Advertisement

Mengenal Fertilisasi dan Proses Terjadinya Kehamilan

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   20 Oktober 2025

Fertilisasi atau pembuahan adalah proses pertemuan sel telur dan sel sperma.

Mengenal Fertilisasi dan Proses Terjadinya KehamilanMengenal Fertilisasi dan Proses Terjadinya Kehamilan

Daftar Isi:

  1. Apa Itu Fertilisasi?
  2. Tahapan Fertilisasi yang Perlu Diketahui
  3. Di Mana Pembuahan Sel Telur oleh Sperma Terjadi?
  4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembuahan
  5. Masalah Fertilisasi dan Penanganannya
  6. Bagaimana Proses Terjadinya Kehamilan Setelah Fertilisasi?
  7. Tanda-Tanda Awal Kehamilan yang Perlu Diketahui
  8. Tips Meningkatkan Peluang Kehamilan
  9. Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
  10. Produk Kesehatan untuk Program Hamil di Halodoc
  11. Kesimpulan

Seorang wanita hanya bisa melepaskan satu sel telur setiap bulannya. Namun, pria mampu melepaskan berjuta-juta sperma dalam satu kali proses ejakulasi.

Meskipun begitu, hanya ada satu sel sperma yang paling kuat dan mampu mencapai sel telur untuk melakukan proses pembuahan.

Nah, proses pertemuan sel sperma dan sel telur inilah yang disebut dengan pembuahan atau fertilisasi.

Agar kamu lebih memahami proses dan hasil dari fertilisasi, sebaiknya simak ulasan lengkap mengenai fertilisasi dan proses terjadinya kehamilan berikut ini!

Apa itu Fertilisasi?

Fertilisasi adalah proses bertemunya sel telur dan sel sperma hingga membentuk satu sel baru yang nantinya berkembang menjadi embrio. Inilah tahap paling awal dari terjadinya kehamilan.

Banyak orang mengira pembuahan terjadi di dalam rahim karena janin berkembang di sana, padahal fertilisasi sebenarnya berlangsung di tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium dan rahim.

Proses ini tidak terjadi setiap saat, melainkan hanya pada waktu yang sangat terbatas. Fertilisasi umumnya berpeluang besar saat wanita berada dalam masa ovulasi, yaitu ketika sel telur dilepaskan dari ovarium.

Masa subur ini berlangsung singkat, hanya beberapa hari sebelum ovulasi hingga sekitar satu hari setelahnya. Oleh karena itu, penting bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan untuk mengetahui waktu ovulasi agar peluang terjadinya pembuahan semakin tinggi.

Jika mendapatkan kehamilan, pastikan memenuhi asupan nutrisi yang penting bagi bumil. Cari tahu melalui artikel Ketahui 11 Nutrisi Penting yang Paling Dibutuhkan saat Hamil.

Tahapan Fertilisasi yang Perlu Diketahui

Proses fertilisasi melibatkan beberapa tahapan kompleks:

  1. Penetrasi Sperma: Sperma menembus lapisan pelindung sel telur.
  2. Aktivasi Sel Telur: Sel telur mengalami perubahan yang mencegah sperma lain masuk.
  3. Penyatuan Materi Genetik: Materi genetik sperma dan sel telur bergabung membentuk zigot.

Di Mana Pembuahan Sel Telur oleh Sperma Terjadi?

Pembuahan sel telur oleh sperma umumnya terjadi di dalam tuba fallopi (oviduk). Setelah ovulasi, sel telur bergerak dari ovarium menuju tuba fallopi.

Sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi wanita akan bergerak menuju tuba fallopi untuk mencari sel telur. Jika sperma bertemu dengan sel telur di tuba fallopi, pembuahan dapat terjadi.

Menurut WHO, keberhasilan pembuahan sangat bergantung pada kualitas sperma dan sel telur, serta kondisi lingkungan di tuba fallopi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembuahan

Keberhasilan fertilisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Kualitas Sperma: Jumlah, motilitas (kemampuan bergerak), dan morfologi (bentuk) sperma.
  • Kualitas Sel Telur: Kualitas sel telur yang matang dan sehat.
  • Waktu: Waktu berhubungan seksual yang tepat, yaitu saat ovulasi.
  • Kondisi Kesehatan Reproduksi: Adanya masalah pada organ reproduksi, seperti infeksi atau sumbatan.

Cari tahu berbagai cara cepat hamil setelah menikah melalui artikel berikut: Ini 13 Cara Cepat Hamil setelah Menikah yang Bisa Dicoba.

Masalah Fertilisasi dan Penanganannya

Beberapa masalah kesuburan dapat menghambat terjadinya fertilisasi, seperti:

  • Infertilitas Pria: Jumlah sperma rendah, kualitas sperma buruk.
  • Infertilitas Wanita: Masalah ovulasi, kerusakan tuba fallopi.

Penanganan masalah fertilisasi dapat melibatkan perubahan gaya hidup, terapi hormon, atau teknologi reproduksi berbantu seperti inseminasi buatan (IUI) atau bayi tabung (IVF).

Bagaimana Proses Terjadinya Kehamilan Setelah Fertilisasi?

Setelah fertilisasi berhasil, zigot akan bergerak menuju rahim sambil terus membelah diri. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 5-6 hari.

Sesampainya di rahim, blastokista (kumpulan sel yang berkembang dari zigot) akan menempel pada dinding rahim (endometrium). Proses ini disebut implantasi.

Implantasi menandai awal kehamilan. Setelah implantasi, sel-sel akan terus berkembang membentuk embrio dan kemudian menjadi janin.

Hormon kehamilan, seperti hCG (human chorionic gonadotropin), mulai diproduksi dan dapat dideteksi melalui tes kehamilan.

Tanda-Tanda Awal Kehamilan yang Perlu Diketahui

Beberapa tanda awal kehamilan yang umum meliputi:

  • Terlambat datang bulan.
  • Mual (morning sickness).
  • Sering buang air kecil.
  • Payudara terasa lebih sensitif.
  • Kelelahan.

Jika mengalami tanda-tanda ini, sebaiknya lakukan tes kehamilan untuk memastikan.

Tips Meningkatkan Peluang Kehamilan

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan:

  • Berhubungan Seksual Secara Teratur: Terutama saat masa subur.
  • Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Hindari Stres: Kelola stres dengan baik.
  • Jaga Berat Badan Ideal: Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat memengaruhi kesuburan.
  • Hindari Rokok dan Alkohol: Kedua zat ini dapat menurunkan kesuburan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyarankan pasangan yang merencanakan kehamilan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pra-kehamilan.

Nah, bagi kamu dan pasangan sulit mendapatkan kehamilan, tak ada salahnya untuk mencoba melakukan inseminasi buatan. Baca selengkapnya di artikel ini: 5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Inseminasi Buatan.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika:

  • Sudah mencoba hamil selama 1 tahun tanpa hasil (atau 6 bulan jika usia wanita di atas 35 tahun).
  • Mengalami masalah kesehatan yang memengaruhi kesuburan.
  • Memiliki riwayat penyakit genetik dalam keluarga.

Dokter dapat membantu mengidentifikasi masalah kesuburan dan memberikan penanganan yang tepat.

Produk Kesehatan untuk Program Hamil di Halodoc

Halodoc menyediakan berbagai produk kesehatan yang dapat mendukung program kehamilan, seperti:

  • Suplemen Asam Folat: Penting untuk perkembangan janin.
  • Vitamin dan Mineral: Mendukung kesehatan reproduksi.

Kamu dapat dengan mudah membeli produk-produk ini melalui aplikasi Halodoc.

Kesimpulan

Fertilisasi adalah proses vital yang menandai awal kehamilan. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di tuba fallopi.

Memahami tahapan fertilisasi, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan masalah kesuburan yang mungkin timbul dapat membantu pasangan merencanakan kehamilan dengan lebih baik.

Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesuburan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Jaga selalu kesehatan reproduksi dengan pola hidup sehat dan konsumsi suplemen yang diperlukan.

Konsultasi dengan dokter spesialis kandungan kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc. 

Awali dengan konsultasi dokter di Halodoc dengan biaya yang lebih terjangkau, klik gambar di bawah ini.

chat dokter halodoc

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc. 

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Conception.
What to Expect. Diakses pada 2025. What Is Fertilization?
OASH. Diakses pada 2025. Stages of Pregnancy.