Atlet Sepak Bola Rentan Alami Cedera Hamstring, Kok Bisa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Februari 2019
Atlet Sepak Bola Rentan Alami Cedera Hamstring, Kok Bisa?Atlet Sepak Bola Rentan Alami Cedera Hamstring, Kok Bisa?

Halodoc, Jakarta - Cedera hamstring adalah jenis cedera yang paling sering menyerang atlet. Cedera ini terjadi mulai dari strain otot hamstring akut dan ruptur hingga tendinopati hamstring proksimal kronis. Strain hamstring akut adalah strain otot yang paling umum dengan tingkat kekambuhan tinggi dan menyebabkan absen berkepanjangan dari aktivitas olahraga.

Pada atlet profesional, strain hamstring akut berperan sebesar 15 persen sebagai cedera yang paling sering terjadi pada atlet profesional Australia, dan sebesar 12 persen dari atlet profesional dari Inggris. Hamstring terdiri dari tiga otot besar yang berperan sebagai penghubung antara tulang dan otot. Hamstring berlokasi di paha bagian belakang, di sepanjang pinggul hingga ke lutut bagian bawah.

Otot hamstring tidak terlalu banyak berperan ketika kamu berdiri dan berjalan. Tetapi, ketika kamu beraktivitas penuh yang melibatkan tekukan lutut, seperti misalnya berlari, memanjat, atau melompat, otot ini akan bekerja dengan maksimal.

Baca juga: Alasan Atlet Sering Kena Cedera Hamstring

Bagaimana Cedera Hamstring Terjadi?

Pada dasarnya, ada dua faktor yang terlibat ketika seseorang mengalami cedera hamstring. Pertama, adalah kontraksi dan kedua adalah peregangan otot di luar batas maksimal. Kerusakan kecil bisa menjadi terakumulasi karena aktivitas yang berkelanjutan, seperti pada pemain sepak bola.

Semakin banyak pinggul ditekuk, semakin banyak pula otot yang memanjang dan menegang. Ketika paha berada dalam sudut 90 derajat akan sulit untuk meluruskan lutut. Pada sepak bola, cedera ini banyak terjadi ketika otot hamstring berkontraksi secara eksentrik untuk memperlambat ekstensi lutut dalam persiapan kontak telapak kaki dengan tanah.

Pada saat yang sama, pada bagian belakang akan berkontraksi secara konsentris untuk memperpanjang sendi panggul. Tampaknya, otot lebih rentan selama transisi dari eksentrik menuju ke kontraksi konsentris. Selama terjadi kontak antara telapak kaki dengan tanah, otot hamstring berkontraksi secara konsentris untuk memungkinkan perluasan paha, dan selama rentang waktu tersebut, kaki menghasilkan kekuatan yang cukup besar.

Baca juga: Begini Cara Mencegah dan Mengobati Cedera Hamstring

Cedera Hamstring pada Atlet Sepak Bola

Dalam sepak bola, ketika sprint dilakukan ketika paha dalam posisi fleksi, kontraksi eksentrik hamstring mencegah hiperekstensi pada sendi lutut. Namun, pada fase ini, kelompok otot yang sama mencapai peregangan paling maksimal dan karena itu cedera hamstring bisa terjadi.

Pada kebanyakan kasus, kerusakan terjadi di persimpangan musculotendinous, tempat jaringan otot terdekat berada. Otot yang paling rentan adalah bisep femoris, menyusul kemudian semitendinosus, dan pada kasus yang jarang terjadi adalah keterlibatan semimembranosus.

Faktor risiko yang memengaruhi kerusakan yang disebabkan oleh otot hamstring karena kelemahan pada otot tersebut, kelelahan tubuh, kurangnya fleksibilitas dan kurangnya keseimbangan antara kekuatan hamstring dalam kontraksi eksentrik dan paha bagian depan dalam kontraksi konsentris.

Selain itu, fleksibilitas yang terbatas pada paha bagian depan dan kekuatan otot serta koordinasi yang tidak tepat antara otot panggul dan trunkus berkontribusi pada kerentanan hamstring yang memicu terjadinya cedera hamstring.

Baca juga: Inilah 10 Olahraga yang Rentan Menyebabkan Hamstring

Itulah alasan pemain sepak bola sangat rentan mengalami cedera hamstring. Pemanasan memang dibutuhkan sebelum melakukan olahraga, agar otot tidak kaget dan kamu terhindar dari cedera yang bisa mengarah pada kondisi serius. Kalau kamu ingin mengetahui informasi lain seputar cedera otot dan tulang, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan