Mengenal Proses Oogenesis yang Terjadi pada Sistem Reproduksi Wanita

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 September 2023

“Oogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan ovum di dalam ovarium. Ada beberapa tahapan dalam proses ini, yaitu pembelahan dan penggandaan, perkembangan, dan pematangan.”

Mengenal Proses Oogenesis yang Terjadi pada Sistem Reproduksi WanitaMengenal Proses Oogenesis yang Terjadi pada Sistem Reproduksi Wanita

Halodoc, Jakarta – Oogenesis adalah salah satu proses yang terjadi di dalam organ reproduksi wanita. Proses ini bertujuan sebagai pembentukan dan pematangan sel telur (ovum) di dalam ovarium (indung telur). 

Sel telur induk (oogonium) terus berkembang dengan metode membelah diri (mitosis) hingga jumlahnya mencapai lebih dari 7 juta oosit primer. Namun, jumlah tersebut bisa berkurang sampai janin lahir. 

Oosit merupakan sel telur belum matang yang nantinya berkembang sampai matang di lapisan luar ovarium.  Adapun, sel telur sudah ada di tubuh wanita sejak berusia 8 hingga 20 minggu di dalam kandungan. Sementara ovarium yang ada di embrio memiliki sekitar 600 ribu sel oogonium.

Proses Oogenesis pada Sistem Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita membutuhkan proses oogenesis sebelum proses terjadinya kehamilan. Sebab hal tersebut berkaitan dengan fungsi organ reproduksi ini.

Dalam prosesnya, calon sel telur akan terbagi menjadi beberapa jenis sesuai tahapannya, yaitu:

  • Oogonium
  • Folikel primordial
  • Oosit primer
  • Oosit sekunder
  • Sel telur matang.

Sebelum mengetahui prosesnya, kamu perlu Mengenal Anatomi Organ Reproduksi Wanita dan Fungsinya.

Selanjutnya, inilah proses oogenesis pada sistem reproduksi wanita:

1. Fase pembelahan dan penggandaan

Proses oogenesis yang pertama adalah mitosis. Ini merupakan proses pembelahan sel yang menghasilkan dua gamet (sel anak) identik dalam organ reproduksi wanita. 

Sedangkan yang kedua adalah meiosis. Ini  merupakan pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet, masing-masingnya mempunyai jumlah kromosom setengah dari sel induknya.

Kemudian oogonium atau sel induk telur akan matang dan bermitosis menjadi oosit primer atau sel telur menjadi besar.

Sementara itu oosit primer nantinya terbelah menjadi dua bagian untuk menghasilkan oosit sekunder, yang merupakan hasil pembelahan. 

Proses pembelahan mulai terjadi saat tubuh memasuki usia pubertas, yaitu sekitar 12 tahun.

2. Fase perkembangan

Proses oogenesis dalam organ reproduksi wanita selanjutnya yaitu fase perkembangan.

Ini merupakan pembelahan sel telur pertama pada proses oogenesis saat mengalami perkembangan bagian sel (sitoplasma) yang tidak seimbang. 

Pada fase perkembangan ini, ada satu oosit yang memiliki banyak sitoplasma, sementara oosit lainnya tidak memiliki sitoplasma.

Ukuran oosit yang memiliki banyak sitoplasma lebih besar ketimbang yang tidak memiliki sitoplasma. Oosit yang lebih kecil bernama badan polar pertama.

3. Fase pematangan

Setelah fase perkembangan, terjadilah fase pematangan. Pada fase ini, oosit sekuran yang berukuran besar mengalami pembelahan sel telur kedua sehingga menghasilkan ootid. 

Pada saat yang sama, badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Bisa dibilang, ovulasi atau kematangan sel terjadi saat oosit mencapai tahap perkembangan ootid. 

Diperkirakan setiap wanita memiliki sekitar 400 sel matang seumur hidupnya. Setelah pembuahan, ootid sudah melewati tahap akhir pematahan dan bisa menjadi sel telur. 

Kemudian ootid berkembang menjadi sel telur jika bertemu dengan spermatozoa atau sel sperma. 

Apabila oosit atau ootid bertemu dengan spermatozoa tapi tidak terjadi pembuahan, maka siklus oogenesis akan terulang lagi di dalam organ reproduksi wanita.

Nah, ini Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis yang perlu juga kamu tahu.

Bagaimana Jika Sel Telur yang Tidak Berkembang?

Sementara itu sel telur yang tidak berkembang akan luruh dari dinding rahim yang menjadi darah menstruasi. 

Secara alami proses oogenesis bisa mengalami perubahan, tergantung faktor-faktor pada tubuh yang memengaruhi siklus menstruasi.

Proses oogenesis terjadi karena adanya kontribusi dan pengaruh follicle stimulating hormone (hormon FSH) dan luteinizing hormone.

Hormon FSH mampu merangsang folikel di ovarium sebelum pelepasan sel telur saat proses oogenesis.

Itulah yang perlu kamu ketahui tentang proses oogenesis pada sistem reproduksi wanita.

Jika kamu masih penasaran dengan proses yang terjadi pada sistem reproduksi, kamu bisa bertanya pada dokter di Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Fertilitypedia. Diakses pada 2023. Oogenesis.
Britannica. Diakses pada 2023. Oogenesis.
Medline Plus. Diakses pada 2023. Follicle-Stimulating Hormone (FSH) Levels Test.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan