Bagaimana Media Sosial Sebabkan Gangguan Makan?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 Maret 2019
Bagaimana Media Sosial Sebabkan Gangguan Makan?Bagaimana Media Sosial Sebabkan Gangguan Makan?

Halodoc, Jakarta - Di zaman yang membuat akses menuju sumber informasi dan komunikasi yang begitu mudah ini, memiliki akun di beberapa media sosial merupakan hal yang lumrah. Kemudahan menggali informasi melalui media sosial ini tentu menguntungkan, jika kita bisa memanfaatkannya dengan benar. Namun, di balik hal-hal baik yang ditawarkannya, ada dampak buruk yang juga dapat timbul akibat media sosial. Salah satunya adalah gangguan makan. Mengapa demikian?

Sebagai manusia, kita tentu pernah mengidam-idamkan bentuk tubuh yang ideal. Persepsi sosok dengan tubuh sempurna yang dibentuk oleh iklan dan masyarakat umum belakangan juga terbentuk di media sosial. Langsing, mulus, dan seksi bak model. Ya, citra tubuh seperti itu yang sering kali kita lihat paling menarik.

Baca juga: Jangan Terlalu Lama Main Media Sosial, Ini Alasannya

Namun hati-hati, media sosial sangat mungkin memengaruhi pilihan hidup kita, termasuk pola makan. Bila kita tidak mengontrol gaya hidup dan terlalu terpengaruh pada apa yang kita lihat di media sosial, kita bisa mengalami gangguan kejiwaan yang berimbas pada pola makan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa saja berkembang menjadi gangguan makan atau eating disorder.

Apa Itu Gangguan Makan?

Gangguan makan adalah sikap berbeda terhadap makanan yang menyebabkan seseorang mengubah perilaku dan kebiasaan makannya. Hal ini dapat menjadi kondisi serius yang berdampak negatif pada kesehatan, emosi, dan kemampuan seseorang dalam berbagai area kehidupan yang penting.

Seseorang dengan gangguan makan terlalu berfokus pada berat badan dan bentuk tubuh, sehingga membuat pilihan yang tidak menyehatkan dalam hal makanan. Pada akhirnya, kondisi tersebut berpotensi mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memperoleh nutrisi yang cukup. Gangguan makan juga dapat  mengganggu fungsi jantung, sistem pencernaan, tulang, gigi, dan mulut. Selain itu, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius yang mengancam nyawa.

Baca juga: 5 Bahaya Media Sosial Bagi Kesehatan Mental

Mengapa Media Sosial Dapat Menyebabkan Gangguan Makan?

Apa yang sering kita lihat di media sosial bisa memengaruhi pola pikir kita. Media sosial sangat berpengaruh pada pola pikir, dan bisa menarik kita untuk memahami dua hal berikut sebagai nilai yang benar:

1. Standar Sosial

Paparan media sosial besar sekali pengaruhnya bagi kita, apalagi bagi pengguna yang masih berusia anak-anak atau remaja, yang belum mampu membentengi diri dari berbagai pengaruh buruknya. Banyak nilai-nilai semu yang ditampilkan oleh media sosial, misalnya bentuk tubuh ideal yang memicu kita untuk memiliki tubuh seperti itu.

Akibatnya, akan timbul pola hidup tak sehat seperti diet berlebihan atau berolahraga berlebihan yang dilakukan tak berdasar pemahaman yang baik, tentang tujuan diet atau olahraga itu sendiri. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga dapat berlanjut menjadi gangguan makan anoreksia nervosa.

Baca juga: Ibu Zaman Now, Perlukah Anak Dibuatkan Akun Instagram

2. Komentar Sosial

Siapa sih yang tidak ingin diterima dan dinilai baik oleh lingkungan sosial? Apapun komentar sosial yang ditujukan kepada kita menjadi sangat penting dan berpengaruh terhadap perilaku kita, termasuk dalam hal fisik. Keberadaan media sosial turut memperkuat bagaimana kita mencari penilaian yang dianggap baik.

Komentar-komentar, terutama yang berkaitan dengan fisik, akan sangat mempengaruhi pola pikir kita. Terutama jika kita tak sanggup menyaring mana yang bisa kita nilai sebagai masukan positif mana yang tidak. Hal ini secara sadar maupun tidak, dapat menciptakan perasaan dan pandangan berbeda terhadap makanan, yang kemudian dapat berlanjut menjadi gangguan makan.

Itulah sedikit penjelasan tentang pengaruh media sosial terhadap gangguan makan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter, psikolog, atau psikiater pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter, psikolog, atau psikiater yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan