Advertisement

Sianosis: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   21 November 2025

Sianosis sering terlihat pada bibir, ujung jari, dan area kulit lainnya serta perlu segera ditangani.

Sianosis: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasinyaSianosis: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

DAFTAR ISI


Sianosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan perubahan warna kulit dan membran mukosa menjadi biru atau keunguan.

Perubahan warna ini terjadi akibat kurangnya oksigen dalam darah atau adanya hemoglobin abnormal dalam pembuluh darah.

Kondisi ini seringkali terlihat pada bibir, ujung jari, dan area kulit lainnya. Sianosis bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian medis segera.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, deteksi dini dan penanganan cepat sianosis sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Gejala Sianosis yang Perlu Diketahui

Gejala utama sianosis adalah perubahan warna kulit menjadi biru atau keunguan. Selain itu, gejala lain yang mungkin menyertai sianosis meliputi:

  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Napas cepat
  • Detak jantung meningkat
  • Batuk
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Pusing

Pada bayi, sianosis bisa ditandai dengan warna kebiruan pada lidah dan sekitar mulut saat menangis atau menyusu.

Jika mengalami gejala infeksi pernapasan, Catat, Ini Dokter Spesialis Paru yang Bisa Dihubungi untuk kamu tanyakan perawatannya.

Penyebab Sianosis dan Faktor Risikonya

Sianosis disebabkan oleh kurangnya oksigen dalam darah atau adanya hemoglobin abnormal.

Beberapa penyebab umum sianosis meliputi:

  • Penyakit jantung bawaan: Kelainan struktur jantung sejak lahir yang menyebabkan gangguan aliran darah.
  • Penyakit paru-paru: Kondisi seperti pneumonia, asma, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang mengganggu pertukaran oksigen di paru-paru.
  • Paparan suhu dingin: Suhu dingin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke kulit.
  • Keracunan: Paparan zat kimia tertentu seperti sianida atau nitrat dapat mengganggu kemampuan darah mengangkut oksigen.
  • Masalah pernapasan: Kondisi seperti tersedak atau epiglotitis yang menghalangi saluran pernapasan.

Faktor risiko sianosis meliputi riwayat keluarga dengan penyakit jantung bawaan, paparan asap rokok, dan kondisi medis tertentu seperti anemia.

Jenis-Jenis Sianosis Berdasarkan Penyebabnya

Sianosis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, antara lain:

  • Sianosis sentral: Disebabkan oleh penurunan saturasi oksigen dalam darah arteri.
  • Sianosis perifer: Disebabkan oleh penurunan aliran darah ke ekstremitas atau paparan suhu dingin.
  • Sianosis diferensial: Terjadi ketika sianosis hanya terlihat pada bagian tubuh tertentu.

Pahami lebih dalam tentang kondisi Sesak Napas (Sesak Nafas) – Gejala dan Pengobatannya di sini.

Bagaimana Diagnosis Sianosis Dilakukan?

Diagnosis sianosis melibatkan beberapa langkah, termasuk:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa warna kulit dan membran mukosa, serta mencari tanda-tanda penyakit jantung atau paru-paru.
  • Oksimetri nadi: Pengukuran saturasi oksigen dalam darah menggunakan alat yang disebut oksimeter.
  • Analisis gas darah: Pengukuran kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah arteri.
  • Rontgen dada: Untuk melihat kondisi paru-paru dan jantung.
  • Ekokardiografi: Pemeriksaan ultrasound untuk melihat struktur dan fungsi jantung.

Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Sianosis

Pengobatan sianosis tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

  • Pemberian oksigen: Untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
  • Obat-obatan: Obat-obatan seperti bronkodilator untuk membuka saluran pernapasan atau antibiotik untuk mengobati infeksi paru-paru.
  • Pembedahan: Mungkin diperlukan untuk memperbaiki kelainan jantung bawaan atau masalah struktural lainnya.
  • Perawatan suportif: Seperti menjaga suhu tubuh tetap hangat dan memberikan nutrisi yang cukup.

Menurut WHO, pemberian oksigen tambahan adalah salah satu cara efektif untuk mengatasi sianosis, terutama pada kasus yang disebabkan oleh masalah pernapasan.

Jika sianosis disebabkan oleh penyakit jantung bawaan, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan pembedahan korektif untuk memperbaiki struktur jantung yang abnormal.

Tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh.

Simak informasi lebih lanjut tentang Pneumonia – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya di sini.

Langkah-Langkah Pencegahan Sianosis

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah sianosis meliputi:

  • Menghindari paparan asap rokok: Asap rokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko masalah pernapasan.
  • Mendapatkan vaksinasi: Vaksinasi dapat melindungi terhadap infeksi yang dapat menyebabkan masalah pernapasan.
  • Menjaga kebersihan: Mencuci tangan secara teratur dapat membantu mencegah penyebaran infeksi.
  • Memantau kondisi kesehatan: Jika memiliki riwayat penyakit jantung atau paru-paru, penting untuk memantau kondisi kesehatan secara teratur dan mengikuti saran dokter.

Komplikasi Sianosis yang Mungkin Terjadi

Jika tidak diobati, sianosis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Kerusakan organ
  • Gagal napas
  • Gagal jantung
  • Kematian

Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala sianosis.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala sianosis, terutama jika disertai dengan:

  • Sesak napas yang parah
  • Nyeri dada
  • Pusing atau kehilangan kesadaran
  • Kebingungan

Jiak terjadi pada bayi, segera bawa ke dokter jika mengalami sianosis, terutama jika disertai dengan kesulitan menyusu atau bernapas.

Jaga selalu kesehatan jantung dan paru-paru dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin.

Kamu juga bisa hubungi dokter di Halodoc dengan klik banner di bawah ini!

Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2025. Blue Skin or Lips (Cyanosis).
U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Diakses pada 2025. Blue Discoloration of the Skin; Methemoglobinemia; Cyanotic Heart Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Low Hemoglobin Count.
Healthline. Diakses pada 2025. What You Need to Know About Peripheral Cyanosis (Blue Hands and Feet); What You Should Know About Discoloration of Skin.
Patient. Diakses pada 2025. Cyanosis.
Verywell Health. Diakses pada 2025. An Overview of Cyanosis.