Rangkaian Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Lupus Nefritis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Agustus 2020
Rangkaian Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Lupus NefritisRangkaian Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Lupus Nefritis

Halodoc, Jakarta - Lupus nefritis merupakan salah satu gejala paling serius pada pengidap penyakit lupus, yang ditandai dengan adanya peradangan pada organ ginjal. Lupus sendiri merupakan penyakit autoimun di mana sistem imun tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh yang sehat. Pada lupus nefritis, sistem imun menyerang organ ginjal, sehingga fungsi normal ginjal terganggu. Berikut langkah diagnosis lupus nefritis.

Baca juga: Inilah Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Lupus

Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Lupus Nefritis

Langkah awal pemeriksaan akan dilakukan dengan menanyakan gejala dan riwayat penyakit pengidap yang pernah dialami sebelumnya. Selain itu, dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan ditambah dengan sejumlah pemeriksaan penunjang, di antaranya:

1.Pemeriksaan Urine

Diagnosis lupus nefritis yang pertama dilakukan dengan pemeriksaan urine. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana fungsi kerja ginjal. Pemeriksaan urine dilakukan dengan mengukur kadar protein, sel darah merah, serta sel darah putih dalam tubuh.

2.Tes Darah

Tes darah menjadi langkah diagnosis lupus nefritis selanjutnya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kandungan zat-zat sisa dalam darah, contohnya kreatinin dan ureum dalam darah. Tes darah dilakukan untuk menilai fungsi ginjal. Saat kondisi normal, zat-zat tersebut tidak muncul karena telah disaring oleh ginjal. 

3.Pemeriksaan Urine 24 Jam

Pemeriksaan selanjutnya dalam mendiagnosis lupus nefritis adalah dengan pemeriksaan urine 24 jam. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kemampuan ginjal dalam menyaring zat-zat sisa dalam tubuh. Pemeriksaan urine ini beda dengan penjelasan sebelumnya, karena akan menunjukkan seberapa banyak kandungan protein yang muncul di urine selama 24 jam.

4.USG Perut

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk menampilkan kondisi ginjal secara detail. Pemeriksaan USG pada ginjal ini berfungsi untuk melihat adanya kelainan pada bentuk dan ukuran ginjal.

5.Biopsi Ginjal

Pemeriksaan terakhir dalam mendiagnosis lupus nefritis adalah dengan biopsi ginjal. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan ginjal, lalu memeriksanya dengan mikroskop. Biopsi ginjal merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk memeriksa adanya kerusakan jaringan ginjal dan mengetahui apa yang menjadi penyebabnya.

Untuk lebih jelasnya mengenai sejumlah pemeriksaan tersebut, silahkan mendiskusikannya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa bertanya dengan sejelas-jelasnya apa yang harus kamu lakukan sebelum, selama, dan setelah prosedur dilakukan.

Baca juga: Waspada, Penyakit Lupus Dapat Sebabkan Perikarditis

Ketahui Apa yang Menjadi Gejala dari Lupus Nefritis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit ini disebabkan oleh penyakit lupus. Meski belum dapat dipastikan apa yang menjadi penyebabnya, tetapi penyakit ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Kelainan genetik.
  • Infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit.
  • Bahan kimia berbahaya.
  • Zat polutan.

Gejala yang muncul awalnya tidak jelas. Gejala yang paling sering muncul adalah pembengkakan pada kaki, tangan, atau wajah. Berikut ini beberapa gejala lain yang sering muncul:

  • Kenaikan berat badan akibat ketidakmampuan ginjal membuang cairan tubuh.
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi.
  • Adanya kandungan darah dalam urine.
  • Adanya busa dalam urine karena protein.
  • Sering buang air kecil terutama pada malam hari.
  • Sakit kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Sesak napas.

Jika lupus sedang dalam fase aktif, maka gejala yang tampak meliputi lemah, lemas, demam, ruam kulit, sariawan, nyeri sendi, rambut rontok, serta nyeri dada.

Baca juga: Alasan Lupus Bisa Sebabkan Gagal Ginjal

Lupus nefritis merupakan penyakit yang disebabkan oleh beragam faktor. Beberapa faktor tersebut, yaitu riwayat keluarga dengan penyakit yang sama. berjenis kelamin pria, berusia 20–40 tahun, perokok, stres, serta sering terkena paparan sinar matahari yang berlebihan.

Namun, dengan menerapkan pola hidup sehat, kamu akan terhindar dari gangguan kesehatan yang satu ini. Beberapa pola hidup sehat yang bisa kamu terapkan, yaitu berolahraga secara teratur, konsumsi banyak air putih, jangan merokok, jangan mengonsumsi alkohol, menjaga tekanan darah tetap stabil, mengurangi makan berlemak, serta menghindari pemakaian obat yang dapat memengaruhi kerja ginjal.

Referensi:
Kidney Diseases. Diakses pada 2020. Lupus and Kidney Disease (Lupus Nephritis).
Medline Plus. Diakses pada 2020. Lupus Nephritis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Lupus Nephritis.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan