
- Gunakan air mata buatan: Teteskan secara teratur untuk menjaga kelembapan mata.
- Terapkan aturan 20-20-20: Setiap 20 menit menatap layar, istirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter).
- Kompres hangat: Gunakan kompres hangat (kain bersih yang dicelupkan air hangat, bukan panas) pada kelopak mata tertutup selama 5–10 menit, 1–2 kali sehari. Ini membantu melancarkan kelenjar minyak (Meibom) yang penting untuk kualitas air mata.
- Tingkatkan kelembapan: Gunakan humidifier di ruangan ber-AC dan pastikan asupan cairan tubuh tercukupi.
3. Perawatan untuk infeksi dan peradangan
- Jaga kebersihan: Jika disebabkan oleh Blefaritis, bersihkan kelopak mata secara rutin dengan sampo bayi yang diencerkan atau pembersih kelopak mata khusus.
- Obat tetes: Untuk Konjungtivitis atau infeksi bakteri, dokter mata mungkin meresepkan obat tetes mata antibiotik atau antivirus. Untuk alergi, mungkin diberikan obat tetes antihistamin.
- Hindari pemicu alergi: Jika keluhan muncul karena alergi, identifikasi dan hindari pemicunya (debu, serbuk sari, bulu hewan).
Kapan Harus ke Dokter Mata?
Meskipun sebagian besar keluhan mata terasa mengganjal dapat diatasi dengan perawatan di rumah, kamu harus segera mencari pertolongan medis jika:
- Sensasi mengganjal tidak hilang setelah 24 jam penanganan mandiri.
- Mata terasa sakit parah atau sensitif terhadap cahaya.
- Terjadi penurunan atau perubahan penglihatan mendadak.
- Mata sangat merah, bengkak, atau mengeluarkan cairan kental (nanah).
- Kamu mencurigai adanya benda asing yang tertancap di mata (terutama benda tajam).
Penting: Jika kamu menggunakan lensa kontak dan mengalami gejala mengganjal, segera lepas lensa kontak dan jangan gunakan kembali hingga gejala mereda atau setelah berkonsultasi dengan dokter.
Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Terapkan langkah-langkah berikut untuk meminimalkan risiko mata terasa mengganjal:
- Kacamata pelindung: Gunakan kacamata pelindung atau kacamata hitam saat berkendara, berolahraga, atau berada di lingkungan berdebu/berangin.
- Perawatan lensa kontak: Ikuti petunjuk kebersihan lensa kontak secara ketat. Jangan pernah tidur dengan lensa kontak sekali pakai.
- Istirahatkan mata: Batasi waktu layar dan pastikan kamu sering berkedip.
- Jaga Kebersihan Tangan: Selalu cuci tangan sebelum menyentuh atau merawat mata.
Sensasi mata terasa mengganjal adalah keluhan umum yang memiliki banyak kemungkinan penyebab, mulai dari yang ringan seperti mata kering hingga kondisi yang lebih serius seperti abrasi kornea.
Dengan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebabnya, ketidaknyamanan ini biasanya dapat diatasi secara efektif.
Hubungi Dokter Ini untuk Info Perawatan Mata Mengganjal
Apabila kamu mengalami mata terasa mengganjal yang mengganggu aktivitas, sebaiknya periksakan dirimu pada dokter spesialis mata via Halodoc.
Dokter spesialis mata di Halodoc telah memiliki pengalaman selama bertahun-tahun serta mendapatkan rating yang baik dari pasien sebelumnya.
Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Febria Restissa, Sp.M: Dokter spesialis mata dengan pengalaman 13 tahun. Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (2011, 2018). Kini berpraktik di Tangerang, Banten. Anggota PERDAMI dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Cynthia Dewi M, M.Biomed, Sp.M: Dokter spesialis mata dengan pengalaman 17 tahun. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (2007, 2019). Saat ini berpraktik di Tabanan, Bali. Anggota PERDAMI dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
- dr. Lilianty Fauzi, Sp.M, M.Kes: Dokter spesialis mata dengan pengalaman 13 tahun. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (2011) dan Universitas Sriwijaya (2022). Kini berpraktik di Bandar Lampung. Anggota PERDAMI dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
Itulah dokter yang mampu memberikan info dan saran perawatan mata yang terasa mengganjal dengan lebih akurat.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang offline atau tidak tersedia. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!



