Mitos atau Fakta, Bayi yang Idap Progeria Tidak Bertahan Hidup Lama
Halodoc, Jakarta – Sindrom Progeria Hutchinson-Gilford merupakan jenis penyakit progeria yang paling umum dijumpai. Progeria sendiri merupakan penyakit langka yang menyerang bayi. Agar lebih jelas, simak ulasan tentang penyakit progeria serta mitos dan fakta yang beredar seputar gangguan kesehatan tersebut!
Sebenarnya, ada tiga jenis penyakit progeria, yaitu sindrom progeria Hutchinson-gilford, sindrom progeria werner, serta sindrom progeria wiedemann-rautenstrauch. Namun, kondisi yang paling umum ditemui adalah sindrom progeria Hutchinson-gilford. Apa itu?
Progeria merupakan jenis penyakit langka yang bisa menyerang siapa saja dan tidak menular. Penyakit ini menyebabkan bayi atau pengidapnya mengalami gangguan pertumbuhan. Pada awal dilahirkan, bayi dengan kondisi ini mungkin akan terlihat normal dan tanpa keanehan. Seiring berjalannya waktu, gejala akan mulai muncul dalam beberapa bulan setelah bayi lahir.
Penyakit ini bisa membuat fisik bayi terlihat menua terlalu cepat, di mana proses penuaan biasanya dimulai dalam dua tahun pertama kehidupan. Bayi yang mengidap kelainan ini akan menunjukkan gejala melambatnya proses pertumbuhan, berat badan yang sulit bertambah, dan fisik yang kecil serta lemah, seperti fisik orang yang sudah lanjut usia (lansia). Meski begitu, perkembangan motorik dan kecerdasan bayi progeria tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Baca juga: Progeria, Penyakit Langka yang Bikin Si Kecil Bertubuh Lansia
Beberapa gejala progeria yang sering muncul adalah kulit terlihat keriput, muncul bintik-bintik, menipis, suara yang nyaring, pertumbuhan gigi lambat, rambut rontok, serta pembuluh darah di bawah kulit bisa terlihat dengan jelas. Selain itu, bayi dengan kondisi ini pun sering menunjukkan gejala berupa daun telinga melebar, bola mata besar dan menonjol ke luar, ukuran kepala tidak proporsional, tulang rapuh, persendian kaku, hingga penyakit jantung dan pembuluh darah yang cukup parah.
Benarkah Bayi dengan Progeria Tidak Dapat Hidup Lama?
Ada anggapan yang beredar bahwa bayi dengan kondisi ini tidak bisa bertahan lama. Nyatanya, progeria memang penyakit yang langka dan mematikan. Bayi dengan kelainan ini disebut hanya memiliki usia hidup hingga 13 tahun. Meski begitu, ada juga beberapa pengidap progeria yang bisa bertahan hingga usia 20 tahun atau lebih.
Baca juga: Progeria, Kelainan Genetik Langka dan Mematikan
Progeria adalah penyakit langka dan jarang terjadi. Dari empat juta bayi yang dilahirkan di seluruh dunia, hanya satu bayi yang berisiko mengidap penyakit ini. Salah satu faktor penyebab risiko kematian bayi atau anak pengidap progeria lebih tinggi adalah penyakit yang umum menjangkiti orang berusia di atas 50 tahun bisa menyerang bayi yang mengidap progeria. Dengan kata lain, ada kemungkinan anak mengalami serangan jantung, bahkan stroke yang berujung pada kematian.
Lantas, apa yang menyebabkan seorang anak bisa mengidap penyakit ini?
Progeria terjadi karena adanya mutasi gen tunggal yang disebut lamin A (LNMA). Gen ini memproduksi protein bernama prelamin A, yang bertugas untuk mempertahankan inti sel manusia agar tetap menyatu. Nah, mutasi gen tersebut menyebabkan lemin A cacat, sehingga sel menjadi tidak stabil. Kondisi ini yang menjadi penyebab pengidap progeria mengalami penuaan dengan cepat. Berbeda dengan penyakit akibat kelainan gen lainnya, progeria bukan jenis penyakit keturunan.
Baca juga: 5 Penyakit Langka yang Perlu Diketahui
Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit progeria pada anak dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan