Mengenal Jerawat Batu dan Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Juni 2021
Mengenal Jerawat Batu dan PenyebabnyaMengenal Jerawat Batu dan Penyebabnya

“Kemunculan jerawat batu yang ukurannya lebih besar, teksturnya keras, berwarna merah menyala, dan lebih sakit jika dibandingkan dengan jenis jerawat lainnya tentu akan sangat mengganggu. Sebenarnya, apa sih yang bisa menyebabkan jerawat ini bermunculan?”

Halodoc, Jakarta – Dikenal sebagai jerawat kistik dalam dunia medis, jerawat batu bisa dikatakan sebagai jenis jerawat yang parah. Masalah kulit ini muncul dari dalam kulit karena terjadinya penyumbatan sebagai akibat dari menumpuknya sel kulit mati.

Tidak hanya itu, jerawat batu juga bisa muncul akibat bakteri yang terperangkap di dalam pori-pori yang akhirnya memicu terjadinya infeksi pada kulit. Dampaknya adalah muncul jerawat berupa benjolan berukuran besar yang berisi nanah dan berwarna kemerahan. 

Beberapa orang yang mengalami jerawat kistik mengaku merasa sakit saat jerawat disentuh, baik disengaja maupun tidak. Akan tetapi, ada pula yang mengatakan bahwa tidak ada nyeri saat jerawat ditekan.

Baca juga: Awas, Jangan Asal-asalan Menangani Jerawat

Jika masalah kesehatan ini tidak segera mendapatkan penanganan, peradangan yang terjadi pada lapisan kulit paling dalam bisa menyebar dan mengakibatkan pecahnya pori-pori. Akhirnya, peradangan pun akan menyebar menuju jaringan kulit lain di sekitarnya. Peradangan yang sudah terlanjur menyebar luas inilah yang bisa memicu munculnya jerawat batu baru.

Apa Penyebab Munculnya Jerawat Batu?

Sebenarnya, apa yang menjadi penyebab munculnya jerawat baru tidak jauh berbeda dengan jenis jerawat lainnya. Penyumbatan pada pori-pori karena minyak atau sebum berlebih, sel kulit mati, dan kotoran menjadi sumber masalah utama munculnya jerawat batu. 

Bukan tanpa alasan, pori-pori kulit yang mengalami penyumbatan akan memudahkan bakteri berkembang biak sehingga infeksi jaringan kulit pun tidak dapat dihindari. Meski begitu, beberapa faktor berikut ini turut meningkatkan risiko kamu mengalami jerawat batu, yaitu:

  • Genetik atau keturunan dari orangtua dengan masalah kulit yang mudah berjerawat.
  • Mudah mengeluarkan keringat sehingga tingkat kelembapan kulit menjadi tinggi yang memudahkan bakteri berkembang biak.
  • Penggunaan produk kecantikan kulit yang tidak tepat, terlebih jika kulit sensitif.

Baca juga: Ini Bedanya Jerawat Batu dengan Jerawat Biasa

Lalu, apa perbedaan jerawat batu dengan jenis jerawat lain? Peran hormon disinyalir menjadi pembedanya. Munculnya jerawat ini dipengaruhi oleh kadar hormon di dalam tubuh, terutama hormon androgen yang berlebih. 

Hormon tersebut berperan dalam menunjang fungsi organ-organ seksual pada tubuh. Akan tetapi, hormon androgen juga bisa merangsang produksi kelenjar minyak untuk mengeluarkan sebum. Kadarnya yang berlebih akan membuat kelenjar minyak menjadi sangat aktif sehingga produksi minyak akan menjadi lebih banyak.

Kondisi ini lantas akan berujung pada pori-pori kulit wajah yang mudah mengalami penyumbatan dan meningkatkan risiko munculnya jerawat batu. Tidak seimbangnya hormon biasanya muncul saat memasuki masa puber, menjelang haid, dan mengidap sindrom ovarium polikistik atau PCOS.

Baca juga: Awas, Hal Ini Bisa Picu Munculnya Jerawat di Wajah

Kamu disarankan untuk tidak memecahkan jerawat batu sendiri karena bisa berakibat peradangan dan munculnya bekas jerawat. Sebaiknya, mintalah bantuan dokter ahli kulit untuk memberikan obat yang membantu mengurangi peradangan. Kamu bisa pakai aplikasi Halodoc untuk tanya jawab langsung dengan dokter, lalu pindah ke fitur pharmacy delivery untuk membeli obat. Jadi, apakah kamu sudah download aplikasi Halodoc? 

 Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Cystic Acne.
American Academy of Dermatology. Diakses pada 2021. What can clear severe acne?
All About Acne. Diakses pada 2021. Severe cystic acne.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan