Waspada Tulang Belakang Melengkung atau Skoliosis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 November 2018
Waspada Tulang Belakang Melengkung atau SkoliosisWaspada Tulang Belakang Melengkung atau Skoliosis

Halodoc, Jakarta - Ada banyak penyakit yang menyerang tulang belakang, salah satunya adalah skoliosis, kondisi ketika tulang belakang melengkung ke samping secara abnormal. Faktanya, skoliosis lebih sering menyerang anak-anak usia 10 hingga 15 tahun atau yang memasuki masa pubertas.

Meskipun rasio anak laki-laki dan perempuan untuk mengalami gangguan kesehatan ini sama besarnya, anak perempuan lebih rentan mengalami risiko pemburukan gejala, sehingga diperlukan penanganan serius. Pada sebagian besar kasus, skoliosis yang terjadi hanya bersifat ringan dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun, perlu dilakukan X-ray secara rutin  untuk mencegah terjadinya komplikasi lanjutan.

Biasanya, kesulitan bernapas dan nyeri punggung hebat menjadi gejala yang paling sering terjadi apabila skoliosis yang dialami bertambah buruk. Oleh karena itu, kamu perlu tahu bahaya penyakit skoliosis sekaligus bagaimana menanganinya.

Gejala Skoliosis, Apa Saja?

Tanda skoliosis bisa kamu cermati dari perubahan bagian tubuh kamu, seperti dada, bahu, atau pinggul. Biasanya, salah satu sisi pinggul akan terlihat lebih menonjol, diikuti dengan tubuh kamu yang semakin condong ke satu sisi, baik kanan maupun kiri. Bahu kamu tidak sama tingginya, dengan tulang belikat yang lebih menonjol salah satunya, dan panjang kaki yang menjadi tidak seimbang.

Meskipun begitu, tidak semua pengidap mengalami nyeri pada bagian punggung. Umumnya, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, dengan pusat nyeri pada bagian titik lengkung yang bertambah parah apabila melengkungnya tulang juga semakin buruk. Rasa sakit yang dialami setiap pengidap berbeda, tergantung seberapa buruk lengkungan tulang yang terjadi.

Rasa sakit dapat sedikit berkurang apabila pengidap merebahkan diri dengan posisi punggung lurus atau bertumpu pada salah satu sisi tubuh. Selain itu, skoliosis juga bisa memengaruhi sistem saraf apabila terjadi penekanan pada ujung saraf oleh satu atau beberapa tulang belakang yang melengkung. Kondisi ini bisa berujung pada kaki kebas, inkontinensia, bahkan disfungsi ereksi pada pria.

Komplikasi Skoliosis

Hampir semua penyakit cenderung berdampak pada terjadinya komplikasi, terlebih jika tidak segera ditangani. Bahaya penyakit skoliosis lain adalah komplikasinya, yang meskipun jarang terjadi, tetap perlu diwaspadai.

  • Masalah pada punggung

Pengidap skoliosis akan mengalami permasalahan serius pada punggungnya. Nyeri punggung bersifat jangka panjang dan kondisi ini terjadi pada orang dewasa yang mengidap skoliosis ketika kecil.

  • Masalah pada saraf

Masalah pada saraf lebih sering terjadi pada pengidap skoliosis dewasa. Kondisi ini terjadi ketika lengkungan tulang menekan saraf dan menyebabkan terjadinya komplikasi lain yang cenderung berbahaya, seperti sulit menahan buang air kecil atau besar, dan kaki terasa lemas, bahkan kebas.

  • Masalah jantung dan paru

Komplikasi pada jantung dan paru muncul apabila lengkungan tulang belakang pada skoliosis sudah lebih dari 70 derajat. Pengidap mulai mengalami kesulitan bernapas dan jantung lebih sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh karena jantung dan paru yang tertekan oleh rongga dada. Jika tidak segera diatasi, pengidap bisa mengalami gagal jantung dan infeksi pada paru.

Itu tadi bahaya penyakit skoliosis yang perlu diwaspadai. Apa pun gejala aneh yang tubuh kamu alami, jangan ragu untuk langsung bertanya pada dokter, agar bisa segera ditangani dan tidak berujung pada terjadinya komplikasi. Kamu bisa download aplikasi Halodoc dan memilih layanan Tanya Dokter. Yuk, pakai Halodoc!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan