Advertisement

Sakit Dada Sebelah Kiri? Ini Berbagai Penyebabnya

13 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   24 Oktober 2025

Sakit dada sebelah kiri disebabkan oleh berbagai faktor.

Sakit Dada Sebelah Kiri? Ini Berbagai PenyebabnyaSakit Dada Sebelah Kiri? Ini Berbagai Penyebabnya

DAFTAR ISI


Sakit dada sebelah kiri sering kali menjadi sumber kekhawatiran, karena dapat menandakan berbagai kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan.

Meskipun banyak orang mengaitkan sakit ini dengan masalah jantung, penyebabnya sebenarnya bisa sangat bervariasi. 

Mulai dari masalah otot dada hingga gangguan pencernaan, memahami penyebab sakit dada sebelah kiri dapat membantu kita mengenali kapan harus mencari pertolongan medis.

Penting untuk tidak mengabaikan rasa sakit ini, terutama jika disertai gejala lain seperti sesak napas, pusing, atau berkeringat.

Dengan menyadari gejala sejak awal, kita dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.

Ketahui Penyebab Sakit Dada Sebelah Kiri

Sakit dada di sebelah kiri dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. 

Berikut adalah beberapa penyebab umum sakit dada sebelah kiri yang perlu kamu ketahui:

1. Angina (Nyeri Dada)

Angina merupakan salah satu gejala penyakit jantung koroner. Rasa sakitnya dapat menyebar ke lengan kiri, bahu kiri, leher, dan rahang kiri. 

Selain rasa sakit, kamu mungkin juga merasakan ketidaknyamanan, tekanan, atau sensasi seperti terjepit di dada, yang biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau stres. 

Apa saja obat untuk mengatasi sakit dada: Ini 5 Pilihan Obat Sakit Dada yang Efektif Redakan Nyeri

2. Serangan Jantung

Beberapa serangan jantung diawali dengan nyeri dada ringan yang perlahan-lahan meningkat, sedangkan yang lain dapat muncul dengan nyeri yang sangat tajam dan mendadak di sisi kiri atau tengah dada. 

Gejala tambahan yang sering muncul adalah sesak napas, berkeringat dingin, mual, atau rasa pusing. Jika kamu mengalami kombinasi gejala ini, segera cari bantuan medis.

3. Miokarditis

Penyebab sakit dada sebelah kiri saat tarik nafas lainnya adalah miokarditis, peradangan pada otot jantung yang dapat disebabkan oleh infeksi virus. 

Gejala yang menyertai mungkin termasuk kelelahan, detak jantung yang tidak teratur, sesak napas, dan nyeri dada. 

Jika kamu merasa lemas dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter.

4. Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah penyakit yang mempengaruhi otot jantung, menyebabkan jantung melemah dan kesulitan memompa darah. 

Dalam beberapa kasus, penderita mungkin tidak mengalami gejala, tetapi saat gejala muncul, mereka bisa termasuk nyeri dada, sesak napas, dan pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki. 

5. Perikarditis

Perikarditis dapat menyebabkan nyeri tajam di tengah atau sebelah kiri dada, yang bisa terasa lebih buruk saat bernapas dalam-dalam, batuk, atau berbaring. 

Gejala lainnya dapat mencakup demam, kelelahan, dan nyeri yang menjalar ke bahu atau leher. Jika kamu mengalami gejala ini, segeralah cari bantuan medis.

6. Serangan Panik

Serangan panik atau panic attack, bisa muncul secara tiba-tiba dan disertai dengan rasa sakit di dada, sesak napas, detak jantung cepat, serta perasaan cemas atau ketakutan yang mendalam. 

Gejala ini biasanya akan mencapai puncaknya dalam waktu 10 menit. Jika kamu sering mengalami serangan panik, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikiater.

7. Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD)

GERD menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, menghasilkan rasa terbakar pada area dada dan perut. 

Gejala lainnya termasuk regurgitasi makanan atau cairan, terasa pahit di dalam mulut, dan kesulitan menelan makanan. 

Mau tahu obat untuk mengatasi asam lambung? Ini daftarnya: Obat Asam Lambung Naik yang Mudah Ditemukan di Apotik

8. Hernia Hiatus

Hernia hiatus terjadi ketika bagian atas lambung mendorong melalui diafragma, yang bisa menyebabkan nyeri dada, terutama setelah makan atau saat berbaring. 

Gejala lain yang dapat muncul adalah kesulitan menelan, perut kembung, dan nyeri ulu hati. 

9. Cedera Otot atau Dinding Dada

Nyeri dada akibat cedera otot bisa disebabkan oleh aktivitas fisik yang berlebihan atau cedera akibat kecelakaan. 

Gejalanya termasuk nyeri saat bergerak atau menekan area yang terluka, dan bisa berlangsung hingga 10 minggu. 

10. Paru-paru Kolaps (Pneumothorax)

Paru-paru kolaps bisa terjadi akibat cedera atau penyakit paru-paru. 

Gejala utamanya adalah nyeri tajam mendadak di dada, sesak napas, dan detak jantung cepat.

Jika kamu mengalami gejala ini, segera cari bantuan medis, karena kondisi ini bisa mengancam nyawa.

11. Pneumonia

Pneumonia dapat menyebabkan nyeri dada yang tajam atau menyengat, yang bisa menjadi lebih parah saat bernapas dalam-dalam atau batuk. 

Penyakit ini juga disertai gejala lain, seperti demam, batuk yang biasanya disertai dengan dahak, dan sesak napas. 

12. Hipertensi Pulmonal

Hipertensi pulmonal adalah kondisi di mana tekanan darah di pembuluh darah paru-paru meningkat, yang dapat menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan. 

Gejala ini juga bisa semakin memburuk ketika sedang beraktivitas.

13. Emboli Paru (PE)

Emboli paru adalah gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di paru-paru, menyebabkan nyeri dada tajam yang mendadak, sesak napas, dan mungkin batuk dengan darah. 

Penyakit ini termasuk dalam keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera. Jika kamu mencurigai adanya emboli paru, jangan ragu untuk mencari pertolongan.

14. Diseksi Aorta

Diseksi aorta adalah kondisi serius di mana aorta robek, menyebabkan kebocoran darah ke bagian tubuh lainnya. 

Gejalanya termasuk nyeri dada yang sangat tajam, yang bisa menjalar ke punggung, serta pusing, dan berpotensi kehilangan kesadaran. 

Penyebab Nyeri Dada yang Tidak Berhubungan dengan Jantung

Ada juga nyeri dada yang tidak disebabkan oleh masalah jantung:

1. Gangguan Otot dan Tulang

Nyeri dada akibat gangguan otot dan tulang biasanya terjadi karena cedera, peradangan, atau ketegangan otot di area dada dan tulang rusuk.

Cedera akibat benturan keras, olahraga berlebihan, atau kecelakaan dapat menyebabkan dada sebelah kiri sakit seperti tertusuk.

Costochondritis adalah peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada (sternum).

Nyeri yang timbul bisa menyerupai sakit dada sebelah kiri atas payudara dan terasa lebih intens saat ditekan atau saat bernapas dalam.

2. Gangguan Pencernaan

Masalah pada sistem pencernaan sering kali menyebabkan nyeri dada yang bisa disalahartikan sebagai serangan jantung, terutama jika melibatkan refluks asam atau gas berlebih di perut.

GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada yang disebut heartburn.

Nyeri GERD bisa menyerupai sakit dada sebelah kiri atas payudara, terutama setelah makan makanan pedas, asam, atau berlemak.

Produksi asam lambung berlebih dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut bagian atas yang bisa menjalar ke dada. Biasanya disertai kembung, mual, dan sering bersendawa.

Ulkus atau luka di dinding lambung bisa menyebabkan nyeri perut yang tajam yang terkadang menjalar ke dada.

Akumulasi gas di lambung atau usus dapat memberikan tekanan ke diafragma, yang dapat menyebabkan dada sakit sebelah kiri.

Biasanya lebih terasa setelah makan dalam porsi besar atau mengonsumsi makanan yang menghasilkan gas seperti kacang-kacangan dan minuman berkarbonasi.

3. Gangguan Paru-paru

Beberapa kondisi paru-paru dapat menyebabkan dada sebelah kiri sakit seperti tertusuk, terutama saat bernapas dalam atau batuk.

Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus dapat menimbulkan nyeri dada yang memburuk saat bernapas atau batuk.

Gejala lain yang menyertai termasuk demam, batuk berdahak, menggigil, dan sesak napas.

Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah menyumbat pembuluh darah di paru-paru, menyebabkan dada sakit sebelah kiri yang terasa tajam dan tiba-tiba. Biasanya disertai sesak napas, detak jantung cepat, dan pusing.

Pneumotoraks (kolaps aru-paru) terjadi ketika udara bocor ke ruang antara paru-paru dan dinding dada, menyebabkan paru-paru tidak bisa mengembang dengan normal.

Nyeri dada yang terjadi bisa mendadak dan tajam, disertai kesulitan bernapas. Faktor risiko termasuk cedera dada, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan merokok berat.

Apa saja penyebab PPOK? Baca di sini: Ini Penyebab Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yang Perlu Diketahui

Asma yang parah bisa menyebabkan dada sebelah kiri sakit saat tarik nafas, terutama saat mengalami serangan asma.

Sesak napas, mengi, dan batuk kronis juga sering menyertai kondisi ini.

4. Gangguan Kecemasan atau Serangan Panik

Kondisi psikologis seperti stres, kecemasan, dan serangan panik sering kali menyebabkan nyeri dada yang menyerupai gejala serangan jantung.

Serangan panik dapat menyebabkan nyeri dada yang tajam, sensasi sesak, jantung berdebar kencang, dan perasaan takut yang ekstrem.

Gejala ini sering muncul secara tiba-tiba dan bisa bertahan selama beberapa menit hingga lebih dari satu jam.

Hiperventilasi akibat kecemasan dapat menyebabkan dada sebelah kiri sakit seperti tertusuk, terutama karena kadar karbon dioksida dalam darah menurun.

Bisa disertai pusing, kesemutan di tangan dan kaki, serta perasaan kehilangan kontrol.

Faktor Risiko Nyeri Dada

Berikut sejumlah faktor yang bisa meningkatkan nyeri dada, terutama yang berkaitan dengan jantung:

  • Usia di atas 40 tahun
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga
  • Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Obesitas dan gaya hidup sedentary
  • Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan

Apa Kata Riset?

Penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA mengungkapkan bahwa:

  • Nyeri dada sebelah kiri sering kali dikaitkan dengan kondisi jantung, seperti angina atau serangan jantung.
  • Namun, tidak semua nyeri dada merupakan tanda penyakit jantung. Nyeri yang bersifat tajam, bertambah parah saat menarik napas dalam, atau berubah dengan posisi tubuh cenderung berasal dari penyebab non-jantung, seperti peradangan otot atau masalah paru-paru.
  • Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan karakteristik nyeri dan faktor pemicunya untuk menentukan penyebab yang tepat.

Gejala Nyeri Dada yang Mengindikasikan Kondisi Medis Serius

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri dada yang disertai dengan:

  • Nyeri menjalar ke lengan, rahang, atau punggung
  • Sesak napas
  • Keringat dingin
  • Mual atau muntah
  • Pusing atau pingsan

Jika mengalami dada sebelah kiri sakit yang terus-menerus atau berulang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Hubungi Dokter di Halodoc Jika Mengalami Sakit Dada

Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala yang tidak biasa, sebaiknya hubungi dokter di Halodoc.

Berikut ini rekomendasi dokter yang bisa memberikan informasi lebih dalam terkait berbagai kondisi yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.

Mereka sudah memiliki pengalaman lebih dari 9 tahun dan memiliki rating bagus dari pasien-pasien yang mereka tangani:

1. dr. Ida Bagus Komang Arjawa Sp.JP

Dokter Ida Bagus Komang Arjawa Sp.JP adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2014 dan Universitas Sebelas Maret pada 2020.

Saat ini, ia melakukan praktik di Buleleng, Bali dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dengan nomor STR 3311402321153200.

Dengan pengalaman selama 10 sebagai dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Ida Bagus Komang Arjawa Sp.JP bisa memberikan konsultasi tentang penyakit jantung dan pembuluh darah di Halodoc. 

Chat dr. Ida Bagus Komang Arjawa Sp.JP mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Prayoga Setiawan Sp.JP, FIHA

Dokter Prayoga Setiawan Sp.JP, FIHA adalah pilihan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lain yang bisa kamu hubungi. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2014 dan 2023.

Saat ini, dr. Prayoga Setiawan Sp.JP, FIHA berpraktik di Denpasar, Bali, dan juga menjadi anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dengan nomor STR 5111402323153197.

Ia memiliki pengalaman selama 10 tahun, sehingga kamu tak perlu ragu lagi untuk bertanya seputar penyakit jantung dan pembuluh darah di Halodoc. 

Chat dr. Prayoga Setiawan Sp.JP, FIHA mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Diagnosis Sakit Dada Sebelah Kiri

Sakit dada sebelah kiri tidak bisa dianggap sepele, karena bisa jadi berkaitan dengan masalah jantung, paru-paru, pencernaan, atau otot.

Untuk menentukan penyebab pastinya, dokter akan melakukan pendekatan menyeluruh, dimulai dari anamnesis atau wawancara medis untuk menggali riwayat keluhan, gaya hidup, dan riwayat penyakit sebelumnya.

Setelah itu, dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik, seperti mendengarkan detak jantung dan suara paru-paru menggunakan stetoskop, serta memeriksa adanya nyeri tekan pada dada atau punggung.

Jika dibutuhkan, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang berikut ini:

  • EKG (Elektrokardiogram): Alat ini mencatat aktivitas listrik jantung dan bisa membantu mendeteksi gangguan irama jantung atau tanda-tanda serangan jantung.
  • Tes darah: Digunakan untuk mengukur kadar enzim jantung seperti troponin, yang bisa meningkat saat terjadi serangan jantung. Tes ini juga bisa mendeteksi tanda infeksi atau inflamasi.
  • Rontgen dada: Pemeriksaan ini membantu melihat struktur paru-paru, jantung, dan tulang dada, serta mendeteksi kelainan seperti infeksi paru (pneumonia) atau pembesaran jantung.
  • CT Scan atau MRI dada: Digunakan untuk melihat gambaran organ secara lebih detail, terutama jika dicurigai adanya sumbatan pembuluh darah atau tumor.
  • Ekokardiogram: Tes ini memanfaatkan gelombang suara (ultrasound) untuk melihat seberapa baik jantung memompa darah dan apakah ada kelainan pada katup atau dinding jantung.
  • Angiografi koroner: Pemeriksaan invasif untuk mengevaluasi apakah ada penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang dapat menyebabkan nyeri dada karena angina atau serangan jantung.

Diagnosis yang akurat sangat penting agar pengobatan bisa tepat sasaran.

Pengobatan Sakit Dada Sebelah Kiri

Setelah penyebab nyeri dada diketahui, dokter akan menentukan pengobatan yang paling sesuai.

Penanganan ini bisa berbeda-beda, tergantung apakah nyeri berasal dari jantung, paru, otot, atau sistem pencernaan. Berikut beberapa opsi pengobatan yang umum diberikan:

1. Obat-obatan

  • Jika berasal dari jantung, bisa diberikan nitrat, beta-blocker, atau antiplatelet untuk mengurangi beban kerja jantung dan memperbaiki aliran darah.
  • Jika penyebabnya adalah gangguan pencernaan seperti GERD, maka bisa diberikan antasida atau penghambat asam lambung.
  • Bila ada infeksi, antibiotik akan diresepkan. Sedangkan untuk nyeri otot, pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol bisa digunakan.

2. Terapi tambahan

Nyeri yang disebabkan oleh ketegangan otot atau faktor psikologis seperti stres dan serangan panik bisa diredakan melalui fisioterapi, latihan pernapasan, atau terapi relaksasi.

3. Tindakan medis lanjutan

Jika ditemukan penyumbatan pembuluh darah jantung, dokter mungkin akan melakukan prosedur pemasangan stent atau operasi bypass.

Pada kasus lain, bisa dilakukan tindakan untuk mengeluarkan cairan di paru-paru atau operasi jika ditemukan tumor atau kelainan struktur organ.

Pencegahan Sakit Dada Sebelah Kiri

Supaya kamu bisa terhindar dari nyeri dada yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, beberapa gaya hidup sehat perlu dijalani secara konsisten, antara lain:

1. Menjaga kesehatan jantung

Terapkan pola makan sehat dengan membatasi konsumsi lemak jenuh dan garam, rutin berolahraga seperti jalan kaki atau bersepeda, hentikan kebiasaan merokok, dan kelola stres dengan teknik seperti meditasi atau yoga.

2. Cegah masalah pencernaan

Hindari makanan pedas, berlemak, atau asam yang bisa memicu refluks asam lambung. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering, dan jangan langsung tidur atau berbaring setelah makan.

3. Rawat kesehatan otot dan tulang

Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga untuk menghindari cedera otot. Selain itu, jaga postur tubuh saat duduk atau berdiri agar otot dada tidak mengalami ketegangan berlebih.

Kesimpulan

Sakit dada sebelah kiri saat menarik napas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah otot hingga kondisi medis yang serius. Penting untuk memahami potensi penyebab nyeri dada dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.

Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, sebagian besar penyebab sakit dada sebelah kiri dapat diobati dan dikelola dengan efektif.

Apabila kamu atau orang terdekat mengalami sakit dada sebelah kiri yang tak kunjung mereda, terutama jika disertai gejala lain, segeralah hubungi dokter spesialis jantung di Halodoc.

Tidak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Referensi:
American Heart Association. Diakses pada 2025. Common causes of chest pain.
CDC. Diakses pada 2025. Heart attack symptoms, risk, and recovery.
Levy D, et al. Diakses pada 2025. Aortic dissection.
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2025. Pulmonary Embolism (PE).
JAMA. Diakses pada 2025. Value and Limitations of Chest Pain History in the Evaluation of Patients With Suspected Acute Coronary Syndromes.

FAQ

1. Sakit dada sebelah kiri pertanda apa?

Sakit dada sebelah kiri bisa menjadi pertanda berbagai kondisi, mulai dari yang ringan hingga serius, seperti:

  • Masalah jantung, misalnya angina atau serangan jantung.
  • Gangguan pencernaan, seperti asam lambung naik (GERD).
  • Masalah otot atau tulang dada, seperti otot tertarik atau peradangan tulang rawan (costochondritis).
  • Gangguan paru-paru, seperti pneumonia atau pleuritis.

Selain itu, stres atau rasa cemas berlebihan juga bisa memicu sensasi nyeri dada mirip gejala jantung.

2. Apa yang harus dilakukan jika nyeri dada sebelah kiri?

Berikut langkah awal yang bisa dilakukan ketika dada terasa nyeri di sebelah kiri:

  • Segera duduk atau berbaring dengan tenang dan hindari aktivitas berat.
  • Perhatikan durasi dan sifat nyeri (menusuk, seperti ditekan, menjalar ke lengan/tulang rahang).
  • Jika nyeri disertai sesak napas, mual, keringat dingin, atau pingsan, segera cari pertolongan medis darurat karena bisa jadi itu gejala serangan jantung.

Sementara untuk nyeri ringan, bisa konsumsi obat pereda nyeri, tapi tetap konsultasi ke dokter jika tidak membaik.

3. Sakit dada sebelah kiri seperti ditusuk penyakit apa?

Rasa nyeri seperti ditusuk di dada kiri bisa disebabkan oleh:

  • Peradangan otot atau tulang dada, seperti costochondritis.
  • Saraf terjepit atau nyeri otot karena postur tubuh yang salah atau kelelahan.
  • Gangguan lambung, seperti refluks asam lambung.

Namun, pada beberapa kasus, gejala serangan jantung juga bisa terasa seperti ditusuk, meskipun lebih sering terasa seperti ditekan berat, sehingga perlu untuk tetap waspada.

4. Dada bagian kiri ada organ apa?

Pada dada bagian kiri terdapat beberapa organ penting, antara lain:

  • Otot dan tulang dada serta saraf.
  • Jantung, yang letaknya sedikit ke kiri dari garis tengah dada.
  • Paru-paru kiri.
  • Lambung bagian atas.
  • Pankreas dan limpa, meskipun lebih ke arah perut atas kiri.