Advertisement

Mengenal DSA, Teknik Mendiagnosis Penyakit Pembuluh Darah

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   12 November 2025

Teknik DSA atau Digital Subtraction Angiography sangat berguna dalam mendiagnosis penyumbatan arteri.

Mengenal DSA, Teknik Mendiagnosis Penyakit Pembuluh DarahMengenal DSA, Teknik Mendiagnosis Penyakit Pembuluh Darah

DAFTAR ISI

  1. Kapan DSA Dibutuhkan?
  2. Bagaimana Prosedur DSA Dilakukan?
  3. Persiapan Sebelum DSA
  4. Risiko dan Komplikasi DSA
  5. Alternatif DSA untuk Diagnosis Pembuluh Darah
  6. Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah
  7. Kapan Harus ke Dokter?
  8. Hubungi Dokter Ini untuk Info Terkait Penyakit Pembuluh Darah

DSA atau Digital Subtraction Angiography adalah teknik radiologi yang digunakan untuk melihat kondisi pembuluh darah dalam tubuh secara detail.

Metode ini menggabungkan gambar X-ray sebelum dan sesudah penyuntikan zat kontras ke dalam pembuluh darah.

Dengan DSA, dokter dapat mendiagnosis berbagai masalah pada pembuluh darah seperti penyempitan, penyumbatan, atau aneurisma (pembesaran pembuluh darah).

Pembuluh darah merupakan bagian penting dari sistem peredaran darah, yang berfungsi mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya.

Arteri membawa darah kaya oksigen dari jantung, sementara vena mengembalikan darah yang kekurangan oksigen ke jantung.

Kapiler, pembuluh darah terkecil, memungkinkan pertukaran oksigen, nutrisi, dan limbah antara darah dan jaringan tubuh.

Kapan DSA Dibutuhkan?

DSA diperlukan ketika ada dugaan masalah pada pembuluh darah. Beberapa kondisi yang mungkin memerlukan DSA meliputi:

  • Penyakit arteri perifer: Penyempitan atau penyumbatan arteri di kaki atau lengan.
  • Penyakit arteri karotis: Penyempitan arteri yang memasok darah ke otak, yang dapat menyebabkan stroke.
  • Aneurisma: Pembesaran abnormal pada dinding pembuluh darah.
  • Malformasi arteriovenosa (AVM): Hubungan abnormal antara arteri dan vena.
  • Penyakit ginjal: Untuk mengevaluasi pembuluh darah di ginjal.
  • Evaluasi setelah operasi pembuluh darah: Untuk memastikan keberhasilan prosedur.

Nah, berikut Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Jantung di Halodoc yang bisa dihubungi.

Bagaimana Prosedur DSA Dilakukan?

Prosedur DSA biasanya dilakukan oleh dokter radiologi intervensi. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Persiapan: Pasien akan diminta berbaring di meja pemeriksaan X-ray. Area tubuh yang akan diperiksa akan dibersihkan dan ditutup dengan kain steril.
  • Penyuntikan anestesi lokal: Dokter akan menyuntikkan anestesi lokal untuk mematikan rasa di area tempat kateter akan dimasukkan.
  • Pemasukan kateter: Sebuah kateter kecil dimasukkan ke dalam pembuluh darah, biasanya di selangkangan atau lengan.
  • Penyuntikan zat kontras: Zat kontras disuntikkan melalui kateter ke dalam pembuluh darah yang akan diperiksa. Zat kontras ini membantu pembuluh darah terlihat lebih jelas pada gambar X-ray.
  • Pengambilan gambar X-ray: Gambar X-ray diambil sebelum dan sesudah penyuntikan zat kontras. Komputer kemudian mengurangi gambar pertama dari gambar kedua, sehingga hanya pembuluh darah yang terisi zat kontras yang terlihat.
  • Pelepasan kateter: Setelah selesai, kateter dilepaskan dan area bekas tusukan ditekan untuk menghentikan perdarahan.

Persiapan Sebelum DSA

Sebelum menjalani DSA, pasien perlu melakukan beberapa persiapan, seperti:

  • Konsultasi dengan dokter: Diskusikan riwayat kesehatan, alergi, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
  • Puasa: Biasanya pasien diminta untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum prosedur.
  • Pemeriksaan darah: Dokter mungkin meminta pemeriksaan darah untuk memeriksa fungsi ginjal dan pembekuan darah.
  • Berhenti mengonsumsi obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan seperti pengencer darah mungkin perlu dihentikan sementara.

