Bayi Muntah Kuning? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Muntah berwarna kuning pada bayi umumnya menandakan adanya cairan empedu dalam muntahannya.

DAFTAR ISI:
- Gejala yang Menyertai Muntah Kuning
- Penyebab Bayi Muntah Kuning
- Kapan Harus ke Dokter?
- Cara Mengatasi Bayi Muntah Kuning
- Pencegahan Muntah Kuning pada Bayi
- Kesimpulan
Muntah kuning pada bayi adalah kondisi ketika bayi mengeluarkan cairan berwarna kuning atau kehijauan saat muntah.
Warna kuning ini berasal dari empedu, cairan yang diproduksi oleh hati untuk membantu mencerna lemak. Empedu biasanya dilepaskan ke usus kecil, tetapi dalam beberapa kasus, bisa naik kembali ke lambung dan keluar saat muntah.
Gejala yang Menyertai Muntah Kuning
Selain muntah berwarna kuning, bayi mungkin menunjukkan gejala lain, tergantung pada penyebabnya.
Beberapa gejala yang mungkin menyertai muntah kuning antara lain:
- Rewel atau mudah marah
- Tidak mau menyusu atau makan
- Demam
- Diare
- Perut kembung atau tegang
- Dehidrasi (jarang buang air kecil, mulut kering, mata cekung)
Selain itu, untuk pembahasan lebih lengkap, kamu juga bisa baca artikel ini: Kenapa Bayi Sering Muntah? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya.
Penyebab Bayi Muntah Kuning
Berikut adalah beberapa penyebab umum bayi muntah kuning:
- Perut Kosong: Jika bayi tidak mendapatkan asupan ASI atau susu formula dalam waktu yang cukup lama, lambungnya bisa kosong dan memicu muntah berwarna kuning.
- Refluks Gastroesofagus (RGE): RGE adalah kondisi umum pada bayi di mana isi lambung naik kembali ke kerongkongan. Pada kasus yang parah, refluks dapat menyebabkan muntah kuning.
- Infeksi Saluran Cerna: Infeksi virus atau bakteri pada saluran cerna, seperti gastroenteritis, dapat menyebabkan muntah, diare, dan demam. Muntah pada kondisi ini bisa berwarna kuning.
- Obstruksi Usus: Penyumbatan pada usus, seperti intususepsi atau stenosis pilorus, adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan muntah berwarna kuning atau hijau.
- Penyakit Kuning (Jaundice): Meskipun lebih sering menyebabkan kulit dan mata berwarna kuning, pada kasus yang parah, penyakit kuning juga bisa menyebabkan muntah kuning pada bayi.
Selain itu, jika Bayi Sering Ngulet, Ini Alasan dan Cara Mengatasinya.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun muntah pada bayi seringkali bukan kondisi serius, ada beberapa situasi di mana orang tua harus segera mencari pertolongan medis.
Segera bawa bayi ke dokter jika:
- Bayi muntah terus-menerus dan tidak mau makan atau minum.
- Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, mulut kering, atau mata cekung.
- Bayi mengalami demam tinggi (di atas 38°C pada bayi di bawah 3 bulan, atau di atas 39°C pada bayi di atas 3 bulan).
- Bayi tampak sangat lemas atau tidak responsif.
- Muntah mengandung darah atau berwarna hijau pekat.
- Bayi mengalami kesulitan bernapas.
- Perut bayi terlihat sangat kembung atau tegang.
Cara Mengatasi Bayi Muntah Kuning
Penanganan bayi muntah kuning tergantung pada penyebabnya.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah:
- Berikan cairan yang cukup: Pastikan bayi mendapatkan cukup cairan untuk mencegah dehidrasi. Berikan ASI atau susu formula dalam jumlah kecil tapi lebih sering. Oralit juga bisa diberikan sesuai dengan petunjuk dokter.
- Posisi menyusui yang tepat: Saat menyusui, posisikan bayi dengan kepala lebih tinggi dari perut untuk membantu mengurangi refluks.
- Sendawakan bayi setelah menyusu: Membantu bayi bersendawa setelah menyusu dapat mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah muntah.
- Hindari memberikan makanan padat terlalu dini: Jika bayi belum berusia 6 bulan, hindari memberikan makanan padat karena dapat memperburuk kondisi.
- Jaga kebersihan: Cuci tangan secara teratur dan pastikan peralatan makan bayi bersih untuk mencegah infeksi.
Jika muntah disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan lebih lanjut, seperti pemberian obat-obatan atau tindakan operasi.
Pencegahan Muntah Kuning pada Bayi
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bayi muntah kuning antara lain:
- Memberikan ASI atau susu formula sesuai dengan kebutuhan bayi.
- Menghindari pemberian makan yang berlebihan.
- Memposisikan bayi dengan benar saat menyusui.
- Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan makan bayi.
- Berkonsultasi dengan dokter jika bayi memiliki riwayat refluks atau masalah pencernaan lainnya.
Kesimpulan
Muntah kuning pada bayi bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
Meskipun seringkali disebabkan oleh kondisi yang tidak serius, penting untuk memantau gejala yang menyertai dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.
Jika orang tua khawatir dengan kondisi bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak di Halodoc untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.
Referensi
NHS. Diakses pada 2025. Vomiting in Children and Babies.
Up to Date. Diakses pada 2025. Nausea and Vomiting in Infants and Children.
FAQ
1. Apakah muntah kuning pada bayi selalu berbahaya?
Tidak selalu. Muntah kuning bisa disebabkan oleh hal ringan seperti perut kosong. Namun, jika disertai gejala lain seperti demam, dehidrasi, atau lemas, segera konsultasikan ke dokter.
2. Apa yang harus dilakukan jika bayi saya muntah kuning setelah menyusu?
Pastikan bayi mendapatkan cairan yang cukup dan posisikan dengan benar saat menyusu. Jika muntah terus berlanjut atau disertai gejala lain, segera konsultasikan ke dokter.
3. Apakah penyakit kuning bisa menyebabkan muntah kuning pada bayi?
Ya, pada kasus penyakit kuning yang parah, bayi bisa mengalami muntah berwarna kuning.


