Perlukah Antibiotik untuk Atasi Radang Tenggorokan pada Anak?
Apakah perlu antibiotik untuk mengatasi radang tenggorokan? Jawabannya tergantung pada penyebab yang mendasari.

DAFTAR ISI
- Penyebab Radang Tenggorokan pada Anak
- Gejala Radang Tenggorokan pada Anak
- Perlukah Antibiotik untuk Radang Tenggorokan?
- Jenis Antibiotik untuk Radang Tenggorokan
- Penggunaan Antibiotik yang Tepat
- Apakah Radang Tenggorokan pada Anak Perlu Antibiotik?
- Risiko Resistensi Antibiotik
- Kapan Harus ke Dokter?
- Obat Radang Tenggorokan Selain Antibiotik
- Tips Mencegah Radang Tenggorokan pada Anak
- Kesimpulan
Radang tenggorokan adalah masalah kesehatan umum yang sering terjadi pada anak-anak. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri saat menelan, dan rewel.
Namun, kapan sebenarnya antibiotik diperlukan untuk mengatasi radang tenggorokan pada anak?
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk melawan infeksi bakteri. Antibiotik radang tenggorokan yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang menjadi masalah kesehatan global yang semakin meningkat.
Yuk, bahas secara mendalam mengenai penggunaan antibiotik untuk radang tenggorokan pada anak, termasuk penyebab, gejala, kapan antibiotik diperlukan, risiko resistensi antibiotik, dan alternatif pengobatan lainnya.
Penyebab Radang Tenggorokan pada Anak
Radang tenggorokan pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Virus adalah penyebab paling umum, seperti virus pilek dan flu. Radang tenggorokan akibat virus biasanya sembuh sendiri dalam beberapa hari dengan istirahat yang cukup dan perawatan rumahan.
Namun, radang tenggorokan juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama bakteri Streptococcus pyogenes, yang menyebabkan radang tenggorokan atau strep throat. Radang tenggorokan akibat bakteri memerlukan pengobatan dengan antibiotik.
Penyebab lain radang tenggorokan meliputi:
- Alergi.
- Iritasi akibat polusi udara atau asap rokok.
- Tonsilitis (radang amandel).
Anak ibu alami radang tenggorokan? Ini 7 Obat Radang Tenggorokan untuk Anak yang Ampuh.
Gejala Radang Tenggorokan pada Anak
Gejala radang tenggorokan pada anak dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Gejala umum radang tenggorokan meliputi:
- Nyeri tenggorokan.
- Nyeri saat menelan.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Batuk.
- Pilek.
- Suara serak.
- Kelenjar getah bening membengkak di leher.
- Tonsil merah dan bengkak, kadang-kadang dengan bercak putih.
Pada anak kecil, gejala radang tenggorokan mungkin termasuk rewel, nafsu makan menurun, dan mengeluarkan air liur berlebihan.
Perlukah Antibiotik untuk Radang Tenggorokan?
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penggunaan antibiotik harus rasional dan sesuai dengan diagnosis dokter. Antibiotik hanya efektif untuk infeksi bakteri, dan tidak efektif untuk infeksi virus.
Oleh karena itu, penting untuk menentukan penyebab radang tenggorokan sebelum memberikan antibiotik.
Jika radang tenggorokan disebabkan oleh virus, antibiotik tidak akan membantu dan bahkan dapat menimbulkan efek samping yang tidak perlu.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel usap tenggorokan untuk menguji keberadaan bakteri Streptococcus pyogenes. Hasil tes ini akan membantu dokter menentukan apakah antibiotik diperlukan.
Penting untuk diingat, tidak semua radang tenggorokan memerlukan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang membuat infeksi bakteri lebih sulit diobati di masa depan.
Jenis Antibiotik untuk Radang Tenggorokan
Jika radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes, dokter akan meresepkan antibiotik.
Antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati radang tenggorokan meliputi:
- Penisilin: Antibiotik lini pertama untuk radang tenggorokan.
- Amoksisilin: Alternatif penisilin yang sering diresepkan untuk anak-anak karena rasanya lebih enak.
- Sefalosporin: Antibiotik yang digunakan jika pasien alergi terhadap penisilin.
- Makrolida (seperti eritromisin atau azitromisin): Antibiotik lain yang dapat digunakan jika pasien alergi terhadap penisilin.
Durasi pengobatan antibiotik biasanya 10 hari. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan, bahkan jika anak sudah merasa lebih baik setelah beberapa hari.
Menghentikan pengobatan terlalu dini dapat menyebabkan infeksi kambuh dan meningkatkan risiko resistensi antibiotik.
Penggunaan Antibiotik yang Tepat
Penggunaan antibiotik harus selalu berdasarkan resep dan anjuran dokter. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan antibiotik dengan tepat:
- Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan antibiotik kepada anak.
- Ikuti dosis dan durasi pengobatan yang diresepkan oleh dokter.
- Berikan antibiotik pada waktu yang sama setiap hari.
- Jangan pernah memberikan antibiotik yang diresepkan untuk orang lain kepada anak.
- Jangan menyimpan sisa antibiotik untuk digunakan di kemudian hari.
Penting untuk memahami bahwa antibiotik hanya efektif untuk infeksi bakteri, bukan virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat tidak akan menyembuhkan infeksi virus dan dapat menyebabkan efek samping yang tidak perlu, seperti gangguan pencernaan dan reaksi alergi.
Untuk membantu mencegah resistensi antibiotik, penting untuk menggunakan antibiotik hanya ketika benar-benar diperlukan dan sesuai dengan anjuran dokter.
Ibu perlu tahu, Ini Cara Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak.
Apakah Radang Tenggorokan pada Anak Perlu Antibiotik?
Penggunaan antibiotik untuk radang tenggorokan pada anak merupakan hal yang sering menjadi pertanyaan.
Antibiotik hanya efektif melawan infeksi bakteri, bukan virus. Oleh karena itu, antibiotik hanya diperlukan jika radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri, seperti pada kasus strep throat.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diagnosis radang tenggorokan akibat bakteri memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti tes usap tenggorokan (kultur tenggorok) atau tes cepat antigen streptokokus.
Jika hasil tes positif, dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau tidak sesuai indikasi dapat menyebabkan resistensi antibiotik, di mana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik. Hal ini membuat infeksi bakteri di kemudian hari menjadi lebih sulit diobati.
Risiko Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotik adalah ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global.
Ketika bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik, infeksi bakteri menjadi lebih sulit diobati, memerlukan penggunaan antibiotik yang lebih kuat atau lebih mahal, dan dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, bahkan kematian.
Penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat merupakan faktor utama yang mendorong perkembangan resistensi antibiotik. Semakin sering antibiotik digunakan, semakin besar peluang bakteri untuk mengembangkan resistensi.
Untuk membantu mencegah resistensi antibiotik, penting untuk:
- Menggunakan antibiotik hanya ketika benar-benar diperlukan dan sesuai dengan anjuran dokter.
- Menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan, bahkan jika sudah merasa lebih baik.
- Mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan secara teratur, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
- Mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan untuk mencegah infeksi bakteri tertentu.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera bawa anak ke dokter jika mengalami gejala radang tenggorokan berikut:
- Nyeri tenggorokan yang parah dan berlangsung lebih dari beberapa hari.
- Kesulitan menelan atau bernapas.
- Demam tinggi (lebih dari 38,5°C).
- Kelenjar getah bening yang sangat bengkak dan nyeri di leher.
- Ruam.
- Sakit kepala parah.
- Muntah atau diare.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan tes untuk menentukan penyebab radang tenggorokan dan memberikan pengobatan yang tepat.
Ibu bisa saimak juga, Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Radang Tenggorokan pada Anak.
Obat Radang Tenggorokan Selain Antibiotik
Jika radang tenggorokan disebabkan oleh virus, antibiotik tidak akan efektif. Ada beberapa cara untuk meredakan gejala radang tenggorokan akibat virus di rumah:
- Istirahat yang cukup.
- Minum banyak cairan, seperti air putih, teh hangat dengan madu, atau sup kaldu.
- Berkumur dengan air garam hangat.
- Menggunakan pelega tenggorokan (lozenges) untuk meredakan nyeri tenggorokan.
- Mengonsumsi pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri.
- Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara dan meredakan iritasi tenggorokan.
Pastikan untuk selalu mengikuti dosis yang dianjurkan pada kemasan obat dan berkonsultasi dengan dokter jika gejala tidak membaik atau memburuk.
Tips Mencegah Radang Tenggorokan pada Anak
Ada beberapa cara untuk membantu mencegah radang tenggorokan pada anak:
- Ajarkan anak untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah batuk, bersin, atau sebelum makan.
- Hindari berbagi makanan, minuman, atau peralatan makan dengan orang lain.
- Ajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
- Hindari paparan asap rokok dan polusi udara.
- Pastikan anak mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan, termasuk vaksin flu.
Kesimpulan
Antibiotik hanya efektif untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang merupakan masalah kesehatan global yang serius.
Jika anak mengalami gejala radang tenggorokan, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak di Halodoc.
Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat radang tenggorokan dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!


