Waspada, Ini Cara Mengenali Tanda Anjing Terkena Rabies
Rabies adalah penyakit hewan yang bisa menular pada manusia melalui gigitan dari hewan yang terjangkit penyakit ini.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Rabies?
- Apa Saja Tanda pada Anjing Rabies?
- Tahapan Rabies pada Anjing
- Penyebab Anjing Terkena Rabies
- Apa Ciri-Ciri Rabies pada Manusia?
- Penanganan Pertama Jika Tergigit Anjing Rabies
Rabies adalah penyakit berbahaya yang menyerang jenis hewan-hewan tertentu, salah satunya adalah anjing. Penyakit ini terjadi karena virus yang menyerang saraf pusat hewan dan menimbulkan perubahan pada fisik dan perilaku hewan tersebut.
Meski terjadi pada hewan, manusia juga bisa tertular melalui gigitan anjing. Maka dari itu sangat penting mengetahui ciri-ciri anjing rabies agar dapat tetap waspada.
Apa Itu Rabies?
Rabies adalah penyakit infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat pada mamalia, termasuk anjing dan manusia.
Virus rabies umumnya ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, biasanya melalui gigitan. Penyakit ini sangat berbahaya dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Apa Saja Tanda pada Anjing Rabies?
Ketika anjing terindikasi mengalami rabies, kamu bisa mewaspadai tanda-tanda seperti berikut:
1. Mengeluarkan liur dalam jumlah banyak
Salah satu tanda yang paling umum pada anjing yang terkena rabies adalah ketika ia mengeluarkan air liur dalam jumlah banyak.
Meskipun bisa menandakan penyakit hewan lainnya, anjing seharusnya mengeluarkan air luar dalam jumlah normal.
Jika ia berbusa di mulut dan kuantitas liurnya lebih banyak dari biasanya, ini merupakan tanda penyakit dan kemungkinan rabies.
2. Menghindari air atau susah menelan
Anjing rabies akan cenderung menghindari air. Ia akan terlihat takut dan menolak untuk minum sama sekali.
Tanda ini bisa muncul karena rabies menyebabkan paralisis pada otot tenggorokan sehingga hewan susah menelan. Jika anjing peliharaanmu mengalami hal ini, segera lakukan tes di dokter hewan untuk mendiagnosis rabies.
3. Bersifat agresif
Kalau hewan tiba-tiba bersikap agresif tanpa ada gangguan tertentu dari luar, bisa jadi ini merupakan tanda rabies. Anjing yang terkena rabies cenderung mengalami perubahan sifat menjadi agresif atau penakut terhadap banyak hal.
Perubahan ini bisa berbahaya bagi manusia dan hewan lain di sekitarnya jika anjing tersebut mencoba mengigit. Gigitan hewan yang terkena rabies akan berpotensi untuk menularkan penyakit itu kepada orang atau hewan yang tergigit.
4. Kejang dan kelumpuhan
Jika anjing mengalami kejang-kejang, memang belum tentu ia memiliki penyakit rabies. Namun, terjadi kejang beserta gejala lainnya pada anjing yang belum tervaksinasi rabies bisa menandakan ia memiliki penyakit ini. Segera lakukan konsultasi ke dokter hewan agar bisa memastikan diagnosis.
Ketika rabies sudah dalam kondisi parah, kelumpuhan juga bisa mejadi tanda yang muncul seiringan dengan gejala lainnya. Kelumpuhan bisa muncul secara bertahap mulai dari tenggorokan sehingga menyebabkan hewan susah menelan, kemudian ke kaki sehingga mereka sulit berjalan, hingga ke seluruh tubuh.
Supaya anabul kamu tetap terjaga kesehatannya, jangan pernah lewatkan jadwal vaksin. Pahami lebih dalam mengenai Vaksin Anjing – Tujuan, Manfaat, dan Prosedurnya berikut ini.
Tahapan Rabies pada Anjing
Rabies pada anjing umumnya berkembang melalui beberapa tahapan, yaitu:
- Masa Inkubasi: Virus masuk ke tubuh melalui luka gigitan dan bergerak menuju sistem saraf pusat. Masa inkubasi dapat berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada lokasi gigitan dan jumlah virus yang masuk.
- Stadium Prodromal: Anjing menunjukkan perubahan perilaku ringan, seperti demam, nafsu makan menurun, dan menjadi lebih pendiam atau gelisah. Stadium ini berlangsung selama 2-3 hari.
- Stadium Eksitasi (Furious Rabies): Anjing menjadi sangat agresif, mudah terprovokasi, dan menyerang siapa saja yang mendekat. Air liur berlebihan dan kesulitan menelan juga menjadi ciri khas stadium ini.
- Stadium Paralitik (Dumb Rabies): Anjing mengalami kelumpuhan yang dimulai dari kaki belakang dan menyebar ke seluruh tubuh. Pada stadium ini, anjing menjadi lemah, tidak responsif, dan akhirnya meninggal dunia.
Penyebab Anjing Terkena Rabies
Penyebab utama rabies pada anjing adalah infeksi virus rabies dari genus Lyssavirus. Penularan virus ini umumnya terjadi melalui:
- Gigitan Hewan Terinfeksi: Cara penularan paling umum adalah melalui gigitan hewan yang terinfeksi rabies, seperti anjing, kucing, kera, atau kelelawar.
- Air Liur: Virus rabies dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka atau selaput lendir (misalnya, mata, hidung, atau mulut) yang terkena air liur hewan terinfeksi.
- Transplantasi Organ atau Jaringan: Meskipun jarang terjadi, rabies juga dapat menular melalui transplantasi organ atau jaringan dari donor yang terinfeksi.
Apa Ciri-Ciri Rabies pada Manusia?
Jika anjing rabies menggigit manusia, terdapat risiko bahwa penyakit tersebut akan menular ke individu yang tergigit. Ketika hal ini terjadi, gejala-gejala yang bisa muncul antara lain:
- Demam.
- Mual dan muntah.
- Rasa kebas atau kesemutan di kulit yang tergigit.
- Merasa gelisah.
- Menghindari minum air.
- Sakit kepala.
Orang yang tergigit bisa mengalami gejala ini dalam kurun waktu yang bervariasi. Umumnya, seseorang menyadari gejala pertamanya beberapa minggu setelah gigitan awal.
Kondisi ini bisa semakin parah dalam kurun waktu beberapa bulan hingga satu tahun. Agar terhindar dari komplikasi yang serius sebaiknya kamu mengetahui Langkah Penanganan Luka Gigitan Anjing.
Penanganan Pertama Jika Tergigit Anjing Rabies
Jika seseorang atau hewan peliharaan tergigit oleh anjing yang dicurigai rabies, segera lakukan langkah-langkah berikut:
- Cuci Luka dengan Sabun dan Air Mengalir: Cuci luka gigitan dengan sabun dan air mengalir selama 10-15 menit. Tindakan ini dapat membantu menghilangkan virus rabies dari luka.
- Berikan Antiseptik: Oleskan antiseptik, seperti alkohol atau larutan iodin, pada luka untuk mencegah infeksi bakteri.
- Segera Cari Pertolongan Medis: Kunjungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter akan menentukan apakah perlu diberikan Vaksin Anti-Rabies (VAR) dan/atau Serum Anti-Rabies (SAR), tergantung pada tingkat risiko dan riwayat vaksinasi anjing yang menggigit.
Penanganan yang cepat dan tepat setelah terpapar rabies sangat penting untuk mencegah penyakit berkembang.
Itulah cara mengenali tanda-tanda anjing yang terkena rabies dan ciri-ciri rabies jika sudah menular pada manusia. Kalau kamu mengalami atau mengetahui orang yang terindikasi mengalami kondisi, jangan ragu untuk segera meminta bantuan lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Kini, kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!
