Belum Tentu Kanker, Waspada Peradangan pada Kelenjar Prostat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Oktober 2018
Belum Tentu Kanker, Waspada Peradangan pada Kelenjar ProstatBelum Tentu Kanker, Waspada Peradangan pada Kelenjar Prostat

Halodoc, Jakarta - Prostat adalah kelenjar kecil yang dimiliki pria dan merupakan salah satu bagian penting dalam sistem reproduksi pria. Apabila kamu merasakan gangguan seperti sulit buang air kecil, rasa nyeri saat ejakulasi, atau disfungsi seksual, maka kamu wajib waspada. Gangguan tersebut tidak selamanya berujung pada diagnosis kanker prostat. Terdapat penyakit yang gejalanya seperti yang disebutkan di atas, penyakit tersebut kerap kali disebut sebagai prostatitis.

Apa itu Prostatitis?

Prostatitis adalah infeksi pada kelenjar prostat dan merupakan peradangan yang menyerang area tersebut. Prostat merupakan bagian tubuh pria yang membantu dalam produksi air mani, sperma juga dibawa dari testis dan keluar bersama air mani saat pria mengalami ejakulasi. Akibat prostatitis ini, maka terjadi disfungsi yang mengganggu.

Prostatitis memiliki tiga jenis yang perlu diketahui, antara lain:

  • Prostatitis bakteri akut, kondisi ini ditandai dengan inflamasi atau peradangan pada prostat. Gejala yang muncul pada penderita antara lain demam, mual, dan menggigil. Mereka yang terkena penyakit ini wajib diberi perawatan lebih lanjut sebab jika dibiarkan menyebabkan terjadinya infeksi saluran kencing, abses pada prostat, dan adanya penutupan aliran urin.

  • Prostatitis bakteri kronis, kondisi ini disebabkan oleh infeksi yang menjalar ke saluran kemih dan infeksi tersebut telah memasuki kelenjar prostat. Gejalanya hampir sama dengan prostatitis bakteri akut, tapi lebih ringan. Pengidap penyakit ini wajib diberi antibiotik selama satu hingga tiga bulan atau bahkan lebih.

  • Prostatitis non-bakteri kronis atau sindrom nyeri panggul, kondisi ini adalah yang paling sering terjadi. Gejala yang dirasakan antara lain sakit pada kemih dan genital selama tiga sampai enam bulan. Gejala yang ditimbulkan akan membuat kebingungan bagi penderita apakah dia terkena prostatitis non-bakteri kronis atau interstitial cystitis (peradangan kronis pada kandung kemih).

Gejala Prostatitis

Beberapa hal yang disinyalir menjadi penyebab terjadinya prostatitis antara lain:

  • Sering buang air kecil saat malam.

  • Terkadang juga bisa kesulitan buang air kecil.

  • Terdapat darah saat buang air kecil atau saat mengeluarkan air mani.

  • Ada rasa panas seperti terbakar ketika buang air kecil.

  • Ada rasa sakit ketika buang air besar.

  • Rasa sakit ketika terjadi ejakulasi.

  • Disfungsi seksual atau kehilangan libido.

  • Rasa sakit di pinggang, di atas tulang kemaluan, di antara bagian genital dan anus; di ujung Mr P dan perkencingan.

Pengobatan Prostatitis

Perawatan prostatitis yang tepat akan berbeda-beda dan tergantung pada penyebabnya. Beberapa pengobatan prostatitis yang dapat dilakukan adalah:

  • Antibiotik, pemberian jenis obat ini paling sering dilakukan. Apabila diagnosis sudah tepat dan menyatakan seseorang benar-benar menderita penyakit ini makan antibiotik mampu melawan bakteri yang berkembang di area prostat. Jika gejala semakin parah, antibiotik jenis suntik diberikan hingga waktu yang cukup lama.

  • Alpha blockers, adalah jenis perawatan yang digunakan untuk mengurangi gejala dan nyeri yang dialami seperti sakit kencing.

  • Obat antiinflamasi, jenis obat ini diberikan untuk membuat pengidap merasa lebih nyaman.

  • Pijatan prostat, pijatan yang tepat mampu mengurangi rasa nyeri yang muncul.

  • Mandi dengan air hangat.

 

Itulah beberapa hal yang kamu wajib ketahui tentang peradangan pada prostat atau prostatitis. Kalau kamu masih penasaran dan ingin tahu lebih jauh mengenai gangguan pada kelenjar prostat yang sering menyerang pria ini, tanyakan langsung pada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Gunakan fitur Call, Chat, atau Video Call untuk berdiskusi dan minta saran kesehatan dari dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

 

Baca juga:

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan