Tidak Sama, Ini Bedanya Antiperspiran dengan Deodoran

“Antiprespiran dan deodoran kerap dijadikan sebagai solusi praktis untuk mengatasi bau badan dan keringat berlebih. Namun, masih banyak orang yang belum tahu perbedaan keduanya. Padahal, masing-masing memiliki manfaat yang berbeda. Lantas, apa perbedaan keduanya?”
Halodoc, Jakarta – Banyak orang yang menggunakan deodoran untuk mengatasi masalah ketiak dan bakteri penyebab bau badan. Namun, ada produk lain yang sebenarnya lebih efektif ketimbang deodoran, yaitu antiperspiran. Kedua produk tersebut kerap dianggap sama, padahal memiliki fungsi yang berbeda.



Baca juga: Deodoran Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Mitos atau Fakta?
Apa yang Membedakan Deodoran dan Antiperspiran?
Jika kamu bingung harus memilih antara deodoran atau antiperspiran, hal pertama yang harus diketahui adalah perbedaan keduanya. Kemudian, kamu bisa memilih mana yang paling tepat untuk digunakan.
1. Deodoran Mampu Mengendalikan Bau Badan
Jika tujuannya adalah menghilangkan bau ketiak, menggunakan deodoran menjadi pilihan yang paling tepat. Sebab, deodoran dapat membunuh bakteri penyebab bau ketiak, sehingga dapat melindungi ketiak dari bau tidak sedap. Bau badan dapat mudah diatasi dengan memakai deodoran beraroma harum dan lembut.
Sedangkan antiperspiran mengandung zat yang dapat memperlambat kinerja kelenjar keringat, sehingga produksi keringat jauh berkurang. Antiperspiran berfungsi untuk mencegah keringat keluar berlebihan. Namun, penggunaan antiperspiran tidak bisa menghilangkan dan membunuh bakteri penyebab bau badan.
Perlu diketahui, keringat sendiri sebenarnya tidak memiliki bau. Bau ketiak yang tercium sebenarnya muncul ketika keringat bertemu dengan bakteri di permukaan kulit. Itulah alasan mengapa kamu perlu menjaga ketiak tetap bersih dan bebas dari bulu.
2. Antiperspiran Mampu Menghambat Keringat
Antiperspiran termasuk ke dalam obat yang berfungsi untuk mengurangi produksi keringat. Cara kerjanya dengan memengaruhi kelenjar keringat dan perspirasi, sehingga ketiak bebas dari bau akibat penumpukan bakteri. Antiperspiran mengandung bahan aktif aluminium klorohidrat yang dapat menahan keringat selama 1-2 hari.
Namun, antiperspiran tidak mampu mengatasi bau badan yang menyengat. Kamu tetap membutuhkan deodoran jika ingin area ketiak jauh dari bau tidak sedap. Daripada bingung memilih, kamu bisa menggunakan produk yang mengandung kombinasi keduanya.
Produk kombinasi deodoran dan antiperspiran tepat digunakan untuk kamu yang berkeringat secara wajar. Pada beberapa orang, mereka mengeluarkan keringat sangat banyak. Berkaitan dengan kondisi tersebut, pemakaian kombinasi deodoran dan antiperspiran tidak disarankan karena tidak maksimal menekan produksi keringat.
Baca juga: Benarkah Deodoran Bisa Menghilangkan Bau Ketiak?
Antara Deodorant dan Antiperspiran, Lebih Baik Mana?
Jawabannya adalah, sesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing. Jika masalah yang dihadapi adalah ketiak berbau tidak sedap, kamu bisa memilih deodoran untuk mengatasinya. Sedangkan untuk mengurangi keringat berlebih, kamu bisa memilih antiperspiran. Antiperspiran juga disarankan untuk kamu yang sering beraktivitas di luar ruangan.
Baca juga: Cara Ampuh Atasi Bau Badan pada Remaja
Itulah perbedaan antara deodoran dan antiperspiran. Terkait penggunaannya, kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing. Untuk mendapatkan deodoran atau antiperspiran yang dibutuhkan, silahkan klik di sini. Kamu juga bisa mendapatkan kebutuhan perawatan tubuh lainnya hanya dengan satu kali klik melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasinya di sini.
