Advertisement

Mengenal Gaslighting, Ini Tanda dan Cara Menghindarinya

10 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   06 November 2025

Gaslighting bisa memengaruhi kondisi mental sehingga kamu perlu tahu bagaimana cara menghadapinya.

Mengenal Gaslighting, Ini Tanda dan Cara MenghindarinyaMengenal Gaslighting, Ini Tanda dan Cara Menghindarinya

DAFTAR ISI


Pernah mendengar istilah “gaslighting”? Arti gaslighting adalah sebuah bentuk manipulasi yang biasanya terjadi dalam hubungan yang tidak sehat.

Gaslighting merupakan contoh bentuk manipulasi ini dilakukan oleh seseorang untuk terlihat berkuasa dan dapat mengontrol orang lain dengan cara membuat korbannya tidak yakin dengan dirinya sendiri. 

Perasaan ragu dan mempertanyakan diri sendiri seiring waktu akan melemahkan psikologi korban dan membuatnya mempertanyakan realitas. Akibatnya, korban pun akan mengalami kecemasan, depresi, sampai mental breakdown.

Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang gaslighting

Apa Itu Gaslighting?

Gaslighting adalah bentuk kekerasan emosional dan manipulasi psikologis yang halus namun merusak.

Pelaku gaslighting membuat korban mempertanyakan ingatan, persepsi, dan bahkan kewarasannya. Taktik ini bertujuan untuk mengendalikan korban dengan merusak kepercayaan diri dan stabilitas emosional mereka.

Menurut American Psychological Association (APA), gaslighting termasuk dalam kategori kekerasan psikologis yang dapat menyebabkan gangguan mental signifikan.

Lebih Dalam tentang Gaslighting

Gaslighting adalah taktik manipulasi yang bertujuan untuk mengendalikan korban dengan cara membuat mereka mempertanyakan realitas diri sendiri.

Manipulasi ini bisa terjadi dalam berbagai hubungan, seperti hubungan romantis, keluarga, pertemanan, atau bahkan di tempat kerja.

Pelaku gaslighting seringkali adalah seseorang yang memiliki kebutuhan kuat untuk mengendalikan orang lain.

Inti dari gaslighting adalah distorsi realitas. Pelaku mungkin menyangkal kejadian yang jelas-jelas terjadi, mengubah fakta, atau bahkan berbohong secara terang-terangan.

Tujuannya adalah untuk membuat korban merasa tidak stabil secara mental dan emosional, sehingga lebih mudah dikendalikan.

Fakta Tentang Gaslighting

Kini kamu sudah tahu apa itu gaslighting. Nah, berikut berbagai fakta seputar perilaku gaslighting:

1. Istilah gaslighting dipopulerkan oleh sebuah film

Istilah “gaslighting” berasal dari sebuah film yang menegangkan dari tahun 1940-an yang berjudul Gaslight

Dalam film itu, suami licik yang diperankan oleh Charles Boyer memanipulasi istrinya yang diperankan oleh Ingrid Bergman, dengan cara membuat istrinya percaya bahwa dirinya gila dengan membuat perubahan di lingkungan sekitar istrinya. 

Tidak hanya mengganggu lingkungannya dan meyakinkan istrinya sendiri gila, Boyer juga melecehkan dan mengendalikan istrinya, serta memisahkannya dari keluarga dan teman-teman.

Akibatnya, sang istri terus-menerus mempertanyakan dirinya sendiri, perasaannya, persepsinya, dan ingatannya. 

Selain itu, ia juga menjadi hipersensitif dan tidak bisa dikendalikan, yang merupakan tujuan dari gaslighting, yaitu untuk membuat korban merasa tidak nyaman dan tidak yakin tentang apa yang benar dan apa yang tidak.

2. Orang-orang yang berisiko mengalami gaslighting

Meskipun beberapa psikolog percaya bahwa gaslighting lebih sering terjadi pada orang-orang dengan harga diri yang rendah atau orang yang sangat empati, tetapi mereka juga percaya bahwa bentuk manipulasi ini bisa terjadi pada siapa saja. 

Orang-orang yang memiliki rasa percaya diri yang kuat dan pandai membangun batasan mungkin akan lebih jarang mengalami gaslighting

Sedangkan mereka yang merasa kasihan dengan dirinya sendiri akan lebih berisiko mengalami perilaku tidak menyenangkan tersebut.

Jangan lengah, Ini 5 Tanda Hubungan Asmara Enggak Sehat.

3. Orang-orang yang berpotensi menjadi pelaku gaslighting

Siapa saja bisa menjadi pelaku gaslighting, mulai dari keluarga, teman, pasangan, atasan, public figure, sampai orang asing di media sosial. 

Namun, pelaku yang melakukan gaslighting kemungkinan adalah mereka yang memiliki kelainan psikologis yang disebut gangguan kepribadian narsistik

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik merasa bahwa dirinya adalah yang paling penting. Mereka tidak peduli dengan orang lain, kecuali orang tersebut dapat bermanfaat bagi diri mereka.

Pelaku gaslighting biasanya juga adalah orang yang pandai berbohong. Mereka dapat bersikap manipulatif dengan membuat diri mereka seolah-olah tidak bersalah.

Malahan mungkin si korban yang akan merasa bersalah karena sudah berpikiran buruk tentang pelaku.

Namun, hal itu sebenarnya adalah taktik pelaku untuk membuat korbannya merasa tidak yakin dengan penilaiannya sendiri.

4. Berhati-hatilah dengan gaslighting bila kamu sering menyalahkan dirimu sendiri

Bila akhir-akhir ini kamu merasa seperti semua yang kamu lakukan salah, sering meminta maaf atau selalu menyalahkan diri sendiri setiap ada kesalahan, hati-hati, bisa jadi kamu sudah mengalami gaslighting. 

Hal ini karena pelaku gaslighting tahu sensitivitas dan kelemahan kamu, serta ahli dalam menggunakan kedua hal tersebut untuk menjatuhkanmu.

Ia dapat membuat kamu merasa bersalah, tidak pernah merasa cukup baik, dan selalu meminta maaf karena menganggap semua hal adalah akibat kesalahanmu.

Bila kamu berada di dalam hubungan yang tidak sehat dengan seseorang dan menjadi korban gaslighting, segeralah cari bantuan dari tenaga profesional, seperti psikiater, psikolog atau terapis. 

Tanda-Tanda Gaslighting

Untuk mengenali apakah seseorang mengalami gaslighting, beberapa tanda yang bisa diperhatikan adalah:

  • Sering merasa bingung atau mempertanyakan ingatan sendiri. Korban mulai meragukan apakah suatu kejadian benar-benar terjadi.
  • Merasa bersalah atau meminta maaf secara berlebihan. Korban sering merasa segala sesuatu adalah kesalahan mereka, meskipun tidak ada alasan yang jelas.
  • Pelaku sering menyangkal atau mengubah fakta. Pelaku terus mengatakan bahwa korban salah atau tidak mengingat dengan benar.
  • Sering mendengar kata-kata seperti “Kamu terlalu sensitif” atau “Itu hanya di kepalamu.” Frasa ini digunakan untuk membuat korban merasa seolah-olah mereka yang berlebihan.
  • Menghindari konfrontasi karena takut dianggap salah. Korban takut mengungkapkan perasaan mereka karena sering dimanipulasi.

Contoh Perilaku Gaslighting

Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis yang membuat seseorang meragukan realitas, ingatan, atau perasaan mereka sendiri. 

Contoh gaslighting adalah ketika seseorang secara sengaja memutarbalikkan fakta untuk membuat orang lain merasa bingung dan tidak percaya pada diri sendiri.

Beberapa contoh gaslighting adalah:

  • Menyangkal kenyataan meskipun ada bukti jelas. Contoh: “Aku tidak pernah mengatakan itu, kamu hanya mengada-ada.”
  • Membuat korban meragukan ingatan mereka sendiri. Contoh: “Kamu salah ingat. Aku tidak pernah berjanji seperti itu.”
  • Mengalihkan kesalahan kepada korban. Contoh: “Kamu terlalu sensitif, ini semua hanya di kepalamu saja.”
  • Mengisolasi korban dari teman dan keluarga. Contoh: “Mereka tidak peduli padamu, hanya aku yang bisa mengerti kamu.”

Ketahui informasi lain terkait Relationship – Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya berikut ini.

Penyebab Gaslighting

Pelaku gaslighting biasanya memiliki motif tersembunyi untuk mengendalikan dan mendominasi korban.

Beberapa penyebab umum perilaku gaslighting:

  • Narsisme: Pelaku narsistik seringkali menggunakan gaslighting untuk mempertahankan superioritas dan menghindari tanggung jawab.
  • Kurangnya Empati: Pelaku mungkin tidak mampu memahami atau peduli terhadap perasaan orang lain.
  • Kebutuhan akan Kontrol: Pelaku merasa perlu mengendalikan orang lain untuk merasa aman dan berkuasa.
  • Trauma Masa Lalu: Beberapa pelaku mungkin telah mengalami trauma di masa lalu dan menggunakan gaslighting sebagai mekanisme pertahanan.

Penting untuk diingat bahwa memahami penyebab perilaku gaslighting tidak membenarkan tindakan tersebut.

Gaslighting tetap merupakan bentuk kekerasan emosional yang tidak dapat diterima.

Cara Menghadapi Gaslighting

Jika menjadi korban gaslighting, penting untuk menyadari pola manipulasi ini dan mengambil langkah-langkah berikut:

1. Kenali bahwa kamu sedang dimanipulasi

Arti gaslighting adalah bentuk manipulasi emosional yang bertujuan membuat korbannya merasa bingung dan kehilangan kendali. Sadari bahwa perilaku ini bukan kesalahanmu.

2. Percaya pada ingatan dan perasaan sendiri

Jangan biarkan pelaku membuatmu meragukan diri sendiri. Jika perlu, catat kejadian yang terjadi untuk referensi pribadi.

3. Tetapkan batasan dengan pelaku

Jika seseorang terus-menerus memanipulasi, penting untuk menjaga jarak dan membatasi interaksi dengannya.

4. Dapatkan dukungan dari orang lain

Bicarakan dengan teman, keluarga, atau profesional yang bisa memberikan perspektif objektif.

5. Pertimbangkan bantuan profesional

Jika kamu kesulitan menghadapi gaslighting sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Terapis atau konselor dapat membantumu mengatasi dampak emosional dari gaslighting dan mengembangkan strategi untuk melindungi dirimu di masa depan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyediakan layanan konseling kesehatan mental di berbagai pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah sakit.

Selain itu, Ini Rekomendasi Psikolog Online Berpengalaman di Halodoc yang bisa kamu hubungi.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika kamu mengalami gaslighting dan merasa kesulitan untuk mengatasinya sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Terapis atau konselor dapat membantu memproses emosi kamu, membangun kembali kepercayaan diri, dan mengembangkan strategi untuk melindungi diri kamu di masa depan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyediakan layanan konseling kesehatan mental yang dapat diakses melalui puskesmas atau rumah sakit.

Hubungi Psikolog di Halodoc Jika Kamu Butuh Teman Cerita

Jika kamu butuh teman bercerita akibat menjadi korban gaslighting, psikolog di Halodoc siap menjadi pendengar yang baik.

Mereka bisa memberi saran yang kamu butuhkan untuk menghadapi situasi sulit ini. 

Jangan khawatir, psikolog di Halodoc telah memiliki pengalaman dan memiliki rating yang baik dari para pasien yang telah ditangani sebelumnya.

Ini daftarnya: 

1. Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog

Pilihan psikolog yang dapat kamu hubungi, yaitu Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi.

Ia merupakan psikolog klinis anak dan remaja yang mendapat gelarnya dari Fakultas Psikologi Universitas Semarang pada 2013 dan Unika Soegijapranata pada 2021. 

Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog berpraktik di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan nomor STR 14 24 8 2 1 22-4354012.

Dengan pengalaman 3 tahun yang dimiliki, ia mampu menjadi teman cerita yang baik untukmu.

Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc

2. Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, Psikolog

Kamu juga bisa memilih Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi untuk bertanya seputar ADHD pada anak.

Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi adalah lulusan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro pada 2016 dan Unika Soegijapranata pada 2022. 

Saat ini, ia berpraktik di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan nomor STR 1424821224330520.

Dengan pengalaman 2 tahun yang dimiliki, Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi bisa menjadi teman cerita yang baik untukmu dalam menghadapi masa-masa sulit.

Jadwalkan Sesi Konsultasi dengan Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, Psikolog mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc

Jika psikolog sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Dampak Gaslighting

Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada korban, baik secara emosional maupun psikologis.

Beberapa dampak dari contoh gaslighting adalah:

  • Kehilangan rasa percaya diri. Korban merasa ragu dengan pikiran dan perasaan mereka sendiri.
  • Kebingungan dan kecemasan yang meningkat. Selalu merasa cemas karena tidak yakin dengan kenyataan.
  • Perasaan bersalah yang berlebihan. Korban sering disalahkan, sehingga merasa semua adalah kesalahan mereka sendiri.
  • Depresi dan stres berkepanjangan. Korban mengalami tekanan mental yang berlarut-larut akibat manipulasi yang terus-menerus.
  • Kesulitan dalam menjalin hubungan. Korban bisa menjadi lebih tertutup dan sulit mempercayai orang lain di masa depan.

Pencegahan Gaslighting

Pencegahan gaslighting dimulai dengan membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati. Berikut adalah beberapa tips:

  • Komunikasi yang terbuka dan jujur: Berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang perasaan dan kebutuhan Anda.
  • Batasan yang jelas: Tetapkan batasan yang jelas dalam hubungan Anda dan pastikan orang lain menghormatinya.
  • Saling menghormati: Perlakukan orang lain dengan hormat dan harapkan hal yang sama sebagai balasannya.
  • Hindari perilaku manipulatif: Jauhi perilaku yang bertujuan untuk mengendalikan atau memanipulasi orang lain.

Memulihkan Diri dari Gaslighting

Memulihkan diri dari gaslighting membutuhkan waktu dan kesabaran. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu proses pemulihan:

  • Validasi Perasaan: Akui dan validasi perasaanmu. Jangan meremehkan dampak gaslighting pada diri Anda.
  • Bangun Kembali Kepercayaan Diri: Fokus pada kekuatan dan pencapaianmu. Lakukan hal-hal yang membuatmu merasa baik tentang diri sendiri.
  • Belajar Mencintai Diri Sendiri: Latih penerimaan diri dan belas kasih. Ingatlah bahwa Anda berhak untuk dicintai dan dihormati.
  • Cari Terapi: Terapis dapat membantu memproses pengalamanmu, mengembangkan mekanisme koping yang sehat, dan membangun kembali kepercayaan diri.

Kesimpulan

Gaslighting adalah bentuk kekerasan emosional yang serius yang dapat merusak kesehatan mental. Mengenali tanda-tandanya, memahami dampaknya, dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri adalah kunci untuk memulihkan diri dan membangun hubungan yang sehat.

Jika kamu merasa menjadi korban gaslighting, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Jaga kesehatan mental dan ingatlah bahwa kamu berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan saling menghormati.

Kamu bisa berbicara pada psikolog dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi psikolog dan meminta saran kesehatan kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. How to Recognize Gaslighting and Get Help.
Body and Soul. Diakses pada 2025. Is someone gaslighting you? 5 steps to take now, according to a psychologist.
NBC News. Diakses pada 2025. What is gaslighting? And how do you know if it’s happening to you?

FAQ

1. Apa perbedaan antara gaslighting dan manipulasi biasa?

Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang lebih ekstrim yang bertujuan untuk membuat korban meragukan kewarasan mereka sendiri.

Manipulasi biasa mungkin melibatkan upaya untuk mempengaruhi perilaku orang lain, tetapi tidak selalu bertujuan untuk merusak realitas korban.

2. Apakah gaslighting selalu disengaja?

Tidak selalu. Beberapa pelaku gaslighting mungkin tidak menyadari bahwa mereka melakukan manipulasi. Namun, terlepas dari niatnya, dampak gaslighting tetap merusak.

3. Bagaimana cara menghentikan seseorang melakukan gaslighting terhadap saya?

Langkah pertama adalah mengenali perilaku gaslighting. Kemudian, tetapkan batasan yang jelas dan jangan biarkan orang lain meremehkan perasaanmu.

Jika memungkinkan, batasi atau putuskan hubungan dengan pelaku gaslighting.