Ini yang perlu kamu pahami soal Angina Pectoris – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya.

Risiko dan Komplikasi DSA

Seperti semua prosedur medis, DSA memiliki risiko dan komplikasi, meskipun jarang terjadi. Beberapa risiko meliputi:

  • Reaksi alergi terhadap zat kontras: Reaksi alergi bisa ringan (gatal-gatal) hingga berat (syok anafilaktik).
  • Kerusakan ginjal: Zat kontras dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada beberapa orang, terutama mereka yang sudah memiliki masalah ginjal.
  • Perdarahan atau infeksi di tempat tusukan kateter.
  • Pembentukan bekuan darah.
  • Kerusakan pada pembuluh darah.

Alternatif DSA untuk Diagnosis Pembuluh Darah

Selain DSA, ada beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah pada pembuluh darah, seperti:

  • USG Doppler: Menggunakan gelombang suara untuk melihat aliran darah dalam pembuluh darah.
  • CT Angiografi (CTA): Menggunakan CT scan dengan zat kontras untuk menghasilkan gambar pembuluh darah.
  • MRI Angiografi (MRA): Menggunakan MRI untuk menghasilkan gambar pembuluh darah.

Menurut WHO, diagnosis dini penyakit pembuluh darah sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti stroke dan serangan jantung.

Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah

Menjaga kesehatan pembuluh darah adalah kunci untuk mencegah penyakit jantung dan stroke. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  • Pola makan sehat: Konsumsi makanan rendah lemak jenuh, kolesterol, dan garam. Perbanyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Olahraga teratur: Lakukan olahraga aerobik seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang setidaknya 30 menit setiap hari.
  • Berhenti merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Jaga berat badan ideal: Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
  • Kelola stres: Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah.
  • Rutin periksa kesehatan: Periksa tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah secara teratur.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menekankan pentingnya deteksi dini dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung dan stroke, yang seringkali terkait dengan masalah pembuluh darah.

Informasi Tambahan:

Penting untuk diingat bahwa kesehatan pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetika, gaya hidup, dan kondisi medis lainnya. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi masing-masing.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala seperti:

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Kaki atau tangan terasa dingin atau mati rasa
  • Luka yang sulit sembuh di kaki atau tangan
  • Pusing atau kehilangan keseimbangan

Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada pembuluh darah yang memerlukan penanganan medis segera.

Hubungi Dokter Ini untuk Info Terkait Penyakit Pembuluh Darah

Apabila kamu membutuhkan info lebih lanjut terkait penyakit pembuluh darah, sebaiknya hubungi dokter spesialis di Halodoc.

Dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc telah berpengalaman selama bertahun-tahun serta memperoleh ulasan positif dari pasien sebelumnya.

Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:

  • dr. Puguh Krisnadi Sandjojo, Sp.PD: Pengalaman 12 tahun, lulusan Universitas Hang Tuah Surabaya (2012) dan Universitas Sam Ratulangi (2020). Berpraktik di Cikarang, Jawa Barat, anggota PAPDI, dan tersedia di Halodoc.
  • dr. Maya Puspita Sari, Sp.PD, AIFO-K: Pengalaman 9 tahun, lulusan Universitas Sriwijaya (2015) dan Universitas Hasanuddin (2023). Berpraktik di Lampung Tengah, Lampung, anggota PAPDI, dan tersedia di Halodoc.
  • dr. Vera Bahar, Sp.PD: Pengalaman 15 tahun, lulusan Universitas Muslim Indonesia (2008) dan Universitas Hasanuddin (2021). Berpraktik di Wajo, Sulawesi Selatan, anggota PAPDI, dan tersedia di Halodoc.

Dokter-dokter tersebut siap memberikan diagnosis maupun info terkait penyakit pembuluh darah dengan lebih akurat.

Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi di mana saja dan kapan saja, tanpa harus keluar rumah.

Kamu bisa klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Coronary angiogram.
Stanford Medicine Health Care. Diakses pada 2025. Digital Subtraction Angiography (DSA).
National Health Service. Diakses pada 2025. Digital Subtraction Angiography.
Britannica. Diakses pada 2025. Angiography.
Radiopaedia.org. Diakses pada 2025. Digital subtraction angiography.