Advertisement

Simfisis: Apa Itu, Fungsi, dan Masalahnya?

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   16 Mei 2025

Simfisis pubis adalah tulang rawan yang menghubungkan tulang kemaluan kiri dan kanan.

Simfisis: Apa Itu, Fungsi, dan Masalahnya?Simfisis: Apa Itu, Fungsi, dan Masalahnya?

DAFTAR ISI

  1. Fungsi Simfisis
  2. Masalah Kesehatan yang Berkaitan dengan Simfisis
  3. Gejala Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)
  4. Penyebab Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)
  5. Diagnosis Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)
  6. Pengobatan Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)
  7. Pencegahan Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)
  8. Kapan Harus ke Dokter?
  9. Kesimpulan

Simfisis pubis adalah sendi tulang rawan yang terletak di antara tulang pubis kiri dan kanan.

Sendi ini terdiri dari fibrocartilage dan ligamen yang kuat.

Simfisis memungkinkan sedikit gerakan, yang penting untuk fleksibilitas dan stabilitas panggul.

Menurut studi dari Journal of Women’s Health Physical Therapy, simfisis pubis berperan penting dalam menahan beban dan menyerap kejutan selama aktivitas seperti berjalan dan berlari.

Fungsi Simfisis

Fungsi utama simfisis adalah:

  • Menstabilkan Panggul: Simfisis membantu menjaga stabilitas panggul saat bergerak, berdiri, dan duduk.
  • Menyerap Guncangan: Sendi ini membantu menyerap guncangan selama aktivitas fisik, melindungi tulang belakang dan organ internal.
  • Memfasilitasi Persalinan: Selama kehamilan, hormon relaxin menyebabkan ligamen di sekitar simfisis menjadi lebih lentur, memungkinkan panggul untuk melebar saat persalinan.

Masalah Kesehatan yang Berkaitan dengan Simfisis

Beberapa masalah kesehatan dapat memengaruhi simfisis, termasuk:

  • Disfungsi Simfisis Pubis (DSP): Kondisi ini terjadi ketika simfisis menjadi terlalu longgar atau tidak stabil, menyebabkan nyeri panggul.
  • Diastasis Simfisis Pubis: Pemisahan simfisis yang berlebihan, sering terjadi selama kehamilan atau setelah trauma.
  • Osteoarthritis: Peradangan pada sendi simfisis, menyebabkan nyeri dan kekakuan.

Gejala Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)

Gejala DSP bervariasi, tetapi umumnya meliputi:

  • Nyeri di area panggul depan.
  • Rasa nyeri yang menjalar ke punggung bawah, selangkangan, atau paha.
  • Nyeri saat berjalan, naik tangga, atau berbaring miring.
  • Sensasi “klik” atau “berderak” di area panggul.
  • Kesulitan mengangkat kaki atau memutar tubuh.

Sementara itu, jika Bahu Terasa Sakit, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya.

Penyebab Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)

Beberapa faktor dapat menyebabkan DSP, termasuk:

  • Kehamilan: Hormon relaxin menyebabkan ligamen melonggar, meningkatkan risiko ketidakstabilan simfisis.
  • Trauma: Cedera langsung pada panggul akibat jatuh atau kecelakaan.
  • Riwayat Persalinan Sulit: Persalinan yang sulit atau penggunaan alat bantu dapat menyebabkan kerusakan pada simfisis.
  • Ketidakseimbangan Otot: Otot-otot di sekitar panggul yang lemah atau tidak seimbang dapat menyebabkan ketidakstabilan simfisis.

Diagnosis Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)

Diagnosis DSP melibatkan pemeriksaan fisik dan evaluasi gejala. Dokter mungkin melakukan tes berikut:

  • Palpasi: Merasakan area simfisis untuk menilai nyeri dan stabilitas.
  • Tes Provokasi Nyeri: Melakukan gerakan tertentu untuk memicu nyeri di area simfisis.
  • Pencitraan: Sinar-X atau MRI dapat digunakan untuk menyingkirkan penyebab lain nyeri panggul.

Pengobatan Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)

Pengobatan DSP bertujuan untuk mengurangi nyeri, memulihkan stabilitas panggul, dan meningkatkan fungsi.

Pilihan pengobatan meliputi:

  • Terapi Fisik: Latihan untuk memperkuat otot-otot di sekitar panggul dan meningkatkan stabilitas.
  • Penggunaan Penopang Panggul (Pelvic Binder): Penopang panggul dapat membantu menstabilkan simfisis dan mengurangi nyeri.
  • Obat Pereda Nyeri: Obat-obatan seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi nyeri.
  • Istirahat: Menghindari aktivitas yang memperburuk nyeri.
  • Injeksi Kortikosteroid: Dalam beberapa kasus, injeksi kortikosteroid dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan nyeri.

Jangan khawatir, Ini 5 Pilihan Obat Nyeri Otot dan Sendi yang Ampuh di Apotek.

Pencegahan Disfungsi Simfisis Pubis (DSP)

Beberapa langkah dapat membantu mencegah DSP, termasuk:

  • Menjaga Berat Badan Ideal: Berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan pada panggul.
  • Melakukan Latihan Penguatan Otot Panggul: Latihan Kegel dan latihan penguatan otot perut dapat membantu menstabilkan panggul.
  • Menggunakan Mekanika Tubuh yang Benar: Hindari mengangkat benda berat dengan posisi yang salah.
  • Memakai Sepatu yang Mendukung: Sepatu yang baik dapat membantu menjaga keseimbangan dan mengurangi tekanan pada panggul.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), menjaga postur tubuh yang baik dan menghindari gerakan tiba-tiba dapat membantu mencegah nyeri panggul selama kehamilan dan mengurangi risiko DSP..

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami:

  • Nyeri panggul yang parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Nyeri yang disertai demam atau gejala lain.
  • Kesulitan berjalan atau bergerak.

Rekomendasi Dokter Ortopedi di Halodoc

Apabila kamu butuh konsultasi dengan dokter ortopedi, kamu bisa bertanya dengan dokter di Halodoc untuk memastikannya.

Mereka bisa memberikan informasi lengkap, saran perawatan dan meresepkan obat jika diperlukan.

Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:

1. dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT

Kamu juga dapat menghubungi dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2015 dan 2023.

Dokter I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT kini menjalani praktik di Gianyar, Bali. Ia juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI).

Memiliki pengalaman selama 7 tahun, dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar kondisi medis yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal.

Chat dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Baca artikel ini jika kamu ingin Mengenal Profesi Dokter Ortopedi Ahli Spine dan Keahliannya lebih dalam. 

2. dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han

Pilihan dokter lain yang bisa dihubungi adalah dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han. Ia adalah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret pada 2007 dan Universitas Gadjah Mada pada 2017. 

Saat ini, dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han berpraktik di Poso, Sulawesi Tengah. Ia juga terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI).

Memiliki pengalaman selama 17 tahun, dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang rekonstruksi pinggul dan lutut, nyeri punggung bawah, keseleo, patah tulang, cedera tulang belakang dan ortopedi anak.

Chat dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han mulai dari Rp 99.000,- di Halodoc.

Itulah berbagai daftar dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi yang bisa kamu hubungi.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Kesimpulan

Simfisis pubis adalah sendi penting yang menstabilkan panggul dan memungkinkan pergerakan terbatas. Disfungsi Simfisis Pubis (DSP) dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.

Jika mengalami gejala DSP, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Terapi fisik, penggunaan penopang panggul, dan obat pereda nyeri dapat membantu mengurangi gejala dan memulihkan fungsi.

Melakukan pencegahan seperti menjaga berat badan ideal dan melakukan latihan penguatan otot panggul juga penting untuk menjaga kesehatan simfisis.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Pubic Symphysis: What Is It, Function & Anatomy; Symphysis Pubis Dysfunction (SPD): Causes & Treatment.
Healthline. Diakses pada 2025. Symphysis Pubis Dysfunction.
National Health Service UK. Diakses pada 2025. Symphysis Pubis Dysfunction.