Advertisement

UGD dan IGD Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Keduanya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   03 November 2025

Istilah Unit Gawat Darurat atau UGD dan Instalasi Gawat Darurat atau IGD di rumah sakit sering dikira sama, padahal keduanya adalah dua istilah kesehatan yang berbeda.

UGD dan IGD Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan KeduanyaUGD dan IGD Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Keduanya

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu UGD dan IGD?
  2. Perbedaan Istilah UGD dan IGD
  3. Perbedaan Pelayanan UGD dan IGD
  4. Kapan Harus ke UGD atau IGD?
  5. Kondisi Gawat Darurat yang Memerlukan UGD atau IGD
  6. Prosedur di UGD dan IGD
  7. Fasilitas dan Peralatan di UGD dan IGD
  8. Dokter dan Tenaga Medis di UGD dan IGD
  9. Biaya UGD dan IGD

Unit Gawat Darurat (UGD) dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah bagian penting dari sistem pelayanan kesehatan.

Keduanya memberikan pertolongan pertama bagi pasien dengan kondisi medis yang membutuhkan penanganan segera.

Meskipun sering dianggap sama, terdapat perbedaan antara UGD dan IGD. Lantas, apa saja perbedaan IGD dan UGD?

Simak bahasan perbedaan IGD dan UGD secara detail, mulai dari pengertian, fungsi, hingga fasilitas yang tersedia.

Apa Itu UGD dan IGD?

UGD adalah singkatan dari Unit Gawat Darurat, sementara IGD adalah singkatan dari Instalasi Gawat Darurat.

Keduanya merupakan bagian dari rumah sakit yang menyediakan pelayanan medis segera bagi pasien dengan kondisi yang mengancam nyawa atau berpotensi menyebabkan kecacatan permanen jika tidak ditangani dengan cepat.

Secara fungsi, UGD dan IGD memiliki peran yang sama, yaitu memberikan pertolongan pertama dan stabilisasi kondisi pasien sebelum dipindahkan ke unit perawatan yang lebih spesifik, seperti ICU (Intensive Care Unit) atau ruang rawat inap.

Ketahui juga Code Blue: Arti, Prosedur, dan Tindakan Medis yang Dilakukan.

Perbedaan Istilah UGD dan IGD

Perbedaan utama antara UGD dan IGD terletak pada istilah yang digunakan. Secara umum, tidak ada perbedaan signifikan dalam hal fungsi dan layanan yang diberikan.

Di Indonesia, kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien karena kondisi yang mengancam nyawa atau berpotensi menyebabkan kecacatan permanen.

Baik UGD maupun IGD bertujuan untuk memberikan pelayanan tersebut.

Istilah “Instalasi Gawat Darurat (IGD)” lebih umum digunakan di rumah sakit-rumah sakit besar dan modern, sementara “Unit Gawat Darurat (UGD)” sering digunakan di rumah sakit yang lebih kecil atau klinik.

Perbedaan Pelayanan UGD dan IGD

Pelayanan di UGD dan IGD mencakup berbagai tindakan medis, mulai dari pemeriksaan fisik, diagnosis, pemberian obat-obatan, hingga tindakan bedah darurat.

Prioritas utama adalah menstabilkan kondisi pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Jenis pelayanan yang diberikan di UGD dan IGD meliputi:

  • Resusitasi jantung paru (RJP)
  • Penanganan luka dan perdarahan
  • Pemberian oksigen dan bantuan pernapasan
  • Pemasangan infus dan transfusi darah
  • Pemeriksaan penunjang (laboratorium, rontgen, CT scan)
  • Konsultasi dengan dokter spesialis

Kapan Harus ke UGD atau IGD?

Penting untuk mengetahui kapan harus segera mencari pertolongan medis di UGD atau IGD.

Kondisi yang memerlukan penanganan segera meliputi:

  • Nyeri dada yang menjalar ke lengan atau rahang
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Perdarahan yang tidak terkontrol
  • Kehilangan kesadaran atau pingsan
  • Cedera kepala berat
  • Luka bakar luas
  • Keracunan
  • Kejang
  • Reaksi alergi parah (anafilaksis)

Jika mengalami salah satu dari kondisi di atas, segera datang ke UGD atau IGD terdekat. Jangan menunda, karena setiap detik sangat berharga dalam menyelamatkan nyawa.

Untuk kondisi yang kurang darurat, sebaiknya pertimbangkan untuk mengunjungi dokter umum atau klinik terlebih dahulu.

Selain itu, Ini Penyakit yang Dapat Dibantu dengan Prosedur CPR

Kondisi Gawat Darurat yang Memerlukan UGD atau IGD

Berikut adalah daftar kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan segera di UGD atau IGD:

  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Trauma akibat kecelakaan lalu lintas
  • Pneumonia berat
  • Asma yang tidak terkontrol
  • Perdarahan saluran cerna
  • Infeksi berat (sepsis)
  • Overdosis obat
  • Percobaan bunuh diri

Pada kasus-kasus ini, penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah kematian atau kecacatan permanen.

Prosedur di UGD dan IGD

Saat tiba di UGD atau IGD, pasien akan melalui beberapa tahapan prosedur:

  1. Triage: Penilaian cepat kondisi pasien untuk menentukan prioritas penanganan. Pasien dengan kondisi paling gawat akan ditangani terlebih dahulu.
  2. Pemeriksaan awal: Pengukuran tanda vital (tekanan darah, suhu, denyut nadi, pernapasan) dan pemeriksaan fisik singkat.
  3. Stabilisasi: Upaya untuk menstabilkan kondisi pasien, seperti pemberian oksigen, pemasangan infus, atau tindakan resusitasi.
  4. Diagnosis: Pemeriksaan penunjang (laboratorium, rontgen, CT scan) untuk menentukan penyebab kondisi pasien.
  5. Pengobatan: Pemberian obat-obatan, tindakan bedah, atau terapi lainnya sesuai dengan diagnosis.
  6. Observasi: Pemantauan kondisi pasien setelah tindakan pengobatan untuk memastikan kondisi stabil.
  7. Rujukan: Jika diperlukan, pasien akan dirujuk ke dokter spesialis atau rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap.

Prosedur ini dilakukan secara sistematis dan cepat untuk memastikan pasien mendapatkan penanganan yang optimal.

Fasilitas dan Peralatan di UGD dan IGD

UGD dan IGD dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan peralatan medis untuk menunjang pelayanan gawat darurat:

  • Tempat tidur resusitasi
  • Monitor jantung
  • Defibrillator
  • Ventilator
  • Alat suction
  • Peralatan intubasi
  • Set bedah minor
  • Peralatan diagnostik (EKG, rontgen portable, USG)
  • Obat-obatan emergensi

Ketersediaan fasilitas dan peralatan yang lengkap memungkinkan tenaga medis untuk memberikan penanganan yang komprehensif dan efektif.

Dokter dan Tenaga Medis di UGD dan IGD

Pelayanan di UGD dan IGD diberikan oleh tim medis yang terdiri dari:

  • Dokter umum terlatih
  • Dokter spesialis (jantung, paru, bedah, anestesi)
  • Perawat terlatih
  • Bidan
  • Petugas ambulans
  • Petugas rekam medis

Tim medis ini bekerja sama untuk memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan profesional.

Dokter dan perawat yang bertugas di UGD dan IGD memiliki keterampilan khusus dalam menangani pasien dengan kondisi gawat darurat.

Biaya UGD dan IGD

Biaya pelayanan di UGD dan IGD bervariasi, tergantung pada jenis tindakan medis yang diberikan, fasilitas rumah sakit, dan kebijakan asuransi.

Secara umum, biaya UGD dan IGD lebih mahal dibandingkan dengan biaya konsultasi dokter umum atau klinik.

Sebagian besar asuransi kesehatan menanggung biaya pelayanan UGD dan IGD, terutama jika kondisi pasien memenuhi kriteria gawat darurat.

Namun, ada juga beberapa polis asuransi yang memiliki batasan atau pengecualian tertentu.

Untuk pasien yang tidak memiliki asuransi, rumah sakit biasanya menawarkan opsi pembayaran tunai atau angsuran.

Beberapa rumah sakit juga memiliki program bantuan sosial untuk pasien yang tidak mampu.

Jika mengalami kondisi gawat darurat, segera datang ke UGD atau IGD terdekat. Jangan menunda, karena setiap detik sangat berharga.

Untuk kondisi yang kurang darurat, sebaiknya pertimbangkan untuk hubungi dokter di Halodoc dengan klik banner di bawah ini!

Referensi:
Mayo Clinic Health System. Diakses pada 2025. Emergency vs. Urgent Care: What’s the difference?
Verywell Health. Diakses pada 2025. Understanding Hospital Acronyms for Floors and Units.

FAQ

1. Apakah UGD dan IGD buka 24 jam?

Ya, UGD dan IGD buka 24 jam setiap hari, termasuk hari libur.

2. Apakah saya bisa langsung datang ke UGD atau IGD tanpa rujukan dokter?

Ya, pasien dengan kondisi gawat darurat dapat langsung datang ke UGD atau IGD tanpa rujukan dokter.

3. Apakah saya bisa memilih dokter yang bertugas di UGD atau IGD?

Tidak, pasien tidak dapat memilih dokter yang bertugas di UGD atau IGD. Dokter yang bertugas akan ditentukan oleh jadwal dan ketersediaan.

4. Apa yang harus saya bawa saat ke UGD atau IGD?

Bawa kartu identitas (KTP), kartu asuransi (jika ada), dan daftar obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

5. Apakah saya bisa meminta salinan rekam medis dari UGD atau IGD?

Ya, pasien berhak meminta salinan rekam medis dari UGD atau IGD.