Pria Sulit Buang Air Kecil? Hati-Hati Pembesaran Prostat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Oktober 2018
Pria Sulit Buang Air Kecil? Hati-Hati Pembesaran ProstatPria Sulit Buang Air Kecil? Hati-Hati Pembesaran Prostat

Halodoc, Jakarta - Benign Prostatic Hyperplasia atau yang lebih sering disebut pembesaran prostat merupakan kondisi ketika ukuran prostat menjadi lebih besar daripada biasanya. Hal ini membuat pria jadi lebih sulit ketika buang air kecil. Selain itu, pembesaran prostat juga bisa mengakibatkan aliran air seni yang keluar menjadi lemah. Pembesaran ini juga bisa memicu terjadinya kanker prostat.

Seiring dengan bertambahnya usia pada pria, maka ukuran kelenjar prostat memang akan menjadi lebih besar. Jika diibaratkan, pembesaran ini seperti ketika rambut mulai memutih pada orang yang telah berusia di atas 40 tahun atau paruh baya. Inilah mengapa pembesaran prostat paling sering menyerang pria paruh baya atau lanjut usia.

Prostat terletak dekat dengan kandung kemih dan berfungsi untuk tempat penyimpanan dan mensekresikan air mani. Peningkatan jumlah sel pada bagian ini menyebabkan ukuran prostat menjadi lebih besar. Akibatnya, saluran kencing pun tertutupi, sehingga membuat proses buang air kecil menjadi lebih sulit dan aliran kencing akan lebih lemah.

Penyebab dan Gejala Pembesaran Prostat

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan ukuran prostat membesar. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa proses penuaan yang diikuti dengan perubahan hormonal bisa menjadi pemicu terkuat pada pembesaran prostat. Pembesaran prostat sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan gejalanya, yaitu pembuntuan dan iritatif.

Gejala yang sering terjadi pada pembesaran prostat pembuntuan adalah melemahnya aliran kencing, rasa ingin kencing yang terus-menerus, dan urine yang masih bersisa setelah selesai berkemih. Sementara itu, pembesaran prostat iritatif ditandai dengan sering terbangun pada tengah malam karena ingin kencing, muncul rasa sakit ketika kencing, kesulitan menahan kencing, dan frekuensi berkemih yang tidak normal. Bahkan, terkadang terjadi hematuria atau kencing berdarah.

Jika tidak segera ditangani, gejala-gejala tersebut akan memicu terjadinya masalah baru pada bagian prostat, seperti kanker prostat. Akan tetapi, pengobatan medis bukan menjadi jalan satu-satunya untuk mengatasi gangguan kesehatan ini. Biasanya, pembesaran prostat akan sembuh dengan sendirinya jika keluhan yang dialami tidak terlalu berat.

Namun, jika gejala atau keluhan yang dialami semakin memburuk, pengobatan medis seperti konsumsi obat untuk melancarkan kemih mungkin dibutuhkan. Ada pula obat yang bekerja dengan mengontrol produksi hormon sekaligus mengurangi ukuran prostat. Tindakan medis berupa operasi mungkin dibutuhkan bagi pengidap yang sudah menunjukkan tanda-tanda komplikasi, seperti infeksi saluran kemih, munculnya batu di saluran kemih, atau kencing berdarah.

Oleh sebab itu, jika kamu mengalaminya, tanyakan pada dokter apakah kamu mengalami pembesaran prostat atau bahkan kanker prostat. Jangan dibiarkan jika kamu merasakan gejala-gejala pembesaran prostat, karena akan menimbulkan penyakit komplikasi. Pakai aplikasi Halodoc supaya kamu bisa segera mendapatkan solusi tentang kondisi kesehatan kamu.

Aplikasi ini bisa kamu download melalui Google Play Store atau App Store. Selain layanan Tanya Dokter, Halodoc juga memiliki layanan Apotek Antar yang bisa kamu gunakan untuk membeli obat atau vitamin tanpa perlu keluar rumah. Lalu, ada pula layanan Cek Lab untuk memudahkan kamu melakukan cek kesehatan di mana saja, kapan saja.

 

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan