Viral Bayi Diberi Kopi, Apa Bahayanya?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 September 2019
Viral Bayi Diberi Kopi, Apa Bahayanya?Viral Bayi Diberi Kopi, Apa Bahayanya?

Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini, kisah miris datang dari Hadijah Haura, bayi berusia 14 bulan dari pasangan Sarifuddin dan Anita, warga Desa Tonro Lima, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Karena tidak mampu membeli susu formula, bayi Haura diberi kopi oleh Sarifuddin dan Anita, sejak berusia 6 bulan. 

Setiap harinya, Haura minum kopi sebanyak 4 kali, dan akan terus merengek jika tidak diberi. Meski mengaku khawatir akan pertumbuhan buah hatinya, Sarifuddin dan Anita tidak dapat berbuat banyak, dan terpaksa terus memberikan Haura kopi, karena penghasilan mereka sebagai pengupas daging buah kelapa sangat pas-pasan.

Berdasarkan kisah Haura itu, kamu tentu bertanya-tanya, apakah boleh jika bayi diberi kopi sejak usia 6 bulan? Adakah bahaya kesehatan yang mengintai, terutama bagi tumbuh kembangnya? Tentu saja ada. Logikanya, orang dewasa yang organ pencernaannya sudah terbentuk sempurna tidak disarankan untuk terlalu banyak mengonsumsi kopi, bukan? 

Baca juga: Sulit Konsentrasi, Ini 6 Tanda Kecanduan Kopi

Apalagi bayi, yang masih membutuhkan nutrisi esensial untuk tumbuh kembangnya, seperti vitamin, mineral, protein, dan serat. Mengonsumsi kopi sebagai pengganti susu formula yang kaya nutrisi justru akan menghambat penyerapan zat besi, sehingga berisiko mengakibatkan berbagai dampak buruk bagi tubuh.

Berikut ini beberapa dampak negatif yang akan terjadi jika bayi diberi kopi:

1. Sulit Tidur

Kafein yang terkandung dalam kopi dapat memberikan efek “segar” pada peminumnya. Itulah sebabnya jika bayi diberi kopi, dampak terbesar yang dapat terjadi adalah ia akan sulit tidur, dan akan lebih sering terjaga di malam hari. Padahal, bayi membutuhkan tidur yang lebih banyak ketimbang orang dewasa, untuk pembentukan otaknya.

2. Kerusakan Gigi

Meski rasanya yang dominannya adalah pahit, tetapi kopi juga memiliki kandungan asam yang cukup tinggi. Sifat asam ini dapat memicu kerusakan gigi. Jika diberikan pada bayi, enamel giginya yang sudah tumbuh dapat terkikis. Jika enamel gigi terkikis dan melemah, gigi bayi akan membutuhkan perbaikan lebih lama untuk membentuk lapisan baru.

Baca juga: Kopi Bisa Memperpanjang Usia, Benarkah?

3. Kerusakan Tulang

Kopi memiliki sifat diuretik yang membuat produksi urine meningkat. Pada bayi, produksi urine yang meningkat dapat menyebabkan defisiensi kalsium. Jika hal ini dibiarkan, akan menimbulkan kerusakan tulang pada bayi. Perbandingannya adalah, setiap 100 miligram kafein yang masuk ke tubuh, bayi akan kehilangan sekitar 6 miligram kalsium dalam tubuh.

4. Nafsu Makan Menurun

Selain bersifat diuretik, kopi juga merupakan stimulan yang dapat membuat nafsu makan menurun. Padahal, bayi sangat membutuhkan banyak nutrisi dari makanan, untuk proses tumbuh kembangnya. Alih-alih kopi, nutrisi seperti protein, gandum, buah, dan sayuran lebih dibutuhkan olehnya. 

Jika anak mengalami sulit makan, atau kamu ingin konsultasi dengan dokter gizi terkait nutrisi apa saja yang dibutuhkan Si Kecil, kamu bisa melakukan diskusi dengan dokter gizi di aplikasi Halodoc. Mudah kok, diskusi dengan dokter bisa dilakukan kapan dan di mana saja, lewat fitur Chat atau Voice/Video Call

Baca juga: Ini Alasan Harus Kurangi Minum Kopi di Pagi Hari

5. Hiperaktif

Tak hanya tubuh yang akan mendapatkan dampak ketika bayi diberi kopi, tetapi pembentukan perilakunya juga. Kembali lagi ke kandungan kafein dalam kopi yang dapat meningkatkan efek “segar” bagi tubuh, jika bayi terlalu banyak meminumnya, bukan hal yang tidak mungkin jika ia tumbuh menjadi anak yang hiperaktif dan sulit berkonsentrasi. 

Meski kesannya tidak berbahaya, anak yang hiperaktif dan sulit berkonsentrasi akan mengalami kesulitan ketika memasuki dunia sekolah nanti. Terutama ketika ia diharuskan untuk memerhatikan penjelasan guru atau mengikuti instruksi yang diberikan. Jika tidak segera diberi perhatian, hal ini dapat juga berdampak pada kemampuan kognitif dan prestasi Si Kecil di sekolah kelak.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Ask the Experts: When Can Kids Start Drinking Coffee?
Bumps and Baby. Diakses pada 2019. 6 Valid Reasons Why Your Child Should NOT be Drinking Tea and Coffee.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan