Nyeri Otot, Rematik Polimialgia atau Fibromyalgia? Ini Bedanya!

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Oktober 2018
Nyeri Otot, Rematik Polimialgia atau Fibromyalgia? Ini Bedanya!Nyeri Otot, Rematik Polimialgia atau Fibromyalgia? Ini Bedanya!

Halodoc, Jakarta - Masalah pada otot memang kerap membuat hari-hari berjalan amat menyiksa. Sebab, bila bagian tubuh yang terasa nyeri bergerak sedikit saja maka rasa nyerinya bukan main. Kata ahli, dari banyaknya masalah otot, rematik polimialgia termasuk penyakit yang bisa menyebabkan nyeri otot dan kekakuan pada sendi. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh inflamasi.

Penyakit ini bisa membuat otot-otot di sekitar bahu, leher, dan panggul menjadi kaku, meradang, dan nyeri. Umumnya, rematik polimialgia menyerang orang yang berusia 65 tahun ke atas. Meski begitu, mereka yang berusia di bawah 50 tahun juga bisa mengidap penyakit ini. Kata ahli, rematik polimialgia lebih sering terjadi ke wanita ketimbang pria.

Selain rematik polimialgia, nyeri otot juga bisa disebabkan karena fibromyalgia. Keluhan medis ini merupakan penyakit kronis yang membuat pengidapnya merasakan rasa sakit di sekujur tubuh. Rasa sakit ini dapat berupa nyeri tumpul, sensasi terbakar, hingga rasa seperti ditusuk-tusuk.

Fibromyalgia memang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, kebanyakan pengidapnya berusia 30—50 tahun. Sama halnya dengan rematik polimialgia, wanita memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit ini ketimbang pria.

Lalu, apa sih bedanya rematik polimialgia dengan fibromyalgia?

Gejalanya Bukan Hanya Nyeri

Meski sama-sama menyerang otot dan menimbulkan rasa nyeri, tapi gejala antara rematik polimialgia dengan fibromyalgia cukup berbeda. Nah, berikut penjelasannya:

Rematik Polimialgia

  • Jangkauan gerak yang terbatas di area tubuh yang terasa nyeri.

  • Rasa sakit di bahu.

  • Rasa sakit di leher, bokong, pinggul, paha, atau lengan atas.

  • Otot terasa kaku di bagian tubuh tertentu, terutama pada pagi hari atau berada di posisi yang sama dalam waktu lama.

  • Nyeri atau kaku pada pergelangan siku, tangan, atau lutut.

Selain di atas, keluhan medis ini juga bisa ditandai dengan gejala umum seperti:

  • Demam ringan

  • Turunnya berat badan yang tak disengaja.

  • Depresi.

  • Demam ringan.

  • Nafsu makan berkurang.

  • Kelelahan.

  • Tidak enak badan.

Fibromyalgia

Gejala utama dari penyakit ini berupa rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuh. Rasanya berupa sensasi terbakar atau nyeri tumpul yang bisa berlangsung setidaknya 12 minggu. Selain itu, berikut gejala-gejala lain yang mungkin muncul:

  • Kram perut.

  • Tubuh sensitif terhadap rasa sakit.

  • Kecemasan.

  • Depresi.

  • Otot kaku.

  • Sulit tidur dan kelelahan.

  • Sakit kepala.

  • Sindrom iritasi usus.

  • Kepanasan atau kedinginan.

  • Haid disertai rasa nyeri yang parah.

Penyebab yang Berbeda

Karena masalah nyeri otot ini banyak dialami oleh orang berusia lanjut, banyak ahli menduga  rematik polimialgia dipicu oleh faktor usia, selain faktor genetik dan lingkungan. Sebenarnya, penyebab pasti penyakit ini tak diketahui dengan jelas, tapi peradangan dan infeksi juga diduga menjadi pemicunya.

Sama halnya dengan fibromyalgia, penyebab kondisi medis ini juga belum diketahui dengan jelas. Para ahli menduga ada beberapa faktor yang bisa menyebabkannya. Berikut faktor pemicunya:

  • Usia. Kondisi ini umumnya dialami oleh orang-orang yang berusia 30-50 tahun.

  • Genetik. Risiko mengalami fibromyalgia bisa meningkat bila memiliki anggota keluarga yang mengidap kondisi sama.

  • Usia. Kebanyakan penyakit ini dialami oleh orang berusia 30-50 tahun.

  • Trauma fisik atau emosional. Misalnya cedera, operasi, infeksi virus, atau mengalami kejadian traumatis.

  • Kadar yang tidak normal pada senyawa-senyawa dalam sistem saraf pusat, sehingga lebih sensitif terhadap sinyal-sinyal rasa sakit.

  • Jenis kelamin. Kaum hawa lebih berisiko untuk mengalami fibromyalgia ketimbang pria.

Punya keluhan nyeri otot seperti di atas? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan