Perhatikan Gejala Skizofrenia yang Dialami Lansia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Juli 2020
Perhatikan Gejala Skizofrenia yang Dialami LansiaPerhatikan Gejala Skizofrenia yang Dialami Lansia

Halodoc, Jakarta – Skizofrenia umumnya mulai menunjukkan gejala pada usia remaja hingga pertengahan dewasa. Ciri gangguan mental ini biasanya akan mulai muncul saat pengidapnya berada di antara usia 15 tahun hingga 30 tahun. Namun, gejala kondisi ini juga bisa saja baru muncul pada orang yang sudah lanjut usia alias lansia. Lantas, apa saja gejala skizofrenia pada lansia? 

Sebelumnya perlu diketahui, skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan mental yang bisa menyerang siapa saja. Penyakit yang terjadi dalam jangka panjang ini tidak boleh dianggap sepele sama sekali. Secara umum, kondisi ini menunjukkan gejala yang menyebabkan pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, perubahan perilaku, hingga kekacauan berpikir.

Baca juga: 5 Pemahaman Keliru Penyakit Skizofrenia yang Dipercaya Orang Awam

Skizofrenia pada Lansia 

Gejala skizofrenia juga bisa muncul pada lansia. Sebenarnya, secara umum gejala yang muncul pada lansia maupun orang kebanyakan tidak jauh berbeda. Pengidap gangguan ini bisa mengalami kondisi yang menyebabkan kesulitan membedakan kenyataan dengan pikiran sendiri. Skizofrenia juga bisa memicu gangguan mental lainnya muncul, seperti depresi, gangguan kecemasan, hingga penyalahgunaan obat-obatan.

Kendati begitu, ada beragam tanda skizofrenia yang disebut bisa muncul pada lansia, di antaranya: 

1. Penurunan Kognitif 

Seiring bertambahnya usia, perubahan tentu akan terjadi pada tubuh dan organ manusia. Salah satu perubahan bisa terjadi pada kemampuan kognitif di mana hal ini ternyata lebih rentan terjadi pada lansia yang mengalami skizofrenia. Penanganan tepat dan cepat sangat dibutuhkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat skizofrenia, terutama pada lansia. 

2. Demensia 

Skizofrenia pada lansia juga rentan memicu demensia, yaitu gangguan yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Demensia disebabkan oleh rusaknya sel saraf dan hubungan antar saraf pada otak.

3. Gangguan Memori 

Lansia yang mengidap gangguan mental ini juga disebut berisiko mengalami gangguan memori, seperti pikun. Meski hal ini sebenarnya wajar terjadi seiring bertambahnya usia, tetapi skizofrenia pada lansia sebaiknya tidak diabaikan. 

Kabar buruknya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab skizofrenia bisa terjadi. Namun, risiko penyakit ini disebut bisa meningkat karena beberapa faktor, seperti faktor genetik. Orang yang memiliki riwayat keluarga skizofrenia disebut lebih berisiko mengalami penyakit yang sama. Selain itu, faktor kimia otak juga bisa menjadi pemicu skizofrenia, di mana terjadi ketidakseimbangan kadar dopamin dan serotonin. 

Baca juga: Mengenal Gejala Penyakit Skizofrenia

Hingga kini masih belum ada obat untuk menyembuhkan skizofrenia. Namun, penanganan tetap perlu dilakukan untuk mengendalikan dan mengurangi gejala yang muncul. Kondisi juga bisa menjadi semakin buruk pada pengidap skizofrenia lansia, sebab hal ini bisa mengganggu kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu membantu dan mendampingi orang tua yang memiliki penyakit skizofrenia. 

Baca juga: Inilah 4 Jenis Skizofrenia yang Perlu Diketahui

Masih penasaran tentang skizofrenia pada orang lanjut usia dan apa saja perubahan yang bisa terjadi? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!




Referensi:
Psychiatric Time. Diakses pada 2020. Schizophrenia in Later Life: Patient Characteristics and Treatment Strategies.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Schizophrenia.
Webmd Diakses pada 2020.Schizophrenia and Electroconvulsive Therapy (ECT).

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan