Advertisement

Selain Pepaya, Ini 9 Buah Pelancar BAB yang Efektif dan Mudah Didapatkan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   01 Oktober 2025

Sembelit dapat diatasi dengan berbagai cara alami, salah satunya adalah dengan mengonsumsi buah pelancar BAB (buang air besar) yang kaya serat.

Selain Pepaya, Ini 9 Buah Pelancar BAB yang Efektif dan Mudah DidapatkanSelain Pepaya, Ini 9 Buah Pelancar BAB yang Efektif dan Mudah Didapatkan

Daftar Isi:

Sembelit atau konstipasi adalah masalah pencernaan umum yang ditandai dengan kesulitan buang air besar (BAB). Kondisi ini bisa sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Salah satu cara alami dan efektif untuk mengatasi sembelit adalah dengan mengonsumsi buah pelancar BAB atau buah yang kaya serat. Mau tahu apa saja pilihan buahnya?

Buah Pelancar BAB Selain Pepaya

Pepaya sudah terkenal sebagai buah pelancar BAB alami. Buah ini mengandung enzim papain yang membantu memecah protein dan melancarkan pencernaan.

Nah, selain pepaya, ada pula buah-buahan lainnya yang dapat membantu melancarkan buang air besar. Berikut daftar buah pelancar BAB lainnya”

1. Apel: Kaya Serat dan Pektin

Apel adalah sumber serat yang baik, terutama pektin. Pektin adalah serat larut yang dapat membantu melunakkan feses dan memperlancar pergerakan usus.

Konsumsi apel secara teratur dapat membantu mencegah dan mengatasi sembelit.

2. Jambu Biji: Serat Tinggi dan Biji sebagai Pencahar Alami

Buah pelancar BAB ini mengandung serat yang sangat tinggi, terutama jika dikonsumsi bersama bijinya. Biji jambu biji berfungsi sebagai pencahar alami yang dapat membantu melancarkan BAB. Namun, konsumsi biji jambu biji sebaiknya tidak berlebihan.

Mau tahu apa saja obat untuk mengatasi BAB keras? Baca di sini: Ini Rekomendasi Obat BAB Keras yang Tersedia di Apotek & Ini Rekomendasi Obat Sembelit Dewasa yang Ada di Apotik

3. Pir: Sumber Serat dan Sorbitol

Pir mengandung serat yang cukup tinggi dan juga sorbitol, sejenis gula alkohol yang memiliki efek pencahar alami. Kombinasi serat dan sorbitol membuat pir menjadi buah yang efektif untuk melancarkan BAB.

4. Alpukat: Lemak Sehat dan Serat untuk Pencernaan

Buah pelancar BAB lainnya dalah alpukat. Alpukat tidak hanya kaya akan lemak sehat, tetapi juga mengandung serat yang cukup tinggi. Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan melancarkan BAB.

Lemak sehat dalam alpukat juga membantu melumasi usus, sehingga feses lebih mudah dikeluarkan.

5. Kiwi: Enzim dan Serat untuk BAB Lancar

Buah pelancar BAB ini mengandung enzim actinidin yang dapat membantu memecah protein dan melancarkan pencernaan. Selain itu, kiwi juga kaya akan serat yang membantu mempercepat pergerakan usus dan mencegah sembelit.

6. Mangga: Enzim Pencernaan dan Serat Alami

Mangga mengandung enzim yang membantu memecah protein dan serat, sehingga memperlancar pencernaan. Buah ini juga kaya akan serat alami yang membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah sembelit.

Baca artikel lainnya di sini: Sembelit Tak Kunjung Membaik? Atasi dengan 7 Makanan Ini

7. Pisang: Sumber Serat yang Mudah Didapatkan

Pisang adalah sumber serat yang baik dan mudah didapatkan. Kandungan serat dalam pisang membantu memperlancar pergerakan usus dan mencegah sembelit.

Pilih pisang yang matang untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

8. Jeruk: Vitamin C dan Serat untuk Kesehatan Usus

Buah pelancar BAB lainnya adalah jeruk. Jeruk kaya akan vitamin C dan serat. Serat dalam jeruk membantu memperlancar pencernaan dan menjaga kesehatan usus.

Konsumsi jeruk secara teratur dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.

9. Buah Ara (Tin): Manis Alami dengan Serat Tinggi

Buah ara, juga dikenal sebagai buah tin, adalah sumber serat yang sangat baik. Selain itu, buah ini juga mengandung gula alami yang dapat membantu menarik air ke dalam usus, sehingga feses menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan.

Kenapa Sembelit Bisa Terjadi?

Sembelit terjadi ketika feses bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan, menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Beberapa penyebab umum sembelit meliputi:

  • Kurang asupan serat
  • Dehidrasi
  • Kurang aktivitas fisik
  • Efek samping obat-obatan tertentu
  • Kondisi medis tertentu (misalnya, sindrom iritasi usus besar atau IBS)

Bagaimana cara mencegah sembelit? Baca di sini: 5 Tips untuk Mencegah Sembelit

Kesimpulan

Sembelit dapat diatasi dengan berbagai cara alami, salah satunya adalah dengan mengonsumsi buah-buahan yang kaya serat. Selain pepaya, ada banyak buah lain yang efektif melancarkan BAB, seperti apel, pir, alpukat, kiwi, mangga, pisang, jeruk, buah ara, dan jambu biji.

Konsumsi buah-buahan ini secara teratur sebagai bagian dari pola makan sehat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah sembelit.

Jika sembelit berlanjut atau disertai gejala lain, konsultasikan saja langsung pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. The Best Foods to Relieve Constipation
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. Foods for Constipation
Medical News Today. Diakses pada 2025. Which foods are good for constipation?

FAQ

1. Apakah semua buah aman dikonsumsi saat sembelit?

Sebagian besar buah aman dikonsumsi saat sembelit, tetapi beberapa orang mungkin sensitif terhadap buah tertentu. Perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi buah.


2. Berapa banyak buah yang harus dikonsumsi setiap hari untuk mencegah sembelit?

Dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya 2-3 porsi buah setiap hari untuk mendapatkan asupan serat yang cukup.


3. Apakah jus buah sama efektifnya dengan buah utuh?

Jus buah mengandung serat yang lebih sedikit dibandingkan buah utuh. Lebih baik mengonsumsi buah utuh untuk mendapatkan manfaat serat yang optimal.