Pengaruh Kesehatan Mental pada Gangguan Penyalahgunaan Obat-Obatan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Agustus 2020
 Pengaruh Kesehatan Mental pada Gangguan Penyalahgunaan Obat-Obatan Pengaruh Kesehatan Mental pada Gangguan Penyalahgunaan Obat-Obatan

Halodoc, Jakarta - Penyalahgunaan obat-obatan, narkoba, atau NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat-zat Adiktif) di negara kita tak hanya melibatkan orang dewasa saja. Faktanya, menurut Badan Narkotika Nasional penyalahgunaan narkoba juga terjadi di kalangan remaja. 

Data BNN 2018 menyebutkan, prevalensi angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di 13 ibu kota provinsi di Indonesia, mencapai angka 3,2 persen. Angka itu kira-kira setara dengan 2,29 juta orang. 

Hal yang bikin miris, banyak dari remaja atau orang dewasa yang mencoba narkoba, tanpa tahu bahayanya. Lalu, apa saja sih faktor yang memicu terjadinya penyalahgunaan NAPZA? Benarkah masalah kesehatan mental bisa memicu kondisi ini? 

Baca juga: Cara Mengenalkan Bahaya Narkoba pada Anak

Jalan Pintas Mengatasi Gejala yang Muncul

Banyak faktor yang bisa memicu terjadinya penyalahgunaan narkoba atau NAPZA. Umumnya, kebiasaan keliru ini terjadi akibat rasa ingin tahu yang tinggi. Namun, kondisi ini juga bisa dialami oleh mereka yang memiliki gangguan mental, seperti skizofrenia atau bipolar. Kok bisa?  

Pengidap gangguan mental ini memang lebih mudah untuk menyalahgunakan NAPZA, dengan tujuan meredakan gejala yang dirasa. Hal yang perlu ditegaskan, gangguan mental yang memicu kondisi ini bukan cuma menyoal skizofrenia atau bipolar saja. 

Pengidap gangguan kesehatan mental seperti depresi, attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD), juga lebih mungkin menjadi kecanduan obat-obatan.

Boleh dibilang kebiasaan keliru ini menjadi jalan pintas untuk mengatasi gejala-gejala yang mereka alami. Mulai dari kesepian, kecemasan, stres berat, hingga perasaan menyakitkan lainnya. 

Ada pula beberapa faktor lainnya yang bisa memicu penyalahgunaan narkoba, yaitu: 

  • Memiliki teman pecandu NAPZA, terutama bagi kaum muda. 
  • Mengalami masalah ekonomi.
  • Pernah mengalami kekerasan fisik, emosi, atau seksual.
  • Riwayat kecanduan keluarga, kecanduan narkoba kemungkinan melibatkan kecenderungan genetik. 

Baca juga: Kecanduan Narkoba Berdampak pada Fungsi Otak, Benarkah?

Gangguan Jiwa sampai Kematian

Ingat, penyalahgunaan narkoba bisa memicu sederet dampak merugikan bagi diri. Penasaran apa saja dampak negatif yang bisa terjadi? 

1.Memicu Gangguan Kejiwaan

Kecanduan narkoba bisa menimbulkan sederet masalah bagi otak. Salah satunya gangguan jiwa berat. Gangguan jiwa ini disebabkan karena kelainan secara kimiawi pada otak. Imbasnya bisa mengganggu fungsi sistemik dan impuls syaraf otak

Nah, kondisi ini nantinya bisa menyebabkan kegagalan fungsi otak dalam mengolah informasi dari dan ke panca indra. Hal ini yang bisa menimbulkan proyeksi yak tak seharusnya, seperti halusinasi baik secara pendengaran, visual, atau proyeksi ingatan masa lalu. 

Selain itu, kecanduan narkoba jenis ganja juga sering dikaitkan dengan neuropsikiatri seperti skizofrenia. Pengguna narkoba jenis ini bisa mengalami penurunan kualitas pada talamus otak. Kerusakan ini menyerupai kerusakan yang ditemukan pada pengidap skizofrenia. 

2.Kualitas Hidup Terganggu

Bahaya narkoba tak cuma menyoal fisik dan mental saja. Penyalahgunaan narkoba yang berkepanjang juga bisa menyebabkan gangguan kualitas hidup.

Contohnya, pecandu narkoba rentan mengalami masalah di sekolah, kantor, atau keluarga. Mereka juga umumnya mengalami kesulitan keuangan, hingga harus berhadapan dengan kepolisian karena melanggar hukum. 

Baca Juga: Pertolongan Pertama Overdosis Narkoba

3.Kematian

Bahaya narkoba yang paling menakutkan adalah kematian. Penyalahgunaan narkoba seperti sabu-sabu, kokain, atau opium, bisa menyebabkan sederet masalah serius. Mulai dari kejang-kejang hingga kematian. Kematian ini umumnya disebabkan akibat overdosis. 

Selain hal-hal di atas, berikut bahaya narkoba berdasarkan jenisnya

Ganja

  • Fungsi otak menurun, misalnya sukar berkonsentrasi, mengingat, atau belajar dan bekerja.
  • Detak jantung semakin cepat, sehingga bisa memicu serangan jantung.
  • Menyebabkan gangguan pernapasan sehingga memicu infeksi paru-paru, batuk kronis, hingga kanker paru.

Heroin

  • Penyakit hati dan ginjal
  • Memicu infeksi katup jantung.
  • Meningkatkan risiko penyakit hati dan ginjal.
  • Nafsu makan dan berat badan turun drastis.
  • Kematian.

Tuh, tidak main-main bukan dampak yang bisa ditimbulkan? 

Mau tahu lebih jauh mengenai penyalahgunaan narkoba? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja. 



Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Drug Addiction.
Healthline. Diakses pada 2020. Drug Dependence.
National Institute of Drug Abuse. Diakses pada 2020. What is marijuana? 
National Institute of Drug Abuse. Diakses pada 2020. Heroin
BNN. Diakses pada 2020. Penggunaan Narkotika di Kalangan Remaja Meningkat

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan