Mengenal Ruptur Perineum serta Penyebab dan Cara Mencegahnya
“Ruptur perineum merupakan robekan pada area antara vagina dan anus yang dapat terjadi saat persalinan. Untuk mencegahnya, kamu dapat melakukan pijatan perineum hingga memilih posisi yang nyaman saat melahirkan.”

Halodoc, Jakarta – Saat proses persalinan, salah satu hal yang mungkin terjadi adalah ruptur perineum atau robekan pada area perineum. Perineum sendiri adalah area antara vagina dan anus.
Kondisi ini sering kali terjadi ketika kepala bayi melewati lubang vagina. Beberapa penyebab ruptur perineum meliputi ukuran kepala dan tubuh bayi yang terlalu besar atau kurangnya fleksibilitas pada vagina.
Meskipun ruptur perineum cukup umum, ada berbagai cara untuk mengurangi resikonya. Lantas, cara mencegahnya?
Apa itu Ruptur Perineum?
Ruptur perineum adalah cedera pada jaringan sekitar vagina dan anus yang bisa terjadi selama persalinan secara vaginal. Diperkirakan antara 53 hingga 79 persen kelahiran vagina mengalami tingkat robekan tertentu, baik di vagina maupun perineum.
Ruptur perineum terbagi dalam empat tingkat keparahan, dengan robekan tingkat keempat menjadi yang paling parah. Berikut ini beberapa tingkatannya:
- Tingkat pertama. Hanya melibatkan lapisan atau mukosa vagina dan biasanya tampak sebagai goresan kecil.
- Tingkat kedua. Melibatkan lapisan yang lebih dalam dari vagina dan mungkin juga melibatkan beberapa otot dasar panggul.
- Tingkat ketiga. Melibatkan semua lapisan lebih dalam dari vagina dan menjalar ke perineum serta sering kali ke sfingter anal.
- Tingkat keempat. Melalui semua lapisan yang lebih dalam dari vagina, otot di sekitar sfingter anal, dan bahkan menjalar ke rektum.
Cara Mencegah Ruptur Perineum
Sebenarnya tidak ada cara yang pasti untuk mencegah robekan saat persalinan karena proses kelahiran sulit diprediksi. Namun, ada langkah-langkah yang bisa kamu ambil selama kehamilan dan persalinan untuk meningkatkan peluang menghindari robekan.
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risikonya:
1. Melakukan pijatan perineum
Salah satu cara untuk mencegah ruptur perineum adalah dengan melakukan pijatan perineum. Mulai dari minggu ke-35 kehamilan, kamu dapat melakukan pijatan ini setiap hari hingga bayi lahir untuk mengurangi resiko robekan.
Sebelum melakukan pijatan, pastikan kamu berada dalam posisi yang nyaman di tempat tidur. Gunakan bantal untuk menopang punggung dan tekuk lutut.
Dengan menggunakan gerakan berbentuk U, pijat bagian bawah vagina secara lembut selama 2-3 menit kemudian ulangi 2-3 kali. Lakukan pijatan ini setiap hari atau sesering mungkin untuk membantu meningkatkan elastisitas pada area perineum.
Untuk lebih jelasnya, kamu juga bisa membaca pembahasan pada artikel berikut ini: “Kenali Pijat Perineum untuk Melancarkan Proses Melahirkan”.
2. Tetap terhidrasi selama kehamilan
Untuk mengurangi risiko ruptur perineum, pastikan kamu tetap terhidrasi dengan baik sepanjang kehamilan hingga menjelang persalinan.
Kulit memang memerlukan hidrasi dan nutrisi yang cukup untuk menjaga elastisitas dan fleksibilitas yang penting saat persalinan. Oleh karena itu, kamu perlu mengonsumsi cukup air serta vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan kolagen untuk mendukung kesehatan kulit dan jaringan perineum.
Dengan demikian, kamu dapat membantu menjaga kondisi jaringan perineum agar lebih siap menghadapi proses persalinan.
Mau tahu apa saja vitamin yang bagus untuk ibu hamil? Baca di artikel ini: “Catat, Ini Rekomendasi Vitamin Ibu Hamil yang Bagus”.
3. Jaga perineum tetap hangat
Selama persalinan, menjaga perineum tetap hangat dapat membantu mengurangi keparahan robekan ruptur perineum.
Biasanya dokter atau tenaga medis lain akan meletakkan kompres hangat (seperti pad, swab, atau kasa), pada area perineum saat kepala bayi mulai meregangkan jaringan perineal.
Menempatkan kain hangat yang lembap di area ini selama tahap mendorong bisa membantu jaringan meregang lebih mudah.
Ketahui pula tahapan pembukaan selama persalinan dengan membaca artikel berikut ini: “Tahapan Pembukaan pada Persalinan yang Perlu Diketahui”.
4. Kontrol dorongan selama persalinan
Untuk mencegah ruptur perineum, penting untuk mendorong dengan kontrol yang baik dan konsisten selama persalinan.
Hindari mendorong dengan keras sekaligus saat kepala bayi keluar dari lubang vagina, karena mendorong terlalu kuat sekaligus dapat meningkatkan risiko robekan.
Sebaliknya, mendorong dengan lembut dan perlahan memberi waktu bagi jaringan untuk meregang dengan baik, sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya ruptur perineum.
5. Pilih posisi melahirkan yang nyaman
Terakhir, pastikan kamu melahirkan dalam posisi yang nyaman. Berkomunikasilah dengan dokter untuk memilih posisi melahirkan yang sesuai, seperti berlutut atau berbaring miring. Posisi-posisi ini dapat membantu mengurangi keparahan robekan ruptur perineum.
Hindari pula posisi terlentang atau dengan lutut ditarik ke arah telinga, karena ini dapat memperkecil saluran panggul dan mengencangkan jaringan perineum, sehingga meningkatkan resiko robekan.
Kamu bisa mengetahui lebih lanjut terkait resiko melahirkan dengan posisi tersebut lewat artikel ini: “Seberapa Efektif Posisi Litotomi Membantu Ibu saat Melahirkan”.
Nah, itulah informasi terkait ruptur perineum dan cara mencegahnya.
Jika kamu khawatir tentang kemungkinan mengalami ruptur perineum atau memiliki pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter melalui Halodoc. Dokter dapat membahas faktor risiko terkait persalinan serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan suplemen dan vitamin yang diperlukan selama kehamilan di Toko Kesehatan Halodoc. Lebih praktis, obat akan dikirim dari apotek terdekat langsung ke lokasimu!