Penyebab Gangguan Autoimun dan Cara Mencegahnya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Desember 2018
Penyebab Gangguan Autoimun dan Cara MencegahnyaPenyebab Gangguan Autoimun dan Cara Mencegahnya

Halodoc, Jakarta – Gangguan autoimun alias penyakit autoimun merupakan satu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang diri sendiri. Padahal dalam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh seharusnya menjadi penjaga dari serangan bakteri atau virus penyebab penyakit.

Sistem kekebalan tubuh pada orang yang mengalami penyakit autoimun melihat sel tubuh yang sehat sebagai “ancaman” atau organisme asing yang membahayakan. Alhasil, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel tubuh yang sehat tersebut.

Sebenarnya, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab seseorang bisa mengalami gangguan autoimun. Namun kondisi ini sering dikaitkan dengan beberapa faktor, mulai dari etnis, gender yang menyebut bahwa wanita lebih berisiko mengalami penyakit autoimun dibandingkan pria, lingkungan tempat tinggal, dan riwayat keluarga. Nyatanya, penyakit autoimun bisa terjadi salah satunya karena faktor keturunan, yaitu memiliki keluarga yang juga mengalami penyakit ini.

Ada banyak jenis penyakit yang digolongkan sebagai penyakit autoimun. Namun, ada di antara penyakit tersebut yang memicu gejala serupa. Gejala yang umum dan sering muncul sebagai tanda penyakit ini adalah mudah merasa lelah, pegal otot, ruam yang muncul di permukaan kulit, dan demam ringan. Selain itu, penyakit autoimun juga sering menyebabkan rontoknya rambut, dan sering kesemutan di bagian tubuh tertentu, misalnya tangan dan kaki, hingga kesulitan dalam berkonsentrasi.

Diagnosis dan Cara Mencegah Gangguan Autoimun

Sebenarnya, tidak mudah bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit autoimun. Cara untuk mencegah serangan penyakit ini pun masih belum diketahui secara pasti.

Beberapa penyakit autoimun memang memiliki ciri yang khas, tapi gejala yang muncul biasanya bersifat umum dan menyerupai gangguan penyakit lain. Untuk memastikan apakah seseorang mengalami penyakit autoimun atau tidak, biasanya akan dilakukan sejumlah tes, seperti tes antinuclear antibody (ANA) dan jenis tes untuk mengetahui peradangan yang mungkin terjadi karena penyakit autoimun.

Meski belum diketahui cara untuk mencegah penyakit autoimun, tapi ada berbagai hal yang bisa diterapkan untuk mencegahnya, di antaranya:

1. Hindari Stres

Sudah menjadi rahasia umum bahwa stres dan tekanan yang berlebihan bisa mengganggu keseimbangan dan kesehatan tubuh. Alhasil, risiko munculnya gangguan kesehatan pun jadi meningkat. Nah, gangguan kesehatan yang terjadi berlarut-larut bisa menyebabkan sistem imum menurun, dan menjadi risiko penyakit autoimun menyerang.

Maka dari itu, menghindari stres bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan risiko penyakit autoimun menyerang. Cobalah untuk mengatur tingkat stres dan menemukan cara untuk menenangkan saat stres menyerang.

2. Nutrisi Seimbang

Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung nutrisi seimbang bisa membantu menjaga tubuh tetap sehat, dan tentu saja untuk menghindari serangan penyakit. Salah satunya adalah jenis asupan yang dianjurkan untuk selalu dikonsumsi adalah omega-3.

Rutin mengonsumsi makanan yang banyak mengandung omega-3 bisa membantu mencegah dan mengatasi peradangan pada tubuh. Asupan omega-3 yang cukup akan membantu sistem imun tetap aktif dan bekerja optimal, sehingga tubuh menjadi terhindar dari gangguan dan risiko serangan penyakit autoimun.

3. Rutin Berolahraga

Tak dapat dimungkiri, rutin berolahraga bisa menjaga tubuh selalu bugar. Tubuh yang sehat dan bugar berarti sistem imun pun baik. Dengan demikian, risiko serangan penyakit autoimun pun menjadi lebih kecil.

Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit autoimun dan cara mencegahnya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan