Terserang Penyakit Mulut Bisa Dijelaskan Lewat Tes Mikrobiologi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Maret 2019
Terserang Penyakit Mulut Bisa Dijelaskan Lewat Tes MikrobiologiTerserang Penyakit Mulut Bisa Dijelaskan Lewat Tes Mikrobiologi

Halodoc, Jakarta – Menurut Centers for Disease Control and Prevention, penyakit menular seksual bisa memengaruhi seluruh tubuh termasuk mulut. Tidak semua orang yang terinfeksi akan mengalami gejala. Jika seseorang dengan infeksi menular seksual mengembangkan gejala, mereka kemudian dianggap memiliki penyakit menular seksual.

Dokter gigi adalah bagian penting dari tim perawatan kesehatan, bila kamu terindikasi dengan infeksi menular seks. Human papilloma virus (HPV) adalah penyakit menular seksual yang paling umum di Amerika Serikat, dengan 14 juta kasus baru setiap tahun. Ada lebih dari 40 jenis HPV yang dapat ditularkan secara seksual, namun sebagian besar dikeluarkan dari tubuh oleh sistem kekebalan tubuh tanpa menyebabkan masalah kesehatan.

HPV dapat memengaruhi mulut dan tenggorokan. Beberapa jenis yang berisiko tinggi, terutama HPV-16, dikaitkan dengan kanker kepala dan leher. Sekitar 9.000 kasus kanker kepala dan leher terkait HPV didiagnosis setiap tahun. Centers for Disease Control and Prevention menyatakan kanker ini empat kali lebih umum pada laki-laki daripada perempuan.

Baca juga: Waspada, Ini Penyakit di Balik Sariawan di Bibir

Kanker ini biasanya berkembang di tenggorokan di pangkal lidah, di lipatan amandel, atau bagian belakang tenggorokan, membuat mereka sulit dideteksi. Meskipun orang-orang dengan kanker HPV-positif memiliki risiko kematian yang lebih rendah atau kambuh dibandingkan mereka yang memiliki kanker HPV-negatif, diagnosis dini dikaitkan dengan hasil terbaik. Pemeriksaan gigi secara teratur yang mencakup pemeriksaan seluruh kepala dan leher dapat menjadi vital dalam mendeteksi kanker sejak dini.

Strain HPV risiko rendah dapat menyebabkan kutil atau lesi di mulut atau tenggorokan. Selain dari penampilannya, HPV sendiri sering tidak memiliki (atau sangat sedikit) gejala, tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak bersifat kanker. Penyakit ini dapat muncul kembali dari waktu ke waktu dan dokter gigi atau dokter dapat merekomendasikan untuk menghapusnya dengan pembedahan.

Drg Poorva Parnaik, salah seorang dokter gigi di Medford, New Jersey, Amerika Serikat,  berfokus pada membantu pasien mencegah dan mengelola penyebaran penyakit gusi melalui langkah-langkah pencegahan inovatif. Parnaik memberikan analisis komprehensif tentang kesehatan gusi dan jaringan lunak di sekitarnya menggunakan pengujian mikrobiologi oral untuk memungkinkan perawatan yang lebih proaktif dan tepat.

Pengujian Mikrobiologi Lisan

Skrining infeksi oral bisa dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri berbahaya yang mungkin ada di mulut. Tes mikrobiologi mengukur tingkat bakteri yang ada dalam plak dan biofilm. Jenis pengujian ini dapat menangkap penyakit gusi sebelum mulai menyebar, membahayakan stabilitas serta kesehatan gigi dan gusi.

Baca juga: 3 Makanan untuk Mencegah Sariawan

Pengujian dan perawatan bakteri mulut dapat mencegah perkembangan periodontitis lanjut, menghilangkan halitosis (bau mulut) dan mencegah implantitis dan infeksi mulut lainnya.

Cara kerja pengujian mikrobiologi dengan cara mengambil kultur permukaan biofilm dalam mulut menggunakan OraVital BioFilm untuk dikirim ke laboratorium dan dilakukan penilaian. Tes ini akan membuat profil bakteri di mulut yang menunjukkan di mana dan berapa banyak bakteri.

Jika terdapat bakteri tingkat tinggi, namun belum ada kerusakan tambahan yang terjadi, maka ahli medis dapat memberikan pengobatan untuk mencegah penyebaran bakteri dengan menghilangkan risiko kerusakan pada gigi dan gusi di masa depan. Dokter juga bisa merekomendasikan obat kumur anti-bakteri topikal untuk membantu menghilangkan keberadaan bakteri.

Baca juga: 4 Jenis Tes Mikrobiologi Sesuai dengan Jenis Penyakitnya

Untuk pasien dengan kasus penyakit gusi yang lebih lanjut, pengobatan dapat disesuaikan menyesuaikan untuk menghilangkan bakteri yang menumpuk di kantung gusi. Pengujian mikrobiologi dalam kombinasi dengan terapi periodontal dan perawatan laser dapat menghilangkan bakteri berbahaya dan membuat gusi mulai pulih.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai tes mikrobiologi untuk penyakit mulut, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan