Mengenal Eccedentesiast, Cara Seseorang Menyembunyikan Depresi dengan Senyuman
Eccedentesiast biasanya dilakukan karena seseorang ingin terlihat baik-baik saja di depan orang lain, meski ia sedang depresi.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Eccedentesiast?
- Penyebab Seseorang Menyembunyikan Depresi dengan Senyuman
- Kenali Ciri-Ciri Eccedentesiast
- Dampak Perilaku Eccedentesiast
- Apa Kata Riset Mengenai Eccedentesiast?
- Cara Mengatasi Eccedentesiast
- Kapan Harus Mencari Pertolongan Profesional?
Pernahkah kamu bertemu seseorang yang selalu tersenyum, terlihat ceria, namun di balik senyumnya tersimpan kesedihan mendalam? Fenomena ini dikenal sebagai eccedentesiast.
Arti eccedentesiast merupakan kondisi ketika seseorang menyembunyikan depresi yang dialaminya dengan senyuman.
Jika mengalami hal tersebut, sebaiknya kamu tidak mengabaikan gejala yang muncul. Sebab, pada beberapa kondisi, eccedentesiast dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Yuk, kenali lebih jauh eccedentesiast, cara seseorang menyembunyikan depresi dengan senyuman.
Apa Itu Eccedentesiast?
Arti eccedentesiast adalah kondisi ketika seseorang berusaha menyembunyikan banyak hal di balik senyumannya. Biasanya, hal-hal yang disembunyikan dapat berupa kesedihan, kemarahan, kejadian traumatis, hingga depresi.
Arti eccedentesiast juga kerap disamakan sebagai fake smile atau senyum palsu. Orang yang mengalami kondisi tersebut, akan mudah tersenyum di depan banyak orang, padahal di dalam hatinya merasakan kepedihan.
Hal ini biasanya dilakukan karena pengidap depresi tak ingin kondisinya diketahui orang lain. Alhasil, ia akan berpura-pura bahagia agar orang lain mengira mereka baik-baik saja.
Faktanya, Depresi Rentan Menyerang Wanita, Ini Cara Mencegahnya.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang mengalami eccedentesiast, antara lain:
- Mereka memiliki keinginan untuk menyembunyikan perasaan dari orang lain secara sadar.
- Memiliki karakter yang tertutup dengan orang lain dan lingkungan sekitar.
- Memiliki perasaan tidak nyaman, yang disebabkan karena keputusasaan, kesedihan, hingga kehampaan.
Penyebab Seseorang Menyembunyikan Depresi dengan Senyuman
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menyembunyikan depresi dengan senyuman, antara lain:
- Stigma sosial: Stigma terhadap masalah kesehatan mental membuat sebagian orang merasa malu atau takut untuk mengakui bahwa mereka sedang berjuang.
- Tekanan untuk selalu terlihat kuat: Beberapa orang merasa harus selalu terlihat kuat dan positif, terutama di lingkungan tertentu seperti pekerjaan atau keluarga.
- Tidak ingin membebani orang lain: Ada juga yang tidak ingin membebani orang lain dengan masalah mereka, sehingga memilih untuk menyembunyikannya.
- Kesulitan mengenali emosi sendiri: Terkadang, seseorang mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami depresi dan hanya merasa “tidak enak badan”.
Kenali Ciri-Ciri Eccedentesiast
Sebenarnya, eccedentesiast bisa dengan mudah diketahui salah satunya dari senyuman seseorang yang terkesan tidak tulus atau tidak sungguh-sungguh.
Tapi selain itu, ada sejumlah ciri-ciri eccedentesiast yang perlu kamu ketahui:
- Orang yang mengalami eccedentesiast cenderung lebih senang menyendiri dan tidak suka berkumpul dengan orang banyak.
- Mereka tak ingin berbagi cerita dengan orang lain, baik itu cerita bahagia maupun sedih.
- Mereka cenderung pemilih dalam berteman. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi teman dekatnya.
- Memiliki suasana hati yang mudah berubah.
- Kerap memasang mimik wajah bahagia dan ceria di depan semua orang.
- Memiliki gairah hidup yang rendah, yang berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan. Contohnya, penurunan nafsu makan, penurunan produktivitas, serta tidak memiliki keinginan untuk bergaul atau melakukan hobi.
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
- Mengalami perubahan signifikan dalam pola tidur atau makan.
- Sering mengisolasi diri atau menarik diri dari teman dan keluarga.
Fakta Mengenai Perilaku Eccedentesiast
1. Eccedentesiast dapat dialami oleh mereka yang berusia remaja hingga dewasa.
2. Eccedentesiast bisa diobati dengan pemberian obat antidepresan yang diresepkan oleh psikiater.
3. Eccedentesiast bisa dicegah salah satunya dengan memperkuat koneksi ke diri sendiri.
Dampak Perilaku Eccedentesiast
Eccedentesiast yang tidak segera ditangani dapat memicu masalah kesehatan yang serius pada seseorang, contohnya:
- Penurunan nafsu makan yang berdampak pada masalah gizi, serta berat badan.
- Perubahan pola tidur yang dapat memicu masalah kesehatan tubuh.
- Kesulitan berkonsentrasi dan mengambil keputusan.
- Memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
- Tidak percaya pada afirmasi positif, sehingga cenderung memberi tekanan berlebih pada pikiran.
- Mengembangkan risiko kebiasaan buruk, seperti minum alkohol atau merokok.
- Memicu keretakan hubungan, baik bersama pasangan, keluarga, atau rekan kerja.
Apa Kata Riset Mengenai Eccedentesiast?
Menurut jurnal berjudul Confusing acceptance and mere politeness: Depression and sensitivity to Duchenne smiles yang dipublikasikan oleh Journal of Behaviour Therapy and Experimental Psychiatry (2016), seseorang yang mengalami episode depresi pertama lebih sering melakukan fake smile, jika dibandingkan dengan mereka yang mengalami depresi berulang atau tidak memiliki riwayat depresi.
Arti eccedentesiast bagi mereka yang mengalami gejala awal depresi memang lebih sulit untuk mengutarakan perasaan atau berbagi terkait beban di dalam diri. Hal inilah, yang kemudian mendorong mereka untuk menutupi masalah depresi dengan senyuman.
Depresi membuat susah tidur, Ini Jenis Obat Tidur yang Aman untuk Menangani Insomnia.
Cara Mengatasi Eccedentesiast
Perilaku eccedentesiast bisa diatasi salah satunya dengan mengobati depresi yang dialami seseorang. Sebab, depresi yang tidak diatasi bisa memicu gejala yang lebih persisten dan serius.
Jika kamu merasa sedang menyembunyikan depresi, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini:
- Akui perasaan: Langkah pertama adalah mengakui bahwa kamu sedang berjuang dengan depresi.
- Bicarakan dengan seseorang yang kamu percaya: Berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat membantu kamu merasa lebih baik.
- Cari dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas online dapat memberi kamu rasa memiliki dan dukungan.
- Lakukan aktivitas yang kamu nikmati: Meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kamu nikmati dapat membantu meningkatkan suasana hati kamu.
- Jaga kesehatan fisik: Makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup dapat membantu meningkatkan kesehatan mental kamu.
Kamu bisa mencoba Meditasi untuk Atasi Depresi, Ini 3 Faktanya.
Kapan Harus Mencari Pertolongan Profesional?
Jika kamu merasa kesulitan mengatasi depresi sendiri, penting untuk mencari pertolongan profesional, seperti psikolog atau psikiater.
Beberapa tanda bahwa kamu mungkin memerlukan bantuan profesional meliputi:
- Perasaan sedih atau putus asa yang berlangsung lebih dari dua minggu.
- Pikiran tentang bunuh diri.
- Kesulitan berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
- Penggunaan alkohol atau obat-obatan untuk mengatasi perasaan.
Apabila merasa perlu dan ingin bertanya lebih lanjut seputar arti eccedentesiast, kamu juga bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mengatasi kondisi tersebut.
Saat ini, konsultasi dengan psikolog dan psikiater bisa lebih praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!


