Advertisement

Pick Me Girl: Analisis Psikologi di Baliknya

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Agustus 2025

Perilaku pick me girl bisa menjadi cara untuk mencoba berbagai peran dan mencari pengakuan dari orang lain.

Pick Me Girl: Analisis Psikologi di BaliknyaPick Me Girl: Analisis Psikologi di Baliknya

DAFTAR ISI

  1. Perspektif Psikologi Tentang Pick Me Girl
  2. Faktor-Faktor Psikologis yang Mendasari
  3. Dampak Perilaku Pick Me Girl
  4. Bagaimana Mengelola Keinginan untuk Disukai?
  5. Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

“Pick me girl” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perempuan yang berusaha mendapatkan perhatian atau validasi dari laki-laki (atau kelompok tertentu) dengan menunjukkan bahwa dirinya “berbeda” dari perempuan lain.

Perilaku ini seringkali melibatkan merendahkan minat, hobi, atau karakteristik yang dianggap feminin, sambil menonjolkan kualitas yang dianggap lebih maskulin atau “unik”.

Sebagai contoh, seorang “pick me girl” mungkin berkata, “Aku tidak suka drama seperti perempuan lain,” atau “Aku lebih suka bermain video game daripada berdandan.”

Tujuannya adalah untuk memposisikan diri sebagai sosok yang lebih menarik atau superior di mata orang yang ingin mereka impressed.

Perspektif Psikologi Tentang Pick Me Girl

Dari sudut pandang psikologi, fenomena “pick me girl” dapat dianalisis melalui beberapa kerangka teori, antara lain:

  • Teori Pembentukan Identitas (Erik Erikson): Remaja dan dewasa muda sedang dalam proses mencari dan membentuk identitas diri. Perilaku “pick me girl” bisa menjadi cara untuk mencoba berbagai peran dan mencari pengakuan dari orang lain.
  • Teori Manajemen Kesan (Impression Management): Individu secara sadar atau tidak sadar berusaha mengontrol bagaimana orang lain melihat mereka. Dalam kasus ini, “pick me girl” berusaha menciptakan kesan sebagai sosok yang unik dan menarik.
  • Kebutuhan Akan Pengakuan (Self-Esteem): Perilaku ini bisa jadi berasal dari kebutuhan yang kuat untuk mendapatkan validasi dan meningkatkan harga diri. Dengan merasa “berbeda” dan “lebih baik” dari perempuan lain, seorang “pick me girl” mungkin merasa lebih percaya diri.
  • Teori Kognitif Sosial (Albert Bandura): Individu belajar melalui observasi dan imitasi. Paparan media sosial yang menampilkan stereotip gender dapat memengaruhi perilaku seseorang.

Jika kamu butuh teman bicara, Ini Rekomendasi Psikolog Online Berpengalaman di Halodoc yang bisa dihubungi kapan pun dan di mana pun.

Faktor-Faktor Psikologis yang Mendasari

Beberapa faktor psikologis yang dapat mendasari perilaku “pick me girl” meliputi:

  • Kurangnya rasa percaya diri: Individu mungkin merasa tidak aman dengan dirinya sendiri dan berusaha mencari validasi dari luar.
  • Internalisasi stereotip gender: Individu mungkin telah menyerap stereotip negatif tentang perempuan dan berusaha menjauhkan diri dari stereotip tersebut.
  • Pengalaman sosial: Pengalaman masa lalu, seperti penolakan atau perundungan, dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain.
  • Pengaruh media sosial: Media sosial dapat memperkuat stereotip gender dan memberikan tekanan untuk tampil sempurna.

Dampak Perilaku Pick Me Girl

Perilaku “pick me girl” dapat memiliki dampak negatif, baik bagi individu yang melakukannya maupun bagi orang-orang di sekitarnya:

  • Merusak hubungan dengan perempuan lain: Perilaku merendahkan perempuan lain dapat menciptakan permusuhan dan merusak solidaritas.
  • Memperkuat stereotip gender: Perilaku ini dapat memperkuat stereotip negatif tentang perempuan dan membatasi ekspresi diri.
  • Menurunkan self-esteem: Meskipun awalnya bertujuan untuk meningkatkan harga diri, perilaku ini justru dapat membuat seseorang merasa lebih tidak aman dan tidak autentik.
  • Kecemasan dan depresi: Tekanan untuk selalu tampil “berbeda” dan mendapatkan validasi dapat menyebabkan stres dan masalah kesehatan mental lainnya.

Simak informasi lain seputar Psikologi Remaja – Permasalahan & Penanganannya yang Bisa Dilakukan berikut ini.

Bagaimana Mengelola Keinginan untuk Disukai?

Jika kamu merasa memiliki kecenderungan untuk menjadi “pick me girl”, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Sadarilah perilaku tersebut: Langkah pertama adalah mengenali bahwa kamu memiliki kecenderungan untuk merendahkan perempuan lain demi mendapatkan perhatian.
  • Identifikasi akar masalahnya: Cobalah untuk memahami mengapa kamu merasa perlu melakukan hal tersebut. Apakah karena kurang percaya diri, internalisasi stereotip gender, atau pengalaman sosial yang negatif?
  • Fokus pada pengembangan diri: Alihkan perhatian dari mencari validasi eksternal ke pengembangan diri. Fokus pada kekuatan dan kualitas positif yang kamu miliki.
  • Bangun hubungan yang sehat dengan perempuan lain: Berusahalah untuk membangun hubungan yang suportif dan positif dengan perempuan lain. Hargai perbedaan dan rayakan kekuatan masing-masing.
  • Tantang stereotip gender: Sadari bahwa stereotip gender itu membatasi dan tidak akurat. Berusahalah untuk berpikir kritis tentang pesan-pesan yang kamu terima dari media dan masyarakat.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika perilaku pick me girl menyebabkan masalah yang signifikan dalam hidupmu, atau jika kamu mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional di Halodoc.

Terapis atau konselor dapat membantumu untuk memahami akar masalahnya dan mengembangkan strategi koping yang lebih sehat.

Tunggu apa lagi? Yuk hubungi psikolog atau psikiater di bawah ini!

Referensi:
Cosmopolitan. Diakses pada 2025. What’s a Pick-Me Girl? Here’s What You Need to Know.
wikiHow. Diakses pada 2025. Pick Me Girls: Who They Are and How to Spot Them.
CNN. Diakses pada 2025. Experts explain the damage labeling ‘Pick-me’ girls can